31.3.09

Tips Mendapatkan Kelulushidupan Mangrove yang Maksimal

Semarang - KeSEMaTBLOG. Ada banyak pertanyaan menarik yang telah diajukan oleh para Peserta Mangrove Cutivation (MC) 2009: Seminar Nasional, Penyuluhan, Pelatihan, Pembibitan dan Penyulaman Mangrove, yang telah sukses diselenggarakan oleh KeSEMaT pada tanggal 20 – 22 Maret 2009, pada saat sesi Seminar Nasional dan Pelatihan Pembibitan Mangrove (lihat foto di samping). Salah satu yang mendapat perhatian kami adalah pertanyaan mengenai teknik pemeliharaan mangrove yang baik dan benar untuk mendapatkan kelulushidupan mangrove yang maksimal.

Seorang Peserta MC 2009 (PMC) dari Semarang menceritakan pengalamannya dalam melakukan program penanaman mangrove bersama dengan kelompoknya. Dia menginformasikan bahwa setelah ditanam, dalam beberapa bulan, bibit-bibit mangrove tiba-tiba mati sehingga aksi mereka dalam turut membantu menyelamatkan ekosistem pesisir, terasa sia-sia.

Tak banyak hal yang kami sampaikan dalam menjawab pertanyaan ini, kecuali sebuah kata, yaitu KONSISTENSI. Apabila kita bekerja di “dunia mangrove,” maka satu kata ini wajib dilaksanakan, karena jika tidak, maka musibah seperti yang telah disampaikan oleh PMC pasti akan terjadi.

Sudah berulang kali kami menuliskan berbagai pengalaman menyakitkan di lapangan di dalam Jaringan KeSEMaTONLINE. Sudah berapa banyak uang, tenaga dan pikiran dikeluarkan untuk mengadakan aksi-aksi penanaman mangrove namun tiada guna. Ribuan bahkan jutaan bayi mangrove telah mati sia-sia karena setelah penanaman tak ada lagi pemeliharaan, monitoring apalagi program penanaman kembali di tahun depannya dengan alasan perubahan manajemen kekuasaan.

Padahal, kita tahu bahwa mangrove sangat mirip dengan manusia. Tak dirawat apalagi dijaga dengan kontinyu, maka jangan harap dia bisa tumbuh dengan optimal.

Berbekal dengan konsep seperti di atas inilah, maka KeSEMaT mengonsep program konservasi “belakang layar” bertajuk KeSEMaT Goes To Arboretuim (KGTA) yang memfokuskan diri untuk memberikan perhatian lebih kepada bayi-bayi mangrove yang telah ditanam. Dalam program ini, para KeSEMaTERS tak pernah lelahnya dalam melakukan perawatan dan penjagaan terhadap bibit-bibit mangrove kita.

Sesaat setelah ratusan peserta program-program konservasi KeSEMaT seperti MC 2009 pergi, maka seminggu kemudian kami yang hanya berjumlah segelintir ini, kembali ke lokasi penanaman untuk melakukan penyulaman. Bibit mangrove yang roboh kami tegakkan dan kami ikat kembali ke ajirnya. Sampah plastik yang menutupi akar, kami ambil dan amankan di tempat yang telah ditentukan. Selanjutnya, alga dan hama lainnya seperti kepiting juga tak lupa kami basmi.

Satu lagi, bibit-bibit mangrove yang tersimpan dengan baik di Arboretum Mangrove kami, juga tak lupa kami ambil satu persatu, kami tanam kembali di sekitar bibit-bibit mangrove yang kami tengarai telah mati. Hal ini tak kami lakukan satu tahun sekali tetapi setiap rentang satu minggu sampai dengan satu bulan sekali setiap tahun.

Kami percaya, bahwa program-program tahunan kami seperti MC, Mangrove REpLaNT (MR), Mangrove Training (MT), dan banyak lagi program mangrove lainnya, hanyalah program seremonial tahunan belaka, yang tak akan ada artinya tanpa kami melakukan program “belakang layar” kami bertajuk KGTA, seperti ini.

Nah, informasi inilah yang kemudian kami bagikan kepada PMC yang berujung pada sebuah kesimpulan bahwa sebenarnyalah, KeSEMaT juga sering mengalami kegagalan dalam program-program penanaman mangrovenya. Namun, kegagalan kami berlangsung sangat instan dan tak bertahan lama, karena setiap satu minggu sekali, KeSEMaTERS begitu ngotot dan KONSISTEN untuk mengganti bibit mangrove yang mati dengan bibit mangrove yang baru.

Dengan demikian, apabila dikalkulasi dalam satu tahun, maka tak ada lagi bayi-bayi mangrove kami yang mati. Apa pasal (?), karena setiap satu bibit mangrove-mati, maka puluhan bibit mangrove-baru siap menggantikannya. Di akhir tahun, bukan kegagalan yang kami dapatkan melainkan sebuah keberhasilan program penanaman mangrove yang sangat maksimal, hingga menyentuh persentase 98%! Tak percaya (?) Silahkan coba. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment