1.3.10

KeSEMaT Pembicara Seminar Mangrove Nasional di Kumai Kalimantan Tengah

Pangkalan Bun - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 24 Februari 2010, di Pangkalan Bun - Kotawaringin Barat (KOBAR), KeSEMaT yang diwakili oleh Bapak Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing) dan Bapak Arief Marsudi Harjo, S.Kel (Direktur IKAMaT) menjadi Pembicara dan Moderator Seminar Nasional Mangrove (SNM) 2010 : “Rencana Pengelolaan dan Pengembangan Wisata Laut Pantai Bugamraya sebagai Pusat Informasi Mangrove untuk Mensejahterakan Masyarakat” yang diinisiasi oleh Borneo Lestari Foundation (BLF) dan KeSEMaT.

SNM 2010 yang dimulai pada pukul 08.00 WITA - 14.00 WITA dan dibuka langsung oleh Bupati KOBAR ini, bertempat di Aula Rumah Dinas Bupati KOBAR. Seminar diikuti oleh dua ratus (200) orang yang terdiri dari Anggota DPRD, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat se-KOBAR, Kepala Desa, Dosen, Guru, Mahasiswa, Pelajar, Pengusaha Perkebunan dan Pelayaran, NGO Sosial dan Lingkungan, Kelompok Nelayan, Kelompok Tani, Wartawan, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda.

SNM sebagai salah satu program dari sekian program yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan keberadaan Pusat Informasi Mangrove di Bugamraya, telah menghadirkan sembilan (9) Pembicara tingkat nasional yang berasal dari departemen, dinas pemerintahan, LSM, akademisi, praktisi dan kelompok pelestari mangrove dari seluruh Indonesia, antara lain adalah tersebut di bawah ini:

1. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika – Jakarta.
2. KeSEMaT Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro – Semarang.
3. LPP Mangrove – Jakarta
4. Departemen Kehutanan – Jakarta.
5. Mangrove Information Center – Bali.
6. Dinas Kehutanan Kotawaringin Barat .
7. Departemen Kelautan dan Perikanan – Jakarta.
8. Dinas Kelautan dan Perikanan Kotawaringin Barat.
9. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotawaringin Barat.

Dari hasil SNM 2010 dapat disimpulkan bahwasanya dilihat dari nilai estetika, pendidikan dan penelitian serta potensi keanekaragaman hayatinya, maka ekosistem mangrove di KOBAR sangat layak dikembangkan sebagai daerah ekowisata. Kawasan-kawasan alami yang telah ada yang didukung dengan beragam flora dan fauna, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Selanjutnya, setelah didapatkan kata sepakat dari berbagai stakeholder mangrove, maka dengan adanya pengkajian potensi ekowisata di wilayah Bugamraya, di masa mendatang diharapkan akan bisa tersaji sebuah rekomendasi bagi pemerintah daerah setempat akan potensi ekosistem mangrove di KOBAR, yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan di Kalimantan Tengah.

4 comments:

  1. Salam MANGROVER!

    Selamat buat KeSEMaT. Semoga semakin menginspirasi orang dan organisasi lain untuk berbuat hal yang sama.

    Semangat MANGROVER!

    ReplyDelete
  2. Saya sangat suport n sangat tertarik dgn KEsemat yg slalu berpihak pd kelestarian alam. Smoga qt akan terus terhubung brbagi ilmu& pengalaman yg brbasis kelestarian alam. Salam LEstari

    ReplyDelete
  3. Informasi yang berharha


    http://pembicarapublik.wordpress.com

    ReplyDelete
  4. Terima kasih atas doa dan dukungannya kepada kami. :-) Semangat MANGROVER!

    ReplyDelete