6.1.10

Bibit Mangrove di Tapak, Kelulushidupannya Seratus Persen!

Semarang – KeSEMaTBLOG. “Bibit Mangrove di Tapak, Kelulushidupannya Seratus Persen!” Memang demikianlah adanya. Judul artikel di atas ini, memang sangat sesuai dengan fakta di lapangan bahwa ternyata hasil pembibitan puluhan ribu buah Rhizophora spp, memberikan hasil yang sangat maksimal. Program pembibitan mangrove yang telah “didesakkan” oleh KeSEMaT, agar mulai dipraktekkan oleh kelompok tani Tapak Kecamatan Tugu - Semarang, terbukti berhasil dengan sangat baik. Program pembibitan mangrove ini, dilaksanakan dalam rangka proyek rehabilitasi kawasan pesisir Tugu, hasil kerjasama antara KeSEMaT, Yayasan BINTARI, FoE Jepang dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang.

Sebagai informasi, sebelum dimulainya program pembibitan mangrove ini, maka KeSEMaT telah melakukan penelitian struktur komunitas mangrove untuk mengkaji kelayakan sedimen di kawasan mangrove Tapak. Dan, hasil yang didapatkan dari penelitian ini cukup menggembirakan, karena disaat isyu pencemaran air dan tanah merebak, maka hasil penelitian yang didapatkan justru mengindikasikan bahwa kondisi lingkungan mangrove di Tapak, masih layak sebagai tempat hidup mangrove pun dikembangkan sebagai kawasan pembibitan mangrove.

Dari hasil penelitian ini, maka waktu itu, KeSEMaT memberikan rekomendasi agar sebelum dilaksanakan program pembangunan pemecah gelombang dan penanaman mangrove, dilakukan tahapan pembibitan mangrove terlebih dahulu, untuk menyuplai pengadaan bibit mangrove sekaligus memberdayakan masyarakat Tapak agar mempunyai rasa memiliki terhadap proyek rehabilitasi mangrove yang sedang dijalankan. Dan, konsep ini ternyata berhasil.

Kembali ke masalah pembibitan di atas, maka program pembibitan buah mangrove yang awalnya akan dilakukan dengan metode bedeng berkanopi yang diletakkan di tambak, akhirnya dimodifikasi sedemikian rupa sehingga diletakkan di bawah pohon indukan. Perubahan ini dilakukan, setelah melalui beberapa pemikiran dan rekomendasi dari KeSEMaT dan kelompok tani mangrove lainnya, yang telah dikunjungi dalam rangka studi banding di tahapan awal proyek.

Beberapa hal yang menyebabkan pembibitan mangrove di Tapak bisa berhasil dengan baik, antara lain adalah adanya naungan yang optimal, kesesuaian spesies mangrove dengan substrat, salinitas dan pH yang terukur, lokasi penggenangan pasang surut yang ideal, dan beberapa faktor lingkungan lainnya.

Saat ini, setelah tahapan pembibitan mangrove selesai dijalankan dengan baik, maka proyek mangrove yang bertujuan untuk menyelamatkan wilayah pesisir Tapak ini, telah berjalan jauh menuju ke tahapan selanjutnya, yaitu tahapan pembangunan pemecah gelombang dan penanaman mangrove. Informasi mengenai perkembangan proyek rehabilitasi mangrove di Tapak ini, bisa Anda baca di bagian lain dalam Jaringan KeSEMaTONLINE. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment