9.8.09

Filosofi Tersembunyi, Dibalik Lambang KeSEMaT, IKAMaT dan KeMANGTEER

Semarang - KeSEMaTBLOG. Selain menanyakan berbagai hal tentang mangrove, Rekan-rekan kami lewat Jaringan KeSEMaTONLINE, rupanya juga tertarik dengan hal-hal kecil yang menyangkut KeSEMaT. Dari banyak hal-hal kecil yang bisa ditemui di KeSEMaT, filosofi lambang-lambang yang dimiliki oleh KeSEMaT, menjadi top request, yang seringkali ditanyakan mereka kepada kami.

Lihatlah gambar tiga buah lambang milik KeSEMaT, di samping ini. Tiga buah lambang inilah, yang paling banyak ditanyakan mengenai arti tersiratnya. Sebenarnya, tak hanya tiga saja, tapi di setiap program yang diinisiasinya, KeSEMaT memang memiliki masing-masing satu buah lambang yang mencerminkan tentang garis besar programnya, tersebut.

Khusus untuk tiga buah lambang di atas, yaitu lambang KeSEMaT, IKAMaT (Ikatan Alumni KeSEMaT) dan KeMANGTEER (KeSEMaT Mangrove Volunteer), ketiganya mempunyai filosofi yang sama, yaitu mencerminkan tanggal, bulan dan tahun “keramat” bagi KeSEMaT, yaitu tanggal 9 bulan Oktober tahun 2001 (091001). Silahkan cermati lambang di atas, untuk KeSEMaT, jumlah akar Rhizophora mucronata di sebelah kiri, jumlah batang dan jumlah akar di sebelah kanan, masing-masing adalah 5, 1 dan 4. Kombinasi tiga nomor ini adalah 5+4=9 menunjukkan tanggal lahir KeSEMaT, 9+1=10 berarti bulan Oktober dan 1=01 adalah tahun berdirinya KeSEMaT, yaitu 2001.

Selanjutnya, untuk lambang IKAMaT, juga menunjukkan hal yang sama. Lihatlah gambar kedua, di sebelah kanan. Untuk pola daun pada pohon mangrove Rhizophora berjumlah 4 buah, batangnya sejumlah 1 buah dan akar-akar pohon mangrovenya berjumlah 5 buah, masing-masing 3 buah di sebelah kiri dan 2 buah di sebelah kanan. Tentu saja, berturut-turut, ini menunjukkan 4, 1 dan 5. Seperti pada lambang KeSEMaT, tentu saja kombinasi angka 4, 1 dan 5 ini, berarti 091001.

Lambang terakhir, yaitu KeMANGTEER, juga berfilosofi sama. Lihatlah 10 buah, buah Bruguiera gymnorrhiza di atas. Jumlahnya merupakan kombinasi dari 9 buah, buah Bruguiera yang saling berikatan satu sama lain, dan 1 buah, buah Bruguiera berposisi tegak lurus sehingga membentuk huruf K yang berarti KeMANGTEER, sehingga terciptalah sebuah “Perisai Mangrove.”

Lalu, untuk pemilihan warna, dua buah warna, yaitu hijau dan coklat yang dibalut dengan warna putih, sengaja dipilih sebagai warna yang dominan yang diambil dari warna dasar daun dan batang mangrove. Ketiga warna ini memiliki arti konservasi, kematangan, kemandirian, kejujuran dan kesucian. Sebagai informasi tambahan, bahwa pemilihan akar Rhizophora pada lambang KeSEMaT, pohon mangrove Rhizophora pada IKAMaT, dan buah Bruguiera pada KeMANGTEER juga mempunyai arti tersendiri.

Akar untuk KeSEMaT berarti sebuah organisasi mangrove mahasiswa yang memiliki sebuah semangat yang kuat dan kinerja yang tinggi serta pengetahuan mangrove yang bisa dipertanggungjawabkan ke masyarakat luas. Kemudian, pohon-mangrove-utuh pada IKAMaT menunjukkan bahwa para KeSEMaTERS yang tergabung di IKAMaT telah memiliki pengetahuan mangrove yang cukup lengkap dan mumpuni untuk diaplikasikan kepada masyarakat. Terakhir, KeMANGTEER sebagai gabungan dari sukarelawan (baca: volunter) milik KeSEMaT, adalah barisan terdepan di dalam mengembangkan pengetahuan mangrove bersama, dengan KeSEMaT dan IKAMaT.

KeSEMaT, IKAMaT dan KeMANGTEER adalah tiga bagian yang tak terpisahkan, laksana Three Musketters yang selalu siap sedia berjuang di garis depan dalam menjaga kelestarian eksosistem mangrove untuk masa depan generasi-kita yang lebih cerah.

Maka, begitulah secara garis besar, filosofi dibalik tiga buah lambang-lambang KeSEMaT. Walaupun masih banyak filosofi yang tersirat di ketiga lambang di atas, seperti (1) mengapa tulisan KeMANGTEER berada di depan lambang KeMANGTEER, (2) kenapa tulisan IKAMaT berada di bawah lambang IKAMaT, (3) mengapa pula, pemilihan huruf pada tulisan KeSEMaT, IKAMaT dan KeMANGTEER adalah Times New Roman, (4) apakah alasannya sehingga logo KeSEMaT adalah segiempat tapi IKAMAT dan KeMANGTEER adalah bundar, dan lain-lain, namun kiranya artikel ini kami rasa sudah cukup bisa mewakili untuk menjawab pertanyaan beberapa Rekan-rekan kami, yang masih penasaran ingin mengetahui arti dan filosofi di balik lambang KeSEMaT, IKAMaT dan KeMANGTEER.

Pun begitu, bagi Anda, yang masih penasaran dengan “easter egg” ketiga lambang di atas, kami persilahkan untuk membaca secara langsung Undang-Undang KeSEMaT dan SOP KeSEMaT yang tersimpan rapi di Perpustakaan KeSEMaT, di Kantor KeSEMaT Semarang. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment