7.5.08

Asyiknya, Bermain dan Belajar di Arboretum Mangrove KeSEMaT

Semarang - KeSEMaTBLOG. Inilah foto kami, para KeSEMaTERS, sewaktu bermain sembari belajar mengenal jenis-jenis mangrove di Arboretum Mangrove KeSEMaT (ARMaT). ARMaT yang juga merupakan Mangrove Education Center (MEC) alias Pusat Pendidikan Mangrove, adalah sebuah area-mangrove-kecil, tak kurang dari satu hektar yang terletak persis di belakang Kampus Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (UNDIP) di Teluk Awur Jepara.

Sejak didirikan oleh KeSEMaT pada tahun 2003 dengan program inisiasi pertamanya bernama Mangrove REpLaNT 2003: Penyuluhan dan Penanaman Mangrove, kini MEC telah mengalami banyak perkembangan. Tak hanya spesies mangrovenya yang makin beragam, sebuah Bedeng Persemaian Mangrove (BPM) dan contoh tumbuhan mangrove yang memiliki umur berbeda, juga ada. Selanjutnya, dua buah area percontohan penanaman Mangrove Yang Gagal (MYG) dan Mangrove Yang Berhasil (MYB), juga telah tersedia. Semua “fasilitas” yang tersedia di ARMaT ini, tak terwujud secara instan. Butuh perjuangan selama kurang lebih enam tahun untuk mewujudkannya.

Syukurlah, sekarang ini, MEC-nya KeSEMaT ini sudah mulai menebar pesonanya. Beberapa puluh mahasiswa UNDIP yang dulunya tak memiliki ladang penelitian untuk kelulusannya, kini telah dengan sangat leluasa bisa memanfaatkan ARMaT sebagai lokasi penelitian mangrove-nya untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya di Ilmu Kelautan UNDIP. Tak hanya itu, berbagai LSM, organisasi dan instansi yang merupakan mitra kerja KeSEMaT, juga sudah berulang kali mengunjunginya untuk keperluan studi banding.

Keberadaan BPM, yang mulai dibangun KeSEMaT dari tahun 2003, walaupun kecil, juga telah sangat membantu masyarakat dalam melakukan praktek pembibitan mangrove yang benar. Setiap tahun, mulai dari tahun 2003 sampai dengan sekarang, BPM selalu mendampingi KeSEMaTERS dalam setiap usaha kampanye mangrove-nya ke masyarakat.

Kiranya, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari ARMaT. MYG dan MYB telah pula menyadarkan banyak orang bahwa tak semua usaha rehabilitasi mangrove bisa berhasil. Dibutuhkan sebuah usaha yang sangat keras dan sungguh-sungguh untuk membuat tingkat kelulushidupan mangrove menjadi tinggi. Dan, itu tak bisa dilakukan hanya satu, dua periode waktu saja, melainkan bertrilyun-trilyun periode waktu! Maka, agar berhasil dalam bekerja di mangrove, kiranya KONTINYUITAS adalah kata kuncinya.

KeSEMaTERS sendiri, setiap satu bulan sekali, selalu bermain dan belajar ke arboretum mangrovenya. Tujuan utama kami, tentu saja mempraktekkan kata KONTINYUITAS dengan cara memelihara dan memonitoring bibit-bibit yang telah kami tanam dalam program Mangrove Cultivation dan Mangrove REpLaNT. Selain itu, sebuah usaha untuk mengenal lebih dekat tentang jenis-jenis mangrove, adalah tujuan tambahan dari kegiatan per satu bulanan, ini.

Arboretum mangrove kami, terdiri dari beraneka ragam mangrove, baik komponen mayor, minor dan asosiasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh KeSEMaT (2008) setidaknya ditemukan komponen mayor 9 spesies, komponen minor 6 spesies dan asosiasi mangrove 11 spesies. Berikut ini adalah nama-nama spesies mangrove yang ditemukan dan berhasil diidentifikasi oleh KeSEMaT.

Komponen Mayor
1.Avicennia marina
2.Rhizophora apiculata
3.R. mucronata
4.Bruguiera gymnorrhiza
5.B. cylindrica
6.Nypa fruticans
7.Lumnitzera racemosa
8.Ceriops tagal
9.Ceriops decandra

Komponen Minor
1.Aegiceras corniculatum
2.Excoecaria agallocha
3.Scyphiphora hydrophyllacea
4.Pemphis acidula
5.Excoecaria agallocha
6.Acrostichum aureum


Asosiasi Mangrove
1.Vitex ovata (lihat foto di atas)
2.Thespesia populnea
3.Terminalia catappa
4.Spinifex littoreus
5.Sesuvium portulacastrum
6.Scaevola taccada
7.Pandanus tectorius
8.Ipomoe pes-caprae
9.Hibiscus tiliaceus
10.Calotripos gigantea
11.Acanthus ilicifolius


Total 26 spesies mangrove yang kini kami temukan di MEC, tak datang dengan sendirinya. Beberapa spesies seperti Bruguiera gymnorrhiza, dulunya tak ada. Spesies ini sengaja kami datangkan dari Bali untuk memenuhi keinginan kami, agar bisa melengkapi spesies mangrove di ARMaT. Walaupun tak semua B. gymnorrhiza bisa bertahan hidup, namun sedikit banyak keberadaan spesies ini di MEC, telah bisa melengkapi spesies yang ada, demi sebuah usaha pendidikan dan kampanye mangrove untuk masyarakat. Selanjutnya, spesies seperti Scyphiphora hydrophyllacea, baru kami ketahui keberadaannya di tahun ini, setelah melakukan usaha intensif pengidentifikasian-ulang-mangrove di Teluk Awur Jepara.

Dari ARMaT yang kecil ini, kami memperoleh banyak pelajaran besar nan berharga tentang ekosistem mangrove. Bagaimana? Apakah Anda tertarik berkunjung ke ARMaT?

No comments:

Post a Comment