25.6.19

Tanam 1.704 Mangrove di Pesisir Semarang, KeSEMaT Sukses Gelar Mangrove Restoration 2019

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali sukses menyelenggarakan program kampanye mangrove tahunannya, yaitu Mangrove Restoration (MANGRES) 2019. Pada tahun ini, MANGRES bertema Mangrove For Indonesia yang dilaksanakan bertepatan dengan bulan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia. Terbagi menjadi beberapa tahapan, MANGRES 2019 diadakan kurang lebih selama satu bulan penuh.

Kampanye Simpatik di Universitas Diponegoro (UNDIP)
Pagi hari, pada tanggal 4 April 2019, telah terlaksana salah satu rangkaian kegiatan MANGRES 2019, yaitu Kampanye Simpatik. Kampanye ini berlokasi di Taman Inspirasi Widya Puraya, UNDIP, Tembalang, Semarang.

Acara ini diadakan dengan salah satu tujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai kondisi hutan mangrove di Indonesia pada umumnya dan di Semarang pada khususnya, yang semakin hari terlihat semakin memprihatinkan. Salah satu topik yang diangkat adalah isu kerusakan mangrove di Semarang yang telah mencapai 90%.

"Untuk menarik minat masyarakat, kami juga menampilkan maskot cosplay air, hutan, dan sampah. Ketiganya dipilih dengan tujuan untuk memperingati Hari Air Sedunia, Hari Peduli Sampah Nasional, dan Hari Hutan Internasional," terang Sdr. Raditya R. Ananta (MENPORSI).

Kampanye dilakukan dengan orasi dan pembagian stiker bertema mangrove kepada pengguna jalan yang melintas sebagai media penyebaran informasi. Di sela-sela orasi, juga dibacakan puisi bertema mangrove yang membuat suasana aksi semakin semarak.

"Tak ketinggalan, kampanye bertambah seru dengan adanya flash mob yang dilakukan beberapa kali oleh para peserta dan panitia di sekitar kawasan aksi," kata MENPORSI. "Keseluruhan aksi di UNDIP berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan doa dan foto bersama," tambahnya.

Kampanye Simpatik di Simpang Lima
Tahapan MANGRES 2019 terus bergulir, kali ini, pada tanggal 7 April 2019, diadakan Kampanye Simpatik di Car Free Day (CFD) yang bertempat di Jalan Pahlawan, Simpang Lima yang kemudian dilanjutkan dengan di depan Gedung Wisma Perdamaian di Tugu Muda, Semarang.

Kampanye berjalan dengan sangat meriah yang melibatkan seluruh panitia dan peserta. Mereka nampak sangat antusias. Selain melakukan orasi mengenai isu mangrove terkini, terdapat long march yang dilakukan mengelilingi lapangan Simpang Lima.

"Kami keliling Simpang Lima, membawa spanduk kampanye mangrove. Hal ini bertujuan untuk menarik minat warga yang berlalu-lalang di CFD," kata Sdr. Kiki Ade Kumala (MENPUSMAT), selaku Ketua Pelaksana MANGRES 2019. "Selama long march, kami juga berorasi membakar semangat dengan meneriakkan yel-yel save mangrove dan nyanyian-nyanyian yang dapat menarik perhatian dari masyarakat," ungkapnya lagi.

Sdr. Nafika Kurnia Ridha (Staf MENWEBNET), selaku Orator Kampanye Simpatik di Simpang Lima, menambahkan bahwa panitia juga menyediakan kain putih di depan barisan untuk memudahkan masyarakat yang ingin ikut mendukung pelestarian ekosistem mangrove Indonesia.

"Warga Semarang banyak yang bertanya tentang mangrove kepada kami. Mereka nampak bersemangat menandatangani kain putih yang kami sediakan. Mereka juga menuliskan kata-kata pelestarian mangrove, sebagai wujud simpati dan partisipasinya terhadap kampanye mangrove kami,” kata Sdr. Nafika selama long march.

Selain kain putih, panitia juga menyebarkan stiker bertema kampanye mangrove kepada masyarakat. Dalam kampanye ini, juga didirikan KeSEMaTFAIR, sehingga masyarakat yang berlalu-lalang dapat berhenti sejenak untuk mengenal lebih dekat dengan mangrove, KeSEMaT dan program kerjanya, termasuk MANGRES 2019.

“Kami mengajak masyarakat yang lewat untuk berhenti sejenak di booth kami, kemudian mereka kami ajak berswafoto sembari kami berikan informasi mengenai MANGRES 2019 dan pentingnya mangrove bagi kehidupan manusia,” ujar Sdri. Anissa A. Suparyadi (MENKOMSI), selaku DUMATRI yang juga menjadi orator di booth KeSEMaT.

Seperti di UNDIP, untuk menarik perhatian masyarakat, panitia telah menyiapkan empat maskot cosplay dalam kampanye di CFD ini. Panitia sengaja menambahkan jumlah cosplay mengingat kawasan yang dijangkau lebih luas.

“Masyarakat, terutama anak-anak senang sekali berfoto bersama cosplay mangrove kami. Kemudian, kami juga mengajak mereka untuk ikut serta dalam Aksi Penanaman Mangrove pada tanggal 14 April 2019 nanti. Tak lupa, kami juga memberikan stiker mangrove kepada mereka,” ungkap Sdri. Rahmayani Kurnia Ain (MENSEK), selaku maskot cosplay bertema Hari Bumi.

Untuk memeriahkan suasana di antara peserta dan panitia, diadakan game sehingga suasana semakin semarak. Permainan ini, juga diiringi oleh KeSEMaTUSTIK yang menyanyikan beberapa buah lagu mangrove ciptaan mereka sendiri.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan flash mob yang energik sebelum acara berakhir. Pembacaan puisi mangrove juga dilakukan untuk mengingatkan kepada masyarakat mengenai ekosistem mangrove yang keberadaannya semakin terancam. Puisi mangrove dibacakan oleh Sdri. Iis Meinarwati (MENDIKTAN) dan Sdr. Nafika.

Semua peserta mengikuti acara dengan sangat antusias. Kampanye diakhiri dengan foto bersama di depan panggung booth KeSEMaT.

Kampanye Simpatik di Tugu Muda
Kampanye tidak berhenti di Simpang Lima saja. Para peserta dan panitia kemudian beriringan menuju ke Tugu Muda dan bersiap untuk berkampanye di depan Wisma Perdamaian. Persiapan dilakukan di tengah Tugu Muda. Sebelum melaksanakan kampanye, panitia mengadakan acara foto bersama.

Sebagai informasi, sesuai dengan izin yang didapatkan dari pihak kepolisian, maka kampanye di Tugu Muda hanya dilakukan pada satu titik saja, yaitu di depan Wisma Perdamaian.

Para orator yang telah ditunjuk kemudian berorasi secara bergantian ketika lampu merah menyala dan kembali ke trotoar ketika lampu hijau menyala, sembari meneriakkan save mangrove dan membentangkan spanduk.

“Seru sekali! Saya baru pertama kali ini, ikut turun ke jalan mengkampanyekan mangrove," tutur Sdri. Baeti Karomatul Hidayah (Staf MENDIKTAN), sebagai salah satu orator di hari itu. "Para pengendara yang berhenti mendengarkan orasi kami bahkan banyak yang memotret kegiatan kami,” lanjutnya.

Para cosplay membagikan stiker di antara para pengendara motor dan mobil yang berhenti. Selain orasi, diadakan pula flash mob di tengah zebra cross ketika lampu merah menyala, dan di trotoar ketika lampu hijau menyala, sebagai penarik perhatian para pengendara, sembari para orator tetap berorasi untuk memperkenalkan KeSEMaT, apa itu mangrove, dan juga bagaimana kondisi kerusakan mangrove di Semarang.

Para orator juga menginformasikan kegiatan Penanaman 1.704 Mangrove di Mangkang Wetan dan mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam penanaman tersebut. Hal ini sebagai salah satu solusi atas kerusakan lingkungan, seperti abrasi dan intrusi air laut yang melanda Semarang karena penebangan pohon mangrove.

Walaupun cuaca terik, namun semangat tetap membara. Hal ini terlihat dari para peserta dan panitia yang terus berotasi menyuarakan orasi, meneriakkan yel-yel dan melakukan flash mob bersama. 

Setelah selesai berkampanye di depan Wisma Perdamaian, seluruh peserta dan panitia kembali ke tengah Tugu Muda. Sdri. Kiki membacakan Prasasti MANGRES 2019 dan mengakhiri rangkaian acara Kampanye Simpatik di Tugu Muda ini.

“Kampanye hari ini berlangsung sangat meriah. Walaupun dimulai dari pagi hingga siang hari, namun kami tetap semangat dan bahagia, karena bisa menyuarakan keresahan kami langsung kepada warga Semarang," ujar Ketua Pelaksana. "Semoga inspirasi acara hari ini, dapat menumbuhkan kepedulian warga Semarang akan mangrovenya,” harapnya.

Penanaman 1.704 Mangrove di Mangkang Wetan, Semarang
Aksi Penanaman Mangrove adalah puncak acara dari MANGRES 2019, yang sekaligus paling ditunggu-tunggu oleh para peserta, tak terkecuali panitia. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 14 April 2019 mulai dari pagi hingga siang hari ini, diikuti oleh peserta MANGRES 2019 dan para siswa/i dari SDN Mangkang Wetan 1 serta warga sekitar lokasi penanaman.

"Ini merupakan spengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Ternyata menanam mangrove itu seru. Saya sama saja ikut melestarikan ekosistem mangrove secara langsung,” jelas Sdri. Kharisma, salah satu peserta.

Sdr. Frans A. Nainggolan (Staf MENDIKTAN), selaku panitia membenarkan pernyataan Sdri. Kharisma dan menambahkan bahwa dirinya merasa beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengkonservasi ekosistem mangrove di lapangan.

“Walaupun panas terik dan penuh keringat, kegiatan penanaman mangrove hari ini, kami lalui dengan penuh semangat," ujar Sdr. Frans. "Penanaman kali ini juga menjadi ajang bagi kami untuk terus menyuarakan pelestarian mangrove,” tambahnya.

Para peserta dari mahasiswa Ilmu Kelautan UNDIP merasa senang dapat terjun langsung ke lumpur mangrove. Selama ini, mereka hanya mengetahui fungsi dan manfaat mangrove dari teori selama di perkuliahan.

"Dengan mengikuti kegiatan KeSEMaT ini, saya dapat mempraktikkan langsung teori yang saya dapatkan di bangku kuliah," kata salah seorang mahasiswa. "Saya juga baru pertama kali ini memegang mangrove secara langsung dan excited banget pengen nanem mangrove di bibir pantai. Anak Kelautan harus tidak takut kotor, karena dengan demikian, kita dapat belajar langsung menjaga alam di pesisir kita. Terima kasih juga kepada KeSEMaT atas kesempatan luar biasa, yang diberikan kepada saya sehingga dapat mengikuti kegiatan yang seru ini," jelasnya.

Aksi penanaman kali ini, bertujuan untuk mencegah abrasi dan menyelamatkan kawasan pesisir di Semarang. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka merayakan Pesta Demokrasi Indonesia. Untuk itulah, jumlah bibit mangrove yang ditanam adalah 1.704 bibit mangrove yang menandakan hari dan bulan dimana pemungutan suara digelar.

Bapak Ali, selaku Koordinator Kelompok Tani Mangrove Ngebruk menjelaskan pada saat sambutan, bahwa para peserta diharapkan dapat menanam bibit mangrove dengan baik dan benar untuk menjaga kelulushidupannya tetap tinggi

Beberapa mitra kerja yang hadir juga menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan MANGRES 2019, terutama pada tahap penanaman mangrove ini. Mereka salut dengan upaya KeSEMaT yang setiap tahun selalu menyelenggarakan acara penanaman mangrove secara kontinyu dan terukur.

Acara penanaman di lapangan diawali dengan penyerahan bibit mangrove secara simbolis dari Presiden KeSEMaT kepada Bapak Ali, yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman serentak oleh semua peserta dan panitia.

"Bibit mangrove ini akan kami tanam secara bertahap yang mengikutsertakan warga sekitar dalam program pemeliharaan bibitnya, setelah dilakukan penanaman," jelas MENPORSI. "Acara penanaman berjalan dengan baik dan lancar yang diawali dengan sambutan-sambutan, penjelasan teknis cara penanaman, penanaman, hiburan dari KeSEMaTUSTIK, kesan pesan dan penutup," terangnya.

Kegiatan ini, diantaranya didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Timur, PT Phapros, Telkomsel dan Biznet dengan media partner dari MANGROVEMAGZ, Radio RRI Pro 2 FM, Berita Kampus, Jawa Pos dan lain-lain.

Selesai penanaman, peserta dipersilakan untuk istirahat dan makan siang yang dihibur oleh KeSEMaTUSTIK, selaku bintang tamu kali ini sehingga menyemarakkan suasana. Sdr. Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Staf MENPORSI), dari KeSEMaTUSTIK menyatakan rasa senangnya dapat berpartisipasi pada kegiatan ini.

"Saya senang dapat menghibur peserta dan panitia di acara penanaman ini. Bersama warga Desa Mangkang Wetan, saya dan teman-teman di KeSEMaTUSTIK, tadi ikut serta menanam bibit mangrove untuk menyelamatkan pesisir Semarang dari abrasi," kata Sdr. Paspha.

"Kami menanam 1.704 bibit mangrove jenis Bakau atau Rhizophora yang akan kami lanjutkan dengan program Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk menjaga kelulushidupannya agar tetap tinggi," terang Sdri. Kiki menambahkan.

Sebelum penutupan acara, para peserta dan panitia melakukan foto bersama di panggung yang telah disediakan. Para peserta dari siswa/i SDN Mangkang Wetan 1 mengaku baru pertama kali ini mengikuti penanaman mangrove.

"Saya merasa senang, karena menanam mangrove dapat menjaga laut kita," ujar salah satu siswa. "Tadi saya menanam lima bibit mangrove bersama teman-teman, dan teman-teman saya juga senang menanam mangrove karena kami bisa sambil bermain lumpur," katanya lagi.

KeSEMaT melibatkan banyak peserta dari berbagai level masyarakat dengan tujuan agar kampanye penyelamatan hutan mangrove dapat merata menyebar ke semua usia.

"Memang, ini juga menjadi salah satu tujuan kami, agar MANGRES dapat diikuti oleh semua kalangan," kata Ketua Pelaksana. "Dengan melibatkan anak-anak hingga orang tua, kami harapkan dapat optimal dalam mengkampanyekan mangrove," tambahnya.

Setelah penanaman, akan diselenggarakan Awarding Night MANGRES 2019 yang akan menghadirkan CEO Mangrover Unite dan Pemimpin Redaksi MANGROVEMAGZ dalam sebuah talkshow yang membahas mengenai Mangrove Startup. Nantinya, akan hadir pula KeSEMaTUSTIK sebagai bintang tamu.

Semarak Awarding Night
Pada tanggal 24 April 2018, mulai pukul 19.00 - 22.00 WIB, berlokasi di salah satu rumah makan di Tembalang, Semarang, KeSEMaT sukses menyelenggarakan Awarding Night MANGRES 2019. Acara ini diselenggarakan sebagai sebuah apresiasi dari panitia kepada peserta yang sangat antusias mengikuti berbagai tahapan MANGRES 2019, mulai dari awal hingga akhir.

Acara yang berlangsung semarak ini, diawali dengan pembukaan, sambutan-sambutan, talkshow, game, penghargaan untuk peserta dan foto bersama.

Sdri. Kiki, dalam sambutannya mengharapkan agar ilmu dan pengalaman yang didapatkan oleh peserta selama rangkaian MANGRES 2019 dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga akan semakin banyak orang yang peduli dengan hutan mangrove.

Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) menambahkan bahwa dia menyampaikan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan MANGRES 2019. Selain itu, dia juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung menyukseskan MANGRES di tahun ini.

"MANGRES tidak akan sukses tanpa peran aktif dari Anda semua, para peserta MANGRES 2019," kata Presiden. "Semoga kebersamaan ini terus dapat terjalin, selepas MANGRES dan pengetahuan yang didapat di MANGRES dapat bermanfaat untuk masyarakat," harapnya.

Acara dilanjutkan dengan Talkshow Mangrove Startup bersama Sdr. Ganis Riyan Efendi, selaku Pimpinan Redaksi MANGROVEMAGZ dan Sdr. Bifa A. Manuhuwa, selaku CEO Mangrover Unite.

“Kedua nara sumber berbagi cerita awal mula mereka merintis startup tematik di bidang mangrove sehingga berhasil mendapatkan keuntungan bahkan menginspirasi banyak orang untuk mengikuti arus globalisasi tanpa menghilangkan jiwa konservasi,” terang Sdri. Sari Poncowati (Staf MENSEK), selaku koordinator lapangan.

Acara semakin seru dengan adanya game dan penampilan dari KeSEMaTUSTIK yang membawakan single terbaru mereka berjudul “Kumis di Hari Kamis” untuk menghibur peserta dan tamu undangan yang hadir. Acara dilanjutkan dengan Penyerahan Sertifikat dan Penghargaan untuk para peserta MANGRES 2019.

Salah satu peserta mengatakan bahwa dia sangat bersyukur dapat bergabung dengan KeSEMaT untuk menyelamatkan pesisir pantai di Semarang dari abrasi dengan cara melakukan penanaman mangrove. Dia juga berharap agar KeSEMaT terus berjaya dan berdedikasi untuk menyelamatkan hutan mangrove di bumi.

Awarding Night MANGRES 2019 yang berlangsung semarak ditutup dengan doa dan foto bersama.

Monev Bibit Mangrove
Monev MANGRES 2019 diadakan pada tanggal 27 April 2019 di Desa Mangkang Wetan, Mangunharjo, Semarang. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati perkembangan kondisi bibit mangrove yang telah ditanam.

Pukul 06.00 WIB, panitia dan peserta telah berkumpul di Gedung GSG, UNDIP Tembalang. Setelah dilakukan briefing, rombongan melakukan perjalanan ke lokasi yang menempuh waktu kurang lebih 45 menit. Tiba di lokasi penanaman, panitia dan peserta langsung menyulam dengan cara mengganti bibit mangrove yang telah rusak atau mati dengan bibit yang baru.

Alhamdulillah, bibit mangrove yang kita tanam memiliki kelulushidupan yang tinggi sebesar 90%. Walaupun ada yang layu dan hanyut terkena air pasang, namun sudah kami sulam dengan bibit mangrove yang baru," terang Sdri. Kiki. "Selanjutnya, kami akan melakukan monitoring minimal satu bulan sekali yang dibantu oleh warga sekitar,” tambahnya.

Sebagai informasi, dalam kurun waktu satu minggu setelah penanaman, bibit mangrove juga mulai mendapatkan gangguan dari ganggang laut dan kepiting yang nampak aktif memangsa bibit. Walaupun terdapat beberapa gangguan, namun sebagian besar bibit mangrove dapat tumbuh dengan baik.

Presiden menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk penghijauan pesisir untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi, seperti abrasi, intrusi air laut dan melindungi pemukiman warga dari gelombang pasang dan angin topan.

“Pohon mangrove adalah benteng alami terbaik, mudah dan murah dalam mengurangi resiko bencana di kawasan pesisir," kata Presiden. "Saya berharap, semoga bibit mangrove yang kita tanam ini dapat tumbuh dengan baik sehingga kawasan pesisir di Semarang dapat terjaga untuk masa depan anak cucu kita yang lebih baik,” pungkasnya. (ADM/IK/AP).

No comments:

Post a Comment