2.12.17

KeSEMaT Pamerkan Mas Bamat, Mbak Jamat dan Beragam Produk Mangrovenya di HOLYSEA 2017

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 26 November 2017, KeSEMaTFAIR (KF) kembali diadakan oleh KeSEMaT, yang kali ini dalam rangka memeriahkan kegiatan “HOLYSEA” yang diselenggarakan oleh ORCA 2017 yang berkolaborasi dengan HMIK dan HIMAOSE Universitas Diponegoro di Car Free Day, Simpang Lima, Semarang. HOLYSEA (Harmony of Our Lovely Sea) merupakan sebuah kegiatan yang mendukung program pemerintah pusat untuk mengurangi sampah plastik di laut sebelum 2025.

Pada acara ini, peserta HOLYSEA yang merupakan 350 orang-lebih Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro melakukan long march dan clean up sampah di area CFD, flashmob, edukasi kelautan, tes kesehatan, lomba mewarnai untuk anak anak, penampilan oleh band lokal Semarang, dan parade booth UKMF.

"Kegiatan ini mengajak masyarakat kota Semarang, khususnya generasi muda untuk peduli dengan sampah yang ada di sekitar kita maupun di laut, karena sikap kita yang terkadang egois, merusak lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, yang mana sampah darat bisa terbawa sampai ke mangrove hingga laut. Kami mendukung kegiatan ini, karena di sini KeSEMaT juga dapat mengajak masyarakat kota Semarang agar lebih peduli dengan mangrove di pesisirnya yang sudah banyak mengalami kerusakan," ujar Sdr. Bachtiar E. B. (staf MENDIKTAN) yang merupakan DUMATRA 2017.

Dalam kesempatan yang baik ini, KeSEMaT tak mau melewatkan menyebar virus Mangrove Is Lifestyle-nya dengan menunjukan banyak produk mangrovenya, seperti kuliner, batik, pemetaan, majalah, konveksi, musik dan masih banyak lagi yang dipamerkan kepada masyarakat kota Semarang saat CFD.

Besarnya keingintahuan warga kota Semarang mengenai mangrove dan KeSEMaT membuat booth KeSEMaT ramai dikunjungi.

“Saya baru tahu lho, Mbak, kalau mangrove bisa dijadikan sebagai bahan pewarna batik dan bisa diolah menjadi peyek juga,” ujar Ibu Isna, salah satu warga kota Semarang yang mengunjungi booth KeSEMaT.

Sdri. Bellatris Santri (staf MENKOMSI) selaku koordinator KF menjelaskan bahwa Mbak Jamat dan Mas Bamat, juga beberapa produk mangrove lainnya mendapatkan banyak perhatian di acara ini.

"Seneng banget, di HOLYSEA 2017 ini banyak pengunjung yang ingin tahu lebih banyak tentang Mas Bamat, Mbak Jamat dan lain-lain. Saya membawa contoh batik Mas Bamat dan Mbak Jamat, dan memperlihatkannya kepada pengunjung dan mereka seperti tak percaya kalau mangrove bisa dibuat batik dan jajanan," pungkasnya. (ADM/DH).

No comments:

Post a Comment