10.6.10

Disaat Mereka Bercengkerama dengan Keluarga, Kami Bercengkerama dengan Mangrove dan Warga!

Semarang – KeSEMaTBLOG. Aktivitas bertemu dengan warga pesisir, kelompok tani mangrove dan para nelayan, seperti yang fotonya terlihat di samping ini, adalah pemandangan umum yang hampir setiap akhir pekan, kami lakukan. Pada saat orang lain, mungkin tengah istirahat kerja sambil bercengkerama dengan keluarga mereka, kami tetap saja “bandel” untuk bekerja demi mangrove dan warga sekitarnya. Di akhir pekan, kami datang ke beberapa titik abrasi di Semarang dan sekitarnya, untuk memberikan penyuluhan dan menyebarkan ilmu mangrove kami, sembari berdiskusi dengan warga sekitarnya, mengenai segala permasalahan yang terjadi seputar kehidupan mereka di pesisir.

Kasihan sekali, mereka banyak mengalami tekanan lahan yang sangat berat. Mulai dari permasalahan pencemaran air dan tanah, kualitas air tanah yang buruk, sanitasi lingkungan yang parah, abrasi pantai, tenggelamnya tambak, maraknya penyakit gatal-gatal, suhu yang makin memanas, mangrove yang hilang, ikan yang jarang, desa yang tenggelam dan lain-lain, seringkali dikeluhkan mereka kepada, kami.

Sebenarnya, kami ingin sekali membantu-banyak, namun demikian, dengan segala keterbatasan kami, sampai dengan saat ini, kami hanya bisa memberikan pendampingan dan penyebaran buku-buku mangrove buatan kami dan sumbangan dari para mitra kerja kami. Hal ini kami lakukan, tentunya dengan harapan bahwa kesadaran mereka akan pelestarian mangrove di wilayahnya, semakin hari bisa semakin meningkat – pesat -.

Sejatinya, beragam permasalahan yang telah mereka keluhkan kepada kami di atas, salah satu penyebab utamanya adalah penggundulan hutan mangrove di wilayah Semarang dan sekitarnya. Tak ada lagi yang namanya greenbelt (baca : sabuk hijau), yang ada hanyalah pondbelt (baca : sabuk tambak) yang saat ini sudah tenggelam tertelan laut, hingga membahayakan pemukiman warga sekitar Semarang dan sekitarnya.

Dengan mengendarai sepeda motor kami, teriknya matahari disertai dengan kondisi cuaca yang tak menentu dan jarak Kantor KeSEMaT dengan wilayah-pesisir-abrasi-Semarang yang lumayan jauh (hingga satu jam perjalanan), kiranya tidak lantas mengecilkan niat kami untuk terus melakukan berbagai program kampanye pelestarian mangrove demi penyelamatannya di masa mendatang. Kami hanya berharap, bahwa ke depan, akan semakin banyak lagi, individu dan organisasi yang peduli dengan mangrove, sehingga mereka bisa turut serta membantu kami dalam rangka mencegah kepunahan ekosistem ini dari bumi pertiwi. Semangat MANGROVER!

No comments:

Post a Comment