10.7.09

Mulai Tahun 2009, Konsep MANGROVE REpLaNT Mengalami Penyesuaian

Semarang – KeSEMaTBLOG. Terus berkreasi, tak statis tapi dinamis. Begitulah salah satu misi yang selalu dijunjung tinggi oleh para KeSEMaTERS, dalam menjalankan visinya dalam mengkonservasi, meneliti, mendidik, berkampanye dan mendokumentasikan mangrove ke masyarakat luas. Maka, sebuah pembaharuan dan inovasi baru yang menuju ke arah perbaikan adalah hal lumrah, dan tak henti-hentinya selalu dilakukan oleh KeSEMaT, untuk mencari terobosan baru dalam memasyarakatkan mangrove ke komunitas yang lebih luas, lagi.

Maka , demikian juga yang akan terjadi dengan MANGROVE REpLaNT (MR): Seminar Nasional, Pelatihan dan Penanaman Mangrove. MR yang merupakan program konservasi mangrove “paling tua,” yang telah dilaksanakan oleh KeSEMaT mulai dari tahun 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2008 ini, mulai tahun 2009 akan mengalami penyesuaian konsep.

Setidaknya, ada dua penyesuaian dalam MR 2009, nanti. Penyesuaian pertama adalah dari sisi pesertanya. Untuk MR 2009 ini, KeSEMaT sengaja memberikan ruang yang lebih besar lagi, bagi Rekan-rekan LSM dan dinas-dinas lingkungan terkait, yang seringkali menanyakan kepada kami, kapankah KeSEMaT akan memberikan pelatihan mangrove kepada mereka, dan bukan hanya kepada pelajar dan mahasiswa, saja.

Untuk itulah, kali ini, peserta MR 2009, sepertinya akan didominasi oleh Rekan-rekan dari dinas dan LSM se-Indonesia, daripada para pelajar dan mahasiswanya. Dan memang, sepertinya indikasi ini akan terbukti. Sampai dengan artikel ini selesai ditulis, peserta MR 2009 didominasi oleh Rekan-rekan dinas dan LSM dari Malang, Kalimantan Timur, Manokwari, Sumatera, Mataram, Jakarta, Semarang, Surakarta, Jepara dan berbagai daerah lainnya.

Selanjutnya, niche (baca: relung) MR dengan “konsep mahasiswa,” akan digantikan oleh program konservasi mangrove KeSEMaT lainnya, yaitu Mangrove Cultivation (MC): Seminar Nasional, Penyuluhan dan Pembibitan Mangrove, yang di tahun 2009 ini, sangat sukses pelaksanaannya, dimana diikuti oleh lebih dari 200 orang mahasiswa sebagai peserta dan panitianya.

Apabila dicermati lebih lanjut, secara informal, sebenarnya KeSEMaT sudah seringkali memberikan pelatihan dan penyuluhan mangrove kepada kelompok tani-kelompok tani di beberapa daerah, di Jawa Tengah (lihat foto di atas, pada saat KeSEMaT memberikan pelatihan penanaman mangrove kepada karyawan FIF ASTRA Semarang). Pengalaman sebagai tenaga ahli dan konsultan mangrove bagi dinas lingkungan terkait dan LSM-pun, juga telah menjadi langganan. Namun, memang dalam suasana formal, KeSEMaT belum memiliki kesempatan untuk memberikan pelatihan mangrove, secara langsung kepada mereka. Nah, baru di MR 2009 inilah, hal itu kiranya akan bisa terwujud.

Penyesuaian kedua dalam MR, yaitu perubahan konsep penyuluhan menjadi pelatihan. Tidak seperti MR-MR yang terdahulu, yang cenderung kepada konsep penyuluhan mangrove, di MR 2009 dan seterusnya, konsep penyuluhan mangrove akan disesuaikan menjadi pelatihan mangrove dengan menghadirkan “seminar tandingan,” disamping seminar nasional yang adalah menu wajib di setiap pelaksanaan MR. “Seminar tandingan” akan menghadirkan dua konsep pelatihan tentang pemberdayaan mangrove dari sisi ekologi dan ekonomi.

Pelatihan sisi ekologi mangrove akan menghadirkan para praktisi mangrove dari KeSEMaT, yang akan memberikan pelatihan tentang teknik pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove yang baik dan benar. Sementara itu, dari sisi ekonomi, KeSEMaT mendatangkan Ibu-ibu PKK dari pesisir di Indonesia, yang membawakan presentasi tentang pengolahan bahan makanan, minuman, dan berbagai produk seperti sabun dan sampo, yang berbahan dasar buah mangrove. Tertarik mengikuti pelatihan mangrove di MR 2009? Anda bisa membaca tata cara pendaftarannya di KeSEMaTONLINE www.kesemat.undip.ac.id. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment