18.7.07

Berkat Mangrove REpLaNT, “Lapangan Bola” Menghilang!

Jepara - KeSEMaTBLOG. Lihatlah foto di samping ini. Foto ini diambil pada tahun 2002, ketika Anak-anak KeSEMaT Angkatan II sedang mempersiapkan bedeng persemaian benih mangrove, di sebuah tempat yang lapang, bak lapangan sepak bola. Tempat yang gersang dan gundul itu bernama “Belakang Kampus Ilmu Kelautan UNDIP Teluk Awur Jepara” (BKIKUTAJ). Lihatlah latar belakangnya. Itulah kampus tercinta kami. Kampus Ilmu Kelautan UNDIP di Teluk Awur Jepara. Saat itu, kalau dilihat dari pesisir laut, bagian atapnya masih sangat terlihat, berwarna merah muda kecerahan. Di tahun itu, kondisi BKIKUTAJ sangat memilukan. Hidup mangrove kembang kempis, selalu menangis, tak ada yang ngurusi.

Di BKIKUTAJ inilah, beberapa hari lagi, (tepatnya 20 – 22 Juli 2007), sekitar 200 orang Mangrover, dari berbagai disiplin ilmu, dari berbagai organisasi, dari bermacam-macam dinas, dari beraneka LSM, mulai dari SMA sampai dengan mahasiswa, mulai dari masyarakat biasa sampai dengan Bupati Jepara, mulai dari MAP Yogyakarta sampai dengan LPP Mangrove Jakarta, akan bekerja bersama-sama, bergotong-royong, saling bahu membahu, untuk membantu KeSEMaT dalam usahanya untuk menyelamatkan Pantai Teluk Awur nan indah, di acara penyuluhan, pembibitan, pelatihan dan penanaman mangrove di Mangrove REpLaNT (MR) 2007.

Sampai dengan artikel ini ditulis, tercatat BATAN, LSM MAREM, LPP Mangrove, MAP Yogyakarta, para Dosen FPIK UNDIP, WAPEALA, MAPATEKSI, MAHAPALA, STOP HIVA, MSP UNDIP, PETERNAKAN UNDIP, SEJARAH UNDIP, PALAKA, MAPADOKS, WAPALHI, TI UNDIP, SIPIL UNDIP, EKONOMI UNDIP, UNNES, FKM UNDIP, FISIP UNDIP, PERIKANAN UNDIP, KELAUTAN UNDIP, BIOLOGI UNDIP, PSIKOLOGI UNDIP, KSR UNDIP, UKSA 387 UNDIP, ARSITEKTUR UNDIP, MIPA UNDIP, DINAS PERHUBUNGAN LAUT, SASTRA UNDIP, SMA-SMA Jepara dan organisasi-organisasi lainnya, termasuk pers, telah mendaftar dan siap membuktikan jiwa konservasi mangrove-nya.

Bahkan, KeSEMaT terpaksa menolak beberapa calon peserta MR, karena kuotanya (200 orang) sudah terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa (sebenarnya) jiwa dan semangat konservasi mangrove telah banyak dimiliki oleh masyarakat, hanya mungkin mereka belum memiliki wadah yang tepat untuk menyalurkan jiwa dan semangatnya tadi. Acara-acara serupa MR sebaiknya terus diadakan dan dilakukan, oleh berbagai instansi/organisasi untuk menampung kehausan akan jiwa dan semangat konservasi masyarakat, tadi.

Tentu saja, kondisi BKIKUTAJ sudah tidak gersang dan gundul lagi seperti waktu itu, hal ini karena sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang (2007), KeSEMaT getol sekali melakukan program tahunannya, bernama MR (disebut juga REpLaNT). Bagaimana kondisi BKIKUTAJ sekarang? Bagaimana pula atap kampus kami yang berwarna merah muda kecerahan. Apakah masih bisa terlihat? Ingin tahu dan sangat penasaran, melihat bagaimana perubahan “lapangan bola” itu? Kami tunggu kedatangan Anda di Teluk Awur, di MR 2007. Ayo, selamatkan mangrove kita. Sekarang!

No comments:

Post a Comment