4.2.24

Mengajar Mangrove di SMPN 21 Semarang, KeSEMaT Sukses Gelar KeSEMaT Goes To School 2023: Mangrove Hebat, Tumbuhan Pesisir Seribu Manfaat

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali sukses melaksanakan salah satu program kerjanya, yaitu KeSEMaT Goes to School (KGTS) 2023. KGTS merupakan salah satu program tahunan KeSEMaT yang bertujuan untuk mengimplementasikan salah satu moto KeSEMaT, yaitu pendidikan mengenai mangrove. (15/3/2023).

“KGTS 2023 dilaksanakan di SMPN 21 Semarang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang,” ujar Sdri. Afrida Dwiyanti (staf MENDIKTAN), selaku ketua pelaksana KGTS 2023. “Acara KGTS ini diselenggarakan pada tanggal 15 Maret 2023, diikuti oleh 34 siswa/siswi kelas 7 yang telah mendapat izin dari pihak sekolah,” lanjutnya.

KGTS 2023 dimulai pada pukul 07.30 WIB oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMPN 21 Semarang. Dilanjutkan dengan materi pertama tentang pengenalan ekosistem mangrove oleh Sdr. Makruf Ashari (staf MENDIKTAN) dan Sdri. Afrida Dwiyanti (staf MENDIKTAN), selaku DUMATRA dan DUMATRI KeSEMaT 2023.

Sebagai informasi, tema KGTS 2023 adalah Mangrove Hebat, Tumbuhan Pesisir Seribu Manfaat.

Ibu Listianti (guru Bahasa Indonesia) yang mewakili Kepala Sekolah SMPN 21 Semarang, menyatakan rasa senangnya karena KeSEMaT berkenan datang mengajarkan mengenai mangrove di sekolahnya.

“Saya sangat senang karena SMPN 21 Semarang terpilih menjadi tempat pelaksanaan KGTS 2023,” ungkap Ibu Listianti dalam sambutannya. “Terlebih lagi, pada buku mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7, dibahas mengenai KeSEMaT dan kegiatannya dalam menjaga ekosistem mangrove, sehingga dengan adanya acara KGTS ini, anak-anak dapat menyerap ilmu terkait mangrove secara langsung dari Kakak-kakak KeSEMaT,” lanjutnya.

Pengenalan Mangrove oleh DUMATRA dan DUMATRI
Materi pertama KGTS mengenai pengenalan mangrove disampaikan oleh Sdr. Makruf dan Sdri. Afrida. Mereka menjelaskan bahwa mangrove merupakan tumbuhan pesisir yang hidup di daerah pasang surut.

"Adik-adik sekalian pasti sudah tidak asing lagi dengan mangrove. Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup di kawasan pesisir yang terpengaruh oleh pasang surut air laut," jelas Sdr. Makruf.

Sdri. Afrida menambahkan terkait pengenalan jenis-jenis mangrove yang terbagi menjadi Mangrove Mayor, Mangrove Minor, dan Mangrove Asosiasi. Selain itu, dijelaskan secara singkat beberapa spesies mangrove yang umum dijumpai, seperti Rhizophora mucronata, Avicennia alba, Bruguiera gymnorrhiza, dan beberapa spesies lainnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan bermain games mangrove, dengan cara menjawab pertanyaan kuis yang materinya diambil dari materi pengenalan mangrove. Para siswa sangat antusias mengikuti games ini karena terdapat hadiah menarik.

"Saya senang dapat mengikuti dan menjawab kuis mangrove yang diberikan oleh Kakak-kakak KeSEMaT. Saya jadi merasa lebih paham karena dapat mengulang materi dan mendapat hadiah," ujar salah satu siswa.

Penyampaian Materi Mangrove Tumbuhan Seribu Manfaat 
Materi kedua KGTS mengenai Mangrove Tumbuhan Seribu Manfaat ini disampaikan oleh Sdri. Khonsa Haura Ismail (staf MENSEK) dan Sdri. Ummi Shofia Qurrata’ayun (MENDIKTAN).

“Mangrove merupakan tumbuhan seribu manfaat yang dapat dimanfaatkan buah, daun, kayu, dan limbah propagulnya untuk kebutuhan pangan maupun ekonomi. Mulai dari bahan pewarnaan batik, bahan baku makanan hingga minuman, seperti stik, kerupuk, kopi, dan sirup mangrove,” jelas Sdri. Khonsa.

Sdri. Ummi juga menambahkan bahwa manfaat mangrove tidak hanya di bidang pangan dan ekonomi saja, namun juga bermanfaat bagi kehidupan lingkungan laut sebagai tempat pemijahan, mencari makan, dan tempat tinggal bagi biota laut.

Selain itu, mangrove juga berperan sebagai penghapus jejak emisi karbon di bumi karena mangrove dapat menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak apabila dibandingkan dengan tumbuhan darat lainnya.

Lomba Cipta Puisi Mangrove (LCPM) 
Acara dilanjutkan dengan LCPM yang dipimpin oleh Sdri. Prasdira Ayu Maithsa Hasna (staf MENPORSI). Lomba ini dilakukan sebagai sarana untuk memberikan edukasi mengenai mangrove kepada siswa/siswi usia dini, agar informasi mengenai mangrove dapat lebih mudah dan cepat diterima oleh mereka lewat kegiatan membuat puisi.

“Dalam LCPM ini, kami mengajak para siswa/siswi untuk lebih mengenal dan peduli terhadap ekosistem mangrove, dengan cara membuat puisi mengenai ekosistem mangrove,” kata Sdri. Prasdira. “Melalui sarana ini, kami juga ingin mengajarkan mengenai manfaat mangrove dalam berbagai bidang, sehingga mangrove dapat senantiasa dijaga kelestariannya,” tambahnya.

Acara ditutup pukul 09.30 WIB dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama. Kenang-kenangan yang diberikan berupa plakat dan mading yang dapat digunakan oleh SMPN 21 Semarang.

“KeSEMaT secara penuh mendedikasikan dirinya pada penyelamatan ekosistem mangrove,” ujar Sdri. Elen Nur Febriyani (MENSEK). “KeSEMaT juga berusaha mengkampanyekan mengenai mangrove dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa/siswi, agar lebih mengenal pentingnya ekosistem mangrove sehingga ekosistem mangrove dapat terus lestari,” pungkasnya. (AD/ADM).

No comments:

Post a Comment