"KGTS tahun ini dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2019 dengan mengangkat tema Mangrove Heroes: Mari Berkreasi, Selamatkan Dunia," ujarnya. "Melalui KGTS 2019 ini, kami juga mencoba mengenalkan ecobrick kepada Adik-adik di sini, selain terus memberikan informasi dan pengetahuan tentang fungsi dan manfaat tumbuhan mangrove bagi pesisir kita," tambahnya.
Pengajaran Fungsi dan Manfaat Mangrove
Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 - 11.00 WIB ini, diikuti oleh 122 orang siswa kelas 4. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi "Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove" yang diajarkan oleh Sdr. Muhammad Zaky Afkar Al Hazmi (MENWIRA), selaku DUMATRA 2019 dan Sdri. Anissa A. Suparyadi (MENKOMSI), selaku DUMATRI 2019.
Para siswa nampak antusias mengikuti pengajaran mangrove karena hal ini merupakan hal yang baru bagi mereka.
“Saya dikenalkan dengan ekosistem mangrove yang hidup di sekitar laut. Mangrove itu tempat hidupnya ikan. Saya baru tahu, karena baru diajarkan oleh Kakak-kakak KeSEMaT,” terang Andik, salah satu siswa.”
Setelah dilakukan Pengajaran Mangrove, kegiatan dilanjutkan dengan Praktik Pembuatan Ecobrick dengan teknik pemanfaatan sampah plastik. Praktik Pembuatan Ecobrick ini disampaikan oleh Sdr. Ababil (MENWEBNET) dan Sdri. Elogia Livingstone Butarbutar (Staf MENWIRA).
Praktik Pembuatan Ecobrick
Siswa-siswi kemudian dibagi menjadi tiga kelompok per kelas. Dengan didampingi oleh KeSEMaTER, para siswa memasukkan sampah plastik ke dalam botol. Para siswa terlihat antusias dengan praktik ecobrick yang dilakukan.
Botol ecobrick yang sudah terisi dengan sampah plastik dari sampah laut maupun rumah tangga yang sudah dibersihkan dan dikeringkan, kemudian disatukan dan diubah menjadi bangku. Bangku yang telah disusun diharapkan dapat digunakan oleh siswa-siswi untuk kegiatan di sekolah.
"Pada saat menanam mangrove, bibit mangrove yang ditanam menggunakan polybag dari plastik. Seperti kita tahu, plastik di pesisir akan menutup pernapasan mangrove sehingga membuatnya mati. Nah, dengan teknik ecobrik yang kami sebut sebagai rovebrick ini, maka kami mengumpulkan polybag plastik tersebut, membersihkannya, mengeringkannya dan mengubahnya menjadi barang-barang yang bermanfaat sehingga mengurangi sampah plastik," jelasnya.
KGTS 2019 diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada masing-masing kelas sebagai bentuk apresiasi KeSEMaT kepada sekolah dan anak didik, dan ditutup dengan foto bersama pada pukul 11.00 WIB.
"Keseluruhan acara berjalan dengan baik dan lancar," kata Ketua Pelaksana. "Para siswa juga sangat aktif mau tahu lebih dalam tentang mangrove yang hidup di pesisir, apalagi setelah diajarkan cara membuat bangku dari botol plastik ecobrick. Semoga apa yang kami ajarkan dapat bermanfaat bagi perkembangan karakter mereka setelah dewasa nanti," pungkasnya. (FAN/AP/ADM).
No comments:
Post a Comment