27.5.08

Ini Dia, Teknik Rehabilitasi Mangrove Kandelia candel

Semarang - KeSEMaTBLOG. Bapak Sarno dari Klaten Jawa Tengah, menanyakan tentang bagaimana tata cara merehabilitasi spesies mangrove bernama Kandelia candel. Lihatlah foto di samping ini. Inilah foto buah Kandelia. Sifatnya yang Vivipari, membuat usaha rehabilitasi (penyemaian dan penanaman) spesies ini, adalah sama dengan Rhizophora. Tata cara rehabilitasi famili Rhizophoraceae ini, sudah sering dibahas di KeSEMaTBLOG.

Intinya adalah bahwa tipe buah mangrove Vivipari, yaitu tipe buah yang telah berkecambah yang kecambahnya keluar dari kulit buahnya, diperlakukan dengan cara menancapkan hipokotil (propagulnya) ke dalam substrat. Pembibitan dan penanamannya juga sama, yaitu setelah tiga bulan di bedeng persemaian, bibit mulai ditanam di lokasi penanaman dengan cara menancapkan sepertiga panjang bibitnya ke dalam tanah, yang diikatkan ke ajir dengan tali rafia untuk mencegah robohnya bibit.

Tata cara pemeliharaannya-pun sama yaitu dengan cara menyianginya dari sampah, polutan dan hama pengganggu lainnya. Setiap kali ditemukan bibit yang mati, diusahakan untuk selalu dilakukan program penyulaman untuk mengganti bibit-bibit mati tersebut dengan bibit Kandelia yang baru, secara kontinyu.

Selanjutnya, Noor, dkk (1999) mengatakan bahwa Kandelia candel termasuk jenis mangrove yang langka. Empat jenis mangrove yang tersisa berstatus langka secara global, sehingga memerlukan pengelolaan khusus untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Jenis-jenis tersebut adalah Amyema anisomeres, Oberonia rhizophoreti, Kandelia candel, dan Nephrolepis acutifolia. Dua diantaranya, A. anisomeres dan N. acutifolia hanya terkoleksi satu kali, sehingga hanya diketahui tipe setempat saja.

Untuk melengkapi pengetahuan kita tentang Kandelia candel, berikut ini adalah deskripsi tentang Kandelia candel, (L.) Druce, menurut Noor, dkk (1999).

Nama lain
Berus-berus, beras-beras, beus, pulut-pulut, pisang-pisang laut.

Deskripsi umum
Semak atau pohon kecil, tinggi hingga 7 m dengan pangkal batang lebih tebal. Umumnya tanpa akar nafas. Kulit kayu berwarna keabu-abuan hingga coklat-kemerahan, permukaan halus dan memiliki lenti sel.

Daun
Tepi daun mengkerut ke dalam. Unit dan letak sederhana dan bersilangan. Bentuk
elips-bulat memanjang. Ujung membundar hingga sedikit runcing.

Bunga
Tandan bunga bercabang dua, memiliki 4 dan kadang-kadang 9 berwarna putih, panjangnya 1,5-2 cm. Kelopak bunga tabung daun kelopak bunga melebihi bakal buah dan memiliki cuping sejajar yang melengkung ketika bunga mekar penuh. Daun mahkota panjangnya 14 mm. Benang sari banyak dan berbentuk filamen.

Buah
Berwarna hijau berbentuk oval, panjang 1,5-2,5 cm. Hipokotil silindris panjangnya 15-40 cm.

Ekologi
Tumbuh secara sporadis pada pematang sungai pasang surut. Menempati relung yang sempit.

Penyebaran
Timur Laut Sumatera, Kalimantan Barat dan Utara, India, Burma, Thailand, Indo-Cina, Cina, Taiwan, Jepang Selatan dan Malaysia.

Kelimpahan
Sangat terbatas dan jarang.

Manfaat
Utamanya untuk kayu bakar.

No comments:

Post a Comment