Dengan mengusung tema “Hijau Mangroveku: Kenal, Rawat, dan Jaga,” kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ekosistem mangrove, manfaatnya bagi kehidupan, serta ancaman yang dihadapi kepada siswa SD melalui metode pembelajaran yang interaktif, edukatif, dan menyenangkan.
Penutupan yang Penuh Makna
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ibu Nurjat Malikah, S.Pd (Kepala Sekolah), Sdri. Senri Apriliana (staf MENDIKTAN), selaku Ketua Pelaksana KGTS 2025, dan Sdr. M. Faris Rahman (Presiden), yang menegaskan pentingnya edukasi mangrove dan lingkungan bagi generasi muda.
“Anak-anak, hari ini, kalian adalah penjaga mangrove di masa depan. Melalui kegiatan KGTS 2025, Kakak dari KeSEMaT berupaya menanamkan semangat peduli dan cinta terhadap alam sejak usia sekolah,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi edukatif oleh Sdr. Jieo Pandu Maulana (staf MENPORSI), selaku Duta Mangrove KeSEMaT Putra (DUMATRA) dan Sdri. Azka Mawaddah Shaffaarriani (staf MENWIRA), selaku Duta Mangrove KeSEMaT Putri (DUMATRI) mengenai pengenalan mangrove, fungsi ekologis, dan manfaat ekonomisnya.
Keduanya berhasil menarik perhatian para siswa dengan gaya penyampaian yang ringan dan interaktif, membuat suasana belajar terasa hidup dan menyenangkan.
Setelah sesi materi, para siswa diajak mengikuti ice breaking dengan permainan tebak binatang mangrove berdasarkan gerakan tubuh yang diperagakan panitia. Kegiatan ini memancing gelak tawa sekaligus memperkuat pemahaman siswa tentang berbagai fauna yang hidup di ekosistem mangrove.
Materi berikutnya disampaikan oleh Sdri. Aninda Syeilfi Sabrina Hariyanto (Staf MENPUSMAT) dan Sdr. Dzaki Muzhaffar Aditya (Staf MENKOMSI) dengan topik Ancaman terhadap Ekosistem Mangrove. Mereka menjelaskan bahwa abrasi, alih fungsi lahan, dan pencemaran menjadi ancaman nyata yang harus dihadapi, serta menekankan pentingnya peran manusia dalam menjaga kelestarian pesisir.
Puncak kegiatan diisi dengan games bertajuk “Mangrove Keliling Dunia,” di mana para siswa dibagi dalam kelompok dan menjawab pertanyaan seputar mangrove di berbagai pos permainan. Melalui aktivitas ini, siswa belajar berkolaborasi, berpikir kritis, sekaligus memahami konsep mangrove dengan cara yang seru dan kreatif.
Menjelang akhir kegiatan, panitia menyerahkan hadiah kepada para siswa dengan nilai permainan terbaik serta kenang-kenangan kepada pihak sekolah berupa media pembelajaran bertema mangrove.
Suasana haru dan bahagia terasa ketika para siswa, guru, dan KeSEMaTER berfoto bersama sambil menyanyikan yel-yel “Hijau Mangroveku!” yang menggema di halaman sekolah.
Kegiatan KGTS 2025 diikuti oleh 39 siswa kelas IV dan dua guru pendamping, yang terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara.
Menanam Kesadaran Sejak Dini
KGTS merupakan agenda tahunan KeSEMaT yang berfokus pada pendidikan mangrove untuk anak-anak SD. Melalui program ini, KeSEMaT berkomitmen untuk memperluas wawasan mangrove dan menumbuhkan kesadaran konservasi sejak usia dini.
“Edukasi mangrove tidak harus menunggu dewasa. Justru dengan menanamkan nilai-nilai konservasi sejak kecil, kita bisa mencetak generasi yang cinta alam dan peduli terhadap masa depan pesisir,” tutur Sdri. Senri.
Dengan semangat Hijau Mangroveku: Kenal, Rawat, dan Jaga, KeSEMaT berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan pembelajaran lingkungan ke dalam kegiatan belajar-mengajar.
Melalui cara yang sederhana namun bermakna, KeSEMaT membuktikan bahwa pendidikan lingkungan hidup bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, mendidik, dan berdampak nyata bagi keberlanjutan mangrove Indonesia.
Dukungan Guru dan Antusiasme Siswa
Para guru menyampaikan bahwa metode pembelajaran interaktif yang diterapkan KeSEMaT berhasil membuat siswa lebih mudah memahami konsep ekosistem mangrove.
Melalui visualisasi gambar, permainan, dan simulasi sederhana, anak-anak dapat mengenali jenis-jenis mangrove sekaligus belajar tentang fungsinya dalam melindungi pantai dari abrasi. Beberapa siswa bahkan menyatakan keinginannya untuk menanam mangrove secara langsung.
“Aku ingin menanam pohon mangrove biar lautnya bersih dan hewan-hewan bisa hidup terus,” ujar salah satu siswa dengan polos, yang disambut tepuk tangan para panitia dan guru. Momen tersebut menjadi bukti nyata bahwa edukasi yang dilakukan dengan hati mampu menumbuhkan rasa peduli sejak dini.
Presiden menegaskan bahwa pendidikan lingkungan tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, tetapi harus menjadi gerakan berkelanjutan yang mengakar di masyarakat.
“Program seperti KGTS adalah investasi jangka panjang. Dari sinilah kita menanamkan kesadaran ekologi yang akan tumbuh bersama anak-anak hingga dewasa nanti,” jelasnya.
Sdr. Faris juga menambahkan bahwa KeSEMaT akan mengembangkan modul pembelajaran mangrove berbasis digital agar dapat diakses lebih luas oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Dengan inovasi ini, diharapkan generasi muda semakin mudah mengenal, memahami, dan mencintai mangrove melalui pendekatan teknologi.
Penutupan yang Penuh Makna
Pada KGTS 2025, KeSEMaT mengajarkan edukasi mangrove tentang jenis-jenis mangrove, binatang yang hidup di dalamnya, serta peran penting mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang diharapkan dapat menjadi pembelajaran berkelanjutan bagi siswa.
Para guru SDN Kalikayen 01 menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan KGTS 2025. Mereka menilai pendekatan yang digunakan KeSEMaT sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran karena menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
“Anak-anak kami terlihat begitu antusias. Mereka tidak hanya belajar teori, tapi juga memahami langsung bagaimana pentingnya mangrove bagi manusia dan bumi,” ungkap Ibu Nurjat.
KeSEMaT berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program KGTS ke sekolah-sekolah lain di Jawa Tengah. Dengan semangat kolaborasi bersama pihak sekolah, masyarakat, dan pemerintah, KeSEMaT percaya bahwa mencintai mangrove dapat dimulai dari ruang kelas, dan dari tangan-tangan kecil anak bangsa, lahir masa depan pesisir yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Keseluruhan acara yang dimulai pada pukul 09.00 - 12.00 WIB ini berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama. (ADM).










No comments:
Post a Comment