11.3.10

Pak Salim, Sang Profesor Mangrove dari Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu – KeSEMaTBLOG. Beberapa waktu yang lalu, di awal Maret 2010, kami sempat berkunjung ke Kepulauan Seribu, Jakarta dalam rangka kunjungan dan studi banding ke kawasan konservasi mangrove, di sana. Di suatu pagi, sebelum siang terlalu menjelang, bertempat di sebuah pulau bernama Pulau Pramuka, kami bertemu dengan Pak Salim (begitu sapaan akrab beliau), seorang lelaki paruh baya yang masih terlihat sehat dan penuh semangat dalam melestarikan ekosistem mangrove di kawasan pesisirnya.

Pak Salim (lihat foto di atas) yang merupakan “juru kunci” mangrove di Pulau Pramuka, menyambut kami dengan hangat. Beliau terlihat sangat senang ketika kami bertanya perihal aktivitasnya dalam mengkonservasi mangrove di pulau yang konon berjumlah ribuan, ini. Sang Bapak memang telah lama bergelut dengan mangrove-mangrovenya. Bila dihitung-hitung, pengabdiannya sudah selama tiga kali masa pemerintahan Presiden Indonesia, berganti.

Ketika melihat kondisi mangrove di Pulau Pramuka mulai terdegradasi, dimana ratusan batang mangrove mulai ditebangi setiap hari, maka dengan sigapnya, beliau mencoba membibitkan dan menanam mangrove di sepanjang pesisir Pulau Pramuka, dengan harapan terjadi pemulihan habitatnya, di masa mendatang. Dan, akhirnya setelah bersusah payah dalam berjuang mempertahankan keanekaragaman mangrove di Pulau Pramuka, maka KALPATARU yang merupakan supremasi tertinggi bidang pelestarian lingkungan hidup-pun, berhasil diraih oleh bapak dari tiga orang putra, ini.

Selanjutnya, atas pengabdian, jasa dan perjuangan yang telah ditunjukkan oleh Pak Salim, maka masyarakat sekitar dan luar pulau, menyematkan sebutan Profesor, kepada beliau. Sebutan ini, memang tidak berlebihan. Nyatanya, Sang Profesor telah membuktikan bahwa buah dari ketekunan dan kerja keras yang telah beliau rintis sedari puluhan tahun yang lalu adalah manis. Untuk itulah, semangat, idealisme dan loyalitas terhadap pekerjaan beliau yang sangat mengagumkan, kiranya patut dijadikan suri tauladan bagi kita semua. Semangat MANGROVER!

No comments:

Post a Comment