22.3.10

Tak Hanya Simbolisasi, Program Monitoring Ayo Tanam Mangrove Juga akan Dilakukan di Pekalongan

Pekalongan - KeSEMaTBLOG. Tak hanya sebagai sebuah ajang simbolisasi saja, program monitoring kurang lebih 100.000 bibit mangrove dalam program Ayo Tanam Mangrove (ATM) yang pada tanggal 18 – 19 Maret 2010 kemarin, yang telah dimulai penanaman simbolisnya oleh Bapak Fadel Muhammad selaku Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (lihat foto di samping), akan mulai dilakukan di Pekalongan. Sebagai informasi, ATM adalah sebuah gerakan mangrove nasional yang bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat Indonesia agar mau peduli dengan kelestarian ekosistem mangrove di pesisirnya, untuk bersama-sama dengan pemerintah dan para mitra kerjanya dalam mengatasi kerusakan habitat mangrove sebagai sabuk-hijau-pantai di pesisir-pesisir Indonesia.

ATM adalah hasil kerjasama lintas sektoral antara Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku penginisiasinya dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT), The World Conservation Union (IUCN), Kementrian Kehutanan (KEHUT), Kementrian Dalam Negeri (KDN), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaaan Nasional (BAKOSURTANAL), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Pengkajian dan Pengembangan (LPP) Mangrove, Mangroves For The Future (MFF), Kelompok Kerja Mangrove Nasional (KKMN), dan para mitra kerjanya yang lain.

Direncanakan, program monitoring bibit mangrove ini, akan mulai dilakukan secara bertahap, untuk memastikan keseluruhan bibit mangrove bisa tertanam dengan baik. KeSEMaT dan beberapa mitra kerja KKP lainnya, akan mulai bekerja dan bersinergi dalam rangka melakukan upaya penyuluhan dan pendampingan ke masyarakat pesisir Pekalongan, untuk memastikan kelulushidupan bibit mangrove yang telah dan akan ditanam bisa mencapai hasil optimalnya. Program monitoring akan dimulai di akhir bulan Maret 2010 ini, dan direncanakan akan dilaksanakan secara kontinyu di tiga bulan pertamanya, untuk kemudian diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat sekitar, sebagai “pemilik resmi” pesisir Pekalongan. Semangat MANGROVER!

No comments:

Post a Comment