14.7.08

Selamatkan Mangrove, MC dan MR Saling Kolaborasi

Semarang - KeSEMaTBLOG. Apa itu MC dan apa pula MR? Apa maksud KeSEMaT mengusung judul di atas. Seorang MC berkolaborasi dengan seorang MR? Apa maksudnya? Bagi sebagian masyarakat yang belum tahu, mungkin mereka akan menebak-nebak seperti, itu. Sebuah pertanyaan, “Apakah maksud Master of Ceremony (MC) berkolaborasi dengan seorang Mister (MR) alias bule dari luar negeri?” mungkin juga terlintas dalam benak mereka.

Tapi, ternyata maksud kami bukan seperti itu. MC bukan seorang pembawa acara melainkan Mangrove Cultivation. Selanjutnya, MR juga bukan seorang turis asing tetapi Mangrove REpLaNT. MC dan MR, keduanya adalah program-program konservasi mangrove yang diciptakan oleh KeSEMaT dan nampaknya kini mulai populer dan begitu membumi di masyarakat.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang kolaborasi MC dan MR, kami persilahkan Anda untuk melihat foto persemaian bibit mangrove di atas. Inilah kondisi terakhir bibit-bibit mangrove yang telah ditanam oleh para peserta dan relawan MC 2008: Seminar, Penyuluhan dan Pembibitan Mangrove yang telah diselenggarakan oleh KeSEMaT pada tanggal 14 - 16 Maret 2008, yang lalu.

Foto ini diambil oleh KeSEMaT pada tanggal 10 Juli 2008. Terlihat jelas bahwa kelulushidupan bibit mangrove mencapai seratus persen, dimana tak satupun ditemui bibit mangrove yang mati. Semua bibit mangrove tumbuh dengan baik. Keberhasilan ini tak lepas dari program pemeliharaan yang telah benar yang dilakukan oleh para KeSEMaTERS. Memang, setelah semua peserta dan relawan MC 2008, meninggalkan Teluk Awur Jepara dalam sebuah acara seremonial pembibitan mangrove bernama MC 2008, para KeSEMaTERS sendiri yang kemudian menjaga dan memelihara bayi-bayi mangrove, ini. Hasilnya? Tak perlu banyak komentar, lihatlah foto di atas.

Terlihat Ceripos decandra, Ceripos tagal, Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata tumbuh dengan sangat baik di usianya yang menginjak empat bulan , ini. Dengan total bibit kurang lebih 3000-an, pada tanggal 18 - 20 Juli 2008 nanti, “gantian” para peserta dan relawan MR 2008-lah yang akan mengambil alih dan melanjutkan tongkat estafet para relawan dan peserta MC 2008, untuk menanam bibit-bibit mangrove tadi ke sebuah acara tahunan dengan konsep Seminar Nasional, Pelatihan, Penyuluhan dan Penanaman Mangrove.

Nah, dalam koridor seperti inilah, pada akhirnya Anda tahu bahwa judul di atas sangatlah relevan. Sebuah kolaborasi yang indah, telah terjadi antara MC dan MR. Sebuah konsep dan usaha konservasi mangrove yang kontinyu, telah bagus sekali diperlihatkan oleh sekelompok generasi muda yang peduli dengan ekosistem mangrove-nya, ini. MC, sebuah program pembibitan mangrove yang telah berlalu empat bulan yang lalu, langsung disambut dengan MR, yang merupakan kegiatan penanaman mangrove.

KeSEMaT, dalam hal ini sebagai lembaga yang menginisiasi dan memfasilitasi, kiranya telah memberikan contoh yang bagus sekali kepada masyarakat luas, bahwa sebuah kontinyuitas adalah wajib hukumnya, apabila kita ingin melakukan pekerjaan di daerah pesisir. Tentunya, sekali lagi, hal ini dilakukan demi kelestarian ekosistem mangrove ini, di masa mendatang. Ayo bantu KeSEMaT, menyelamatkan ekosistem mangrove kita. Sekarang!

4 comments:

  1. saya sangat setuju dengan kegiatan ini, dalam penanaman bibit mangrove di kawasan yang telah rusak, 1 ha membutuhkan berapa batang mangrove. terima kasih atas jawabannya

    ReplyDelete
  2. Salut untuk Kesemat...
    Dulu saya pernah ikut dalam proyek penanaman Mangrove di Tegal, akan tetapi karena sifatnya proyek, hasilnya sangat tidak optimal. Menurut saya, langkah Kesemat sangat strategis, harus ada yang istiqomah dalam pemberdayaan masyarakat. Saya sendiri sekarang aktif di konservasi alam, akan tetapi berkonsentrasi pada gunung, rimba, dan sumber air.
    Sukses selalu!...

    ReplyDelete
  3. saya tertarik dengan kegiatan kasemat tetapi yang ingin saya tahu ini merupakan LSM or UKM.. saran buat donk pelatihan nasional tentang mangrove or seminar nasional untuk mempertemukan pejuang2 pejuang mangrove.... salam lestari

    ReplyDelete
  4. apa bedanya kondisi laut selatan dengan laut utara jawa...

    ReplyDelete