7.3.10

Mari Memperjuangkan dan Menyelamatkan Mangrove dengan Duduk Manis di Belakang Meja

Semarang – KeSEMaTBLOG. Minggu-minggu ini, kami harus sering-sering ke luar kota, berkenaan dengan adanya undangan rapat kerja program rehabilitasi mangrove yang diundangkan kepada kami, oleh para mitra kerja kami. Undangan-undangan ini kami dapatkan mulai dari tingkat pelajar, mahasiswa, LSM, dinas hingga kementrian di Jakarta. Untuk itulah, di awal Maret ini, kami telah melakukan perjalanan kerja mulai dari Kalimatan Tengah, Jakarta, Semarang, Demak, Jepara, Pekalongan, Tegal dan beberapa kota lainnya di Indonesia, untuk membagikan pengalaman, pandangan dan terkadang arahan kepada para peserta rapat yang hadir, sehubungan dengan konsep rehabilitasi mangrove yang sedang bersama-sama dikembangkan dan diimplementasikan di pesisir Indonesia.

Lihatlah gambar di atas. Empat buah foto di atas walaupun disatukan menjadi satu buah gambar, namun sebenarnya memiliki empat lokasi yang berbeda. Gambar pertama di sebelah kiri, itu adalah foto kami sewaktu melakukan rapat dengan para stakeholder mangrove di Semarang, sehubungan dengan adanya wacana pembentukan Kelompok Kerja Mangrove Kota di Semarang. Selanjutnya, foto kedua di sebelah kanan adalah foto kami pada saat berdiskusi mengenai permasalahan dan kendala implementasi program rehabilitasi mangrove di Tugu Semarang, di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dengan LSM, lembaga penelitian perguruan tinggi dan kelompok tani tambak Kecamatan Tugu Semarang.

Lalu, foto ketiga, di bagian bawah sebelah kanan, ini adalah foto kami pada saat melakukan dialog dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan Jakarta mengenai konsep program Ayo Tanam Mangrove yang melibatkan puluhan ribu bibit mangrove berikut peserta penanamannya di Pekalongan Jawa Tengah. Selanjutnya, yang terakhir adalah usaha kami dalam rangka memberikan edukasi mangrove kepada masyarakat, pelajar, mahasiswa, LSM dan dinas di Kumai Kalimantan Tengah, dengan cara menggelar Seminar Nasional Mangrove, bekerjasama dengan dengan Yayasan Borneo Lestari.

Empat foto kami ini, sekaligus adalah sebuah contoh kecil perjuangan kami, bahwa sebenarnya untuk memperjuangan dan menyelamatkan ekosistem mangrove dari kerusakan, kami tak hanya harus melulu melakukannya dengan program penanaman dan penyulaman mangrove, saja. Lebih dari itu, maka dengan duduk di belakang meja dan melakukan rapat dengan bermacam organisasi dan institusi yang memiliki kewenangan dengan mangrove, sembari memberikan arahan, tawaran konsep dan lobbying, maka kami juga akan bisa melindungi dan mencegah ekosistem mangrove dari kepunahannya di masa datang.

Perjuangan di tingkat kebijakan ini, juga terasa sangat penting karena bisa memperjuangkan nasib mangrove secara langsung di tingkat pusat. Artinya, konsep dan aturan rehabilitasi mangrove yang kami perjuangkan di tingkat “atas” ini, akan sangat menentukan bagi program penanaman dan penyulaman mangrove pada saat dijalankan di lapangan. Jadi, mari berjuang tak hanya dengan bergulat di lumpur saja, tapi marilah mengkombinasikannya dengan duduk manis di belakang meja, juga. Semangat MANGROVER!

No comments:

Post a Comment