Setelah makan malam, peserta melakukan sesi Selayang Pandang. Sdr. Hazim Helmi Susmanto (MENWIRA) selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa MR 2018 kali ini memiliki kemasan dan konsep yang berbeda, dimana terdapat beberapa penyesuaian apabila dibandingkan dengan MR di tahun-tahun sebelumnya.
Selayang Pandang
"Dengan mengusung tema Coastal Crisis: Mangrove vs Marine Debris, diharapkan peserta MR 2018 selepas dari sini, bisa mengembangkan sumber daya alam di wilayah pesisir, berikut masyarakatnya dan mendapatkan pengetahuan serta pandangan baru dalam mengelola mangrove agar memiliki manfaat optimal, namun tanpa merusak habitatnya," jelasnya.
Setelah memperkenalkan MR 2018, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar MR dan mangrove. Peserta antusias menanyakan beberapa pertanyaan kepada Sdr. Bifa Aulia Manuhuwa (Presien) dan Sdr. Hazim.
Dalam kesempatan ini, banyak pertanyaan yang diajukan oleh para peserta, diantaranya mengenai Semarang Mangrove Center (SMC) yang didirikan oleh KeSEMaT di Semarang, konsep kebijakan mangrove yang dikembangkan oleh KeSEMaT, produk mangrove kreatif yang dikelola oleh KeSEMaT dan warga binaannya, dan masih banyak lagi.
"Mereka sangat antusias mengikuti MR 2018 dan ingin banyak menggali mengenai mangrove dan berbagai hal seputar pengembangan afiliasi mangrove KeSEMaT," ujar Sdr. Bifa. "Mereka juga tertarik mengikuti MR 2018 karena ingin mengetahui manajemen organisasi KeSEMaT hingga bisa sukses go international," tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan games yang dipandu oleh Sdr. Amanun Tharieq (MENSETSI) dan Sdri. Hanik Rahma (Staf Ahli MENWIRA).
"Acara games berlangsung seru, karena dibawakan dengan serius tapi santai, dan sekaligus bersamaan dengan ramah tamah yang dilakukan oleh peserta dan panitia. Pada saat games berlangsung, panitia dan peserta secara tidak langsung berkesempatan untuk mengenal satu sama lain, melalui permainan yang mereka mainkan," ujar Sdri. Hanik.
Acara hari pertama MR 2018 ditutup dengan pemaparan acara hari kedua oleh Sdri. Reza Resita (MENPUSMAT), selaku Kordinator Lapangan (Korlap) hari kedua.
Kegiatan MR 2018 di hari kedua (10/11/18) memiliki serangkaian acara yang padat, berupa Pelatihan, Talk Show, Focus Group Discussion (FGD) dan acara inti berupa Seminar Nasional yang bertema "Coastal Crisis: Mangrove vs Marine Debris."
Para peserta tetap menunjukkan antusiasme yang tinggi, hal ini terlihat dari semangat mereka yang mulai beraktivitas pada pukul 04.00 WIB. Kegiatan di hari kedua diawali dengan salat Subuh yang dilanjutkan dengan bersih diri dan makan bersama.
Pelatihan I: Pengolahan Kerajinan Sampah Plastik
Bertempat di Ruang Kelas Sumbing 3, acara hari kedua dilanjutkan dengan Pelatihan I, yaitu Pengolahan Kerajinan Sampah Plastik yang disampaikan oleh Ibu Sri Heniwati, selaku Penggiat Bank Sampah.
Pada pelatihan ini, peserta diberi penjelasan mengenai bahaya sampah plastik di lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai, dan bagaimana cara mengolah sampah plastik tersebut sehingga menghasilkan kerajinan yang indah sehingga dapat mengurangi jumlahnya yang terbuang.
Berbagai macam kerajinan tangan berbahan dasar plastik juga berhasil dibuat, seperti bunga dari sendok plastik, vas bunga dari botol, lampu hias dan masih banyak lagi. Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan peserta akan lebih sadar dan dapat mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari.
Selesai Pelatihan I, para peserta diarahkan oleh Korlap menuju ke Aula Sumbing untuk menjalani acara selanjutnya, yaitu Seminar Nasional.
Seminar Nasional MR 2018
Master of Ceremony (MC) pada Seminar Nasional adalah Sdr. Bayu Khrisna Yudhatama (Staf Ahli MENPORSI) dan Sdri. Rahmayani Kurnia Ain (Staf MENPUSMAT) yang membawakan acara secara hikmat.
Ketiga pembicara menjelaskan mengenai kondisi sampah laut yang umum dijumpai di Indonesia, peranan institusi masing-masing dalam menangani permasalahan sampah yang ditemui di laut, program rehabilitasi ekosistem mangrove dan himbauan kepada peserta seminar agar lebih konservatif dalam mengolah sampah.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Sdri. Clara Azalia Belinda (Staf MENKEU) selaku Moderator. Setelah sesi tanya jawab, acara selanjutnya adalah penyerahan kenang-kenangan, foto bersama dan makan siang yang dihibur oleh Sdr. Nico dan Sdri. Ernita yang membawakan beberapa buah lagu. Setelah semuanya selesai, Seminar Nasional ditutup oleh MC.
Pelatihan II: Pengenalan Ekosistem Mangrove
Acara hari kedua dilanjutkan dengan Pelatihan II, yaitu Pengenalan Ekosistem Mangrove yang disampaikan oleh Sdr. Febryadi Fajar Sulistyo (DP) dan bertempat di Ruang Kelas Sumbing 3.
Seusai Pelatihan II ini peserta diharapkan dapat dapat memahami dan mengenali ekosistem mangrove secara lebih mendalam.
Pelatihan III: Pewarnaan Batik Berbahan Dasar Mangrove
Pelatihan III merupakan salah satu rangkaian acara yang ditunggu-tunggu oleh para peserta, yaitu Pelatihan Pewarnaan Batik Berbahan Dasar Mangrove yang disampaikan oleh Ibu Mufidah, selaku Ketua Kelompok Pengrajin Batik Mangrove, Srikandi Pantura.
Sebagai informasi, Srikandi Pantura adalah salah satu warga binaan KeSEMaT yang berpusat di SMC Mangunharjo, Semarang.
"Seakan tak kenal lelah, para peserta begitu antusias dalam menyimak materi dari Ibu Mufidah, bahkan saat praktik langsung mewarnai batik mangrove, para peserta tak sungkan-sungkan untuk turut ambil bagian dan tidak takut kotor. Seru sekali!" terang Sdr. Hazim.
Usai mewarnai batik mangrove dan foto bersama batik hasil-kreasi sendiri, para peserta MR 2018 dipersilakan beristirahat, salat Maghrib dan mempersiapkan diri untuk rangkaian acara selanjutnya.
Talk Show dan FGD
Acara selanjutnya adalah Talk Show dengan tema “Hidup Berkah dengan Sampah” bersama para influencer inspiratif yang bergerak dibidang pengolahan sampah kreatif, yaitu Sdri. Deasy Eterina, selaku founder Kreskos Plasticycle dan Sdr. Reanes Putra, selaku pencetus Sampah Muda.
"Keduanya berhasil menginspirasi para peserta MR 2018 untuk terus berkarya dan menebar kebermanfaatan bagi masyarakat umum, dengan cara tetap mengendalikan sampah yang akan kita hasilkan dan mengolahnya dengan baik, serta tidak lelah menyuarakan usaha pelestarian lingkungan untuk kelestarian alam di masa yang akan datang," jelas Sdri. Ananing Setyo (Staf MENKOMSI), selaku Panitia MR 2018.
Acara terakhir pada hari kedua adalah FGD yang dipandu oleh Sdri. Iis Meinarwati (Staf MENDIKTAN) yang diawali dengan games yang dipandu oleh Sdri. Hasna Moraina (Staf Ahli MENDIKTAN) dan Sdri. Syafira Salva (Staf Ahli MENKEU) untuk menyemarakkan acara.
Solusi yang didapatkan masing-masing kelompok, selanjutnya dipaparkan dan diduskusikan dengan kelompok lain. Acara hari kedua ditutup dengan briefing hari ketiga, yang dipandu oleh Sdr. Ababil (Staf MENWEBNET), selaku Korlap hari ketiga.
Selesai briefing, para peserta dipersilakan beristirahat di kamar masing-masing. Keseluruhan acara hari kedua berjalan dengan sukses, baik dan lancar.
Penanaman 1500 Bibit Mangrove dan Field Trip
Hari ketiga (11/11/18), peserta melakukan Field Trip ke Kawasan Wisata Sejarah Lawang Sewu dan Penanaman 1500 Bibit Mangrove. Pada pukul 07.00 WIB, peserta berangkat dari BDP Jateng menuju ke lokasi pertama, yaitu TPI Mangkang, Semarang, dengan menggunakan bus.
Setiba di lokasi, rombongan langsung berkumpul dan membentuk barisan untuk pembukaan. Setelah itu, para peserta melakukan CCU menuju ke tempat penanaman. Sdr. Hazim menyampaikan bahwa MR 2018 mempunyai konsep yang lebih fresh, hal ini terlihat dari para peserta yang sangat antusias dengan rangkaian acaranya.
"Setelah kemarin para peserta mendapatkan materi pelatihan-pelatihan seputar sampah di kawasan pesisir dan laut serta pengaruh ekosistem mangrove terhadapnya, hari ini peserta melaksanakan field trip dan penanaman," kata Sdr. Hazim. "Diharapkan para peserta menikmati field trip kali ini, dan menjadi tahu tempat wisata yang ada di Semarang. Selain itu, para peserta juga melakukan penanaman mangrove di TPI Mangkang, Semarang," lanjutnya.
Selain peserta MR 2018, acara penanaman juga dihadiri oleh beberapa tamu undangan dari dinas, diantaranya dari DKP Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang dan BPKSDKP PANTUTIM.
Setelah Penanaman 1500 Bibit Rhizophora selesai dilaksanakan, para peserta dan panitia melakukan bersih diri di pantai yang dilanjutkan dengan melakukan field trip ke Lawang Sewu. Peserta sangat bersemangat mengikuti acara ini. Mereka juga nampak berfoto di area seputar Lawang Sewu.
Keseluruhan acara MR 2018 berjalan dengan baik dan lancar, yang ditutup dengan Pemutaran Video Rangkaian MR 2018, Pembagian Sertifikat kepada para peserta MR 2018 dan Foto Bersama. (ADM/SW/AP).
No comments:
Post a Comment