14.9.08

Abrasi di Teluk Awur, Ngeri Sekali!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Dalam dua tahun ini, gerusan gelombang dahsyat yang terus menerus menerjang pesisir pantai Teluk Awur Jepara, semakin mengerikan. Tak usah terlalu berpanjang lebar mendeskripsikan bagaimana hebatnya abrasi yang ditimbulkannya, kalau Anda ingin melihat kondisi terakhir pantai Teluk Awur, coba Anda cermati empat buah foto di samping ini. Dua foto paling atas, diambil oleh KeSEMaT pada tanggal yang sama, 25 Juni 2006 (saat Mangrove REpLaNT (MR) 2006), di sore hari saat surut tiba. Selanjutnya, dua foto di bawahnya diambil oleh KeSEMaT di tanggal yang sama pula, namun dalam rentang waktu dua tahun, yaitu 11 September 2008, juga di sore hari saat air tak lagi pasang. Bisakah Anda lihat perbedaannya?

Lihatlah, pasir putih yang di 2006 masih bisa dilewati oleh para peserta MR 2006 karena masih lebar, kini di tahun 2008 tak lagi bisa dilewati karena telah hilang sekian meter, ditelan ganasnya gelombang. Di 2008, garis pantai terlihat semakin mendekati perakaran mangrove. Abrasi kurang lebih satu meter, telah menimpa pesisir pantai di Utara Jawa, ini.

Untunglah, perakaran Rhizophora yang kuat, masih bisa menghalangi gelombang sehingga laju abrasi bisa ditekan. Tertekannya laju abrasi oleh mangrove ini, menyebabkan kita masih bisa melihat keindahan garis pantai di Teluk Awur. Andai saja, dulunya KeSEMaT tidak pernah melakukan upaya rehabilitasi mangrove di kawasan ini, tak tahu lagi, sampai berapa jauh lagi, abrasi akan menggerus daratan. Sangat mungkin, abrasi akan menjangkau pemukiman padat penduduk di sekitar desa, itu.

Untuk itulah, KeSEMaT dari tahun 2001 sampai dengan sekarang ini, tak henti-hentinya melakukan upaya penanaman-kembali-mangrove untuk mengembalikan dan memulihkan kondisi ekosistem mangrove di Teluk Awur. Dan, Alhamdulillah, tanaman pesisir sebagai benteng pertama terhadap gelombang dahsyat ini, telah berhasil ditumbuhkan kembali oleh KeSEMaT, dan telah mampu pula menunjukkan fungsinya sebagai penahan laju abrasi yang sangat tinggi.

Dari fakta ini, satu pelajaran penting yang bisa diambil adalah, ada mangrove saja, abrasi masih menggila seperti ini. Bagaimana jadinya kalau KeSEMaT tidak pernah melakukan usaha penanaman mangrove di pesisir pantai yang (sebenarnya) indah, ini? Kami pikir, Anda sendiri sudah bisa menjawabnya. Ayo, terus jaga dan lestarikan mangrove, kita. Salam MANGROVER!

1 comment:

  1. waks...!!
    kok skg ngeri gtw yak abrasi-nyah...? btw, acara nanem mangrovenyah msh jalan dunks..?

    ReplyDelete