29.7.09

Antusiasme Peserta MANGROVE REpLaNT 2009 di Pelatihan Metode Rehabilitasi Mangrove

Jepara - KeSEMaTBLOG. Pelatihan Metode Rehabilitasi Mangrove, diselenggarakan oleh KeSEMaT pada tanggal 25 Juli 2009, pukul 19.30 WIB. Pelatihan kedua dalam MANGROVE REpLaNT (MR) 2009 ini, menghadirkan tiga orang trainer pelatihan yang merupakan Praktisi Mangrove KeSEMaT, yang juga adalah Pengurus Harian Ikatan Alumni KeSEMaT (IKAMaT), yaitu Bapak Muhamad Ikhsan Sri Hartadi, Bapak Arief Marsudi Harjo dan Bapak Aris Priyono. Ketiganya memiliki pengalaman yang luas dalam program dan proyek rehabilitasi mangrove di berbagai daerah di Indonesia.

Bapak Muhamad Ikhsan Sri Hartadi memiliki spesialisasi di bidang pembibitan dan pemupukan mangrove yang saat ini juga sedang melakukan kerjasama dengan Departemen Kelautan dan Perikanan Jakarta untuk melakukan usaha rehabilitasi mangrove di Desa Mangunharjo, Semarang. Sementara itu, Bapak Arief Marsudi Harjo mempunyai keahlian di bidang penanaman mangrove yang saat ini juga sedang bekerjasama dengan berbagai LSM dan dinas di Indonesia, untuk mendampingi mereka dalam melakukan program dan proyek mangrovenya. Yang terakhir, Bapak Aris Priyono adalah seorang trainer pelatihan mangrove yang sangat berpengalaman, yang saat ini sedang mendampingi Yayasan BINTARI Semarang dan Friends of Earth (FoE) Jepang, untuk mengerjakan proyek mitigasi dampak perubahan iklim dan pemberdayaan masyarakat pesisir, di Desa Tapak Semarang.

Pelatihan yang dilaksanakan di Asrama Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Hall A ini, diikuti oleh seluruh Peserta MR 2009. Pelatihan dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) presentasi dan diskusi materi dan (2) simulasi pemecahan permasalahan pesisir, yang masing-masing dipandu oleh Sdr. Oky Yuripa Pradana (Anggota) dan Bapak Sapto Pamungkas (IKAMaT). Sebelum bagian pertama dimulai, Peserta MR 2009 dibagi menjadi tiga wilayah, yang masing-masing merepresentasikan daerah asalnya. Tiga wilayah tersebut adalah wilayah barat, wilayah tengah dan wilayah timur.

Presentasi pertama disajikan oleh Bapak Muhamad Ikhsan Sri Hartadi yang memberikan materi mengenai metode pembibitan mangrove. Tak hanya menyampaikan materi, di akhir presentasinya, pemateri juga mendemonstrasikan secara langsung tentang bagaimana teknik pembibitan propagul mangrove yang baik dan benar dengan polybag dan propagul Rhizophora yang telah tersedia di ruang pelatihan.

Pemateri kedua, yaitu Bapak Arief Marsudi Harjo, menyampaikan materi tentang teknik penanaman mangrove yang baik dan benar. Seperti pemateri sebelumnya, pemateri kedua juga langsung mendemonstrasikan mengenai tata cara penanaman mangrove di lapangan dengan menggunakan ajir, tali rafia dan propagul mangrove yang tersedia di ruang pelatihan, yang bisa dilakukan (1) secara langsung dengan menggunakan propagul dan (2) tidak langsung dengan menggunakan bibit mangrove.

Setelah itu, Bapak Aris Priyono memberikan materi tentang ekosistem mangrove secara global dengan fokus pada program pemeliharaan bibit-bibit mangrove, setelah dilakukan penanaman. Pemateri ketiga banyak memberikan informasi mengenai pengetahuan dasar mangrove yang kemudian disambung dengan berbagai metode rehabilitasi mangrove yang telah diterapkan oleh KeSEMaT di beberapa wilayah pesisir di Indonesia.

Selesai presentasi dari pemateri, pada saat dibuka sesi diskusi, para Peserta MR 2009 berebutan mengajukan pertanyaan kepada pemateri. Inti pertanyaan sangat bervariasi mulai dari fungsi dan manfaat mangrove, detail teknik pemeliharaan, penelitian mangrove, jangka waktu rehabilitasi mangrove, teknik pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya. Sesi pertama pelatihan ditutup dengan sebuah kesimpulan tentang metode rehabilitasi mangrove dan pemberdayaan masyarakat yang baik dan benar.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan simulasi pemecahan permasalahan pesisir yang ada di masing-masing daerah di Indonesia. Acara ini dimoderatori oleh Bapak Sapto Pamungkas. Seperti yang telah diinformasikan di atas, bahwa sebelum dimulai, Peserta MR 2009 telah dibagi terlebih dahulu menjadi tiga kelompok, yaitu wilayah barat, wilayah tengah dan wilayah timur. Pembagian kelompok ini didasarkan pada daerah asal Peserta MR 2009.

Pada sesi ini, moderator mengajak Peserta MR 2009 yang terbagi menjadi tiga kelompok, untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing selama setengah jam dan kemudian menuliskan permasalahan pesisir dan mangrove yang ada di masing-masing daerah asal, mereka. Selanjutnya, setelah permasalahan ditulis, perwakilan dari masing-masing wilayah diminta untuk mempresentasikannya di hadapan forum.

Sesi ini berjalan dengan sangat atraktif karena terjadi diskusi interaktif antara wilayah satu dengan wilayah lainnya yang kemudian juga diikuti dengan tanya jawab dengan pemateri sebagai narasumber. Beberapa permasalahan yang mengemuka dalam sesi ini antara lain adalah tentang pengelolaan sampah, pencemaran di pesisir pantai selatan Jawa dan sebuah temuan tentang koordinasi antar stakeholder mangrove yang masih tumpang tindih.

Sebuah rekomendasi yang dihasilkan dalam sesi ini adalah, bahwa pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan cara melibatkan komunitas untuk memisahkan sampah organik dan anorganik serta teknik Takakura yaitu “memasak” sampah menjadi kompos, sehingga bisa menguntungkan dari sisi ekonomi, karena bisa dijual.

Selanjutnya, permasalahan pesisir di pantai selatan Jawa, bisa diatasi dengan cara meningkatkan kerjasama dengan semua pihak. Tak hanya itu, KeSEMaT juga menawarkan kerjasama dengan dinas dan LSM lokal di sana, karena memiliki data-data penelitian mangrove di pesisir selatan Jawa, terutama di wilayah Cilacap, yang lumayan lengkap.

Permasalahan terakhir, yaitu kurangnya koordinasi antar instansi mangrove di wilayah timur, bisa diatasi dengan cara meningkatkan koordinasi, pertemuan dan kerjasama antara instansi.

Pelatihan Metode Rehabilitasi Mangrove ini selesai pada pukul 24.00 WIB yang ditutup dengan pengumuman dan briefing dari Panitia MR 2009 mengenai acara esok hari, yaitu praktek langsung pembibitan propagul mangrove di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) dan praktek penanaman bibit-bibit mangrove di Desa Tanggul Tlare, Jepara. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment