"Senang sekali, di MC 2017 kali ini, saya dapat bertemu dengan peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Mereka berkumpul di Semarang dan Jepara, untuk belajar dan berdiskusi bersama-sama dengan kami, dalam mendalami pengetahuan mangrove," ujar Sdri. Ema Septiani (MENSETSI), saat memberikan sambutan di sesi Ramah Tamah, selaku Ketua Pelaksana MC 2017.
Sesampai di Jepara, peserta diarahkan ke kamar, masing-masing. Setelah pembagian kamar dan istirahat di asrama mahasiswa UNDIP, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah, games dan briefing untuk mangroving besok pagi.
"Saya berharap, ilmu mangrove yang mereka dapatkan di Jepara ini, nantinya bisa diterapkan di daerahnya masing-masing, untuk menyelamatkan mangrove di Indonesia, demi masa depan yang lebih baik," jelas Sdri. Ema lebih lanjut.
Pelatihan Identifikasi dan Pemetaan Mangrove Nasional
Hari kedua MC 2017 (26/8/17), diawali dengan kegiatan Pelatihan I mengenai Identifikasi Mangrove dinarasumberi oleh Sdri. Sulistyowati dan Sdri. Vita Fitriana M. (Alumni KeSEMaT - AMaT). Pelatihan dimulai dengan pemaparan materi mengenai jenis-jenis mangrove yang berada di Kawasan Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara.
"Narasumber menjelaskan mengenai teknik identifikasi, fungsi dan manfaat dari mangrove. Pemaparan materi ini dilakukan dengan menyusuri pantai sambil melakukan identifikasi terhadap spesies mangrove, kemudian melakukan tagging terhadap spesies mangrove yang telah diidentifikasi," jelas Sdri. Maudina Eva A. (staf MENKOMSI), selaku Panitia MC 2017. "Peserta sangat antusias dengan materi ini. Materi dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab dan foto bersama di pinggir pantai," terangnya.
Pelatihan II mengenai Pemetaan Mangrove Menggunakan Drone dinarasumberi oleh Bpk. Bagus Rahmattullah D. A. (CEO Mangrove Map). Pelatihan dimulai dengan pemaparan materi mengenai pengambilan data mangrove dengan menggunakan drone di Kawasan MECoK, Teluk Awur.

Materi dilanjutkan dengan pengenalan software untuk pengolahan data mangrove, sekaligus tanya jawab.
Pelatihan III mengenai Teknik Pembibitan Mangrove diberikan oleh Sdri. Eldita Amalia (AMaT). Pelatihan dimulai dengan pemaparan materi mengenai pengenalan tentang propagul dari mangrove, kemudian jenis-jenis pembibitan mangrove yang berhasil dipraktikkan KeSEMaT di MECoK.

Seminar Mangrove Nasional
Seminar Nasional (Semnas) Mangrove for Social Media Infulencer diadakan di Hotel Jepara Indah yang dibuka langsung oleh Bpk. Adi Sasongko, selaku perwakilan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara. Tak hanya peserta MC 2017, para tamu undangan dari instansi pemerintahan maupun swasta juga ikut memeriahkan acara ini.

“Syukur, Alhamdulillah, acara Seminar Nasional kali ini berlangsung dengan lancar. Antusiasme dari para peserta MC 2017 dan tamu undangan juga sangat tinggi. Harapannya setelah acara Seminar Nasional kali ini, maka peserta dapat mengoptimalkan peran media sosial sebagai sarana untuk mengkampanyekan pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia,” ungkap Sdri. Ema.
Semnas ditutup dengan foto bersama dan hiburan dari KeSEMaTUSTIK, band mangrove besutan KeSEMaT yang terkenal dengan single-nya, yaitu Mangrove Hidup Kita.
Praktik Pembibitan dan Penanaman Mangrove
Kegiatan dilanjutkan dengan Praktik Pembibitan dan Penanaman 1500 Mangrove yang diadakan di MECoK. Sudah sejak pukul 15.30 WIB, panitia dari KeSEMaT bersama dengan peserta MC sudah mempersiapkan diri.

Bibit yang digunakan adalah spesies Rhizhopora mucronata dan Bruguiera grymnorrhiza. Sementara itu, untuk bibit mangrove yang ditanam adalah spesies R. mucronata. Setelah penjelasan materi, peserta antusias mempraktikkan materi yang telah diberikan.
“Dalam melakukan pembibitan mangrove, sebaiknya dalam satu polybag digunakan untuk dua buah bibit yang spesiesnya sama, dengan tujuan menghidari kegagalan bibit yang mati. Lalu, dalam pembibitan, sebaiknya menggunakan media subtrat yang berlumpur basah. Untuk teknik penanaman mangrove sendiri, sebetulnya sangat mudah, yaitu dengan cara mengikat bibit mangrove ke ajir yang diikat menggunakan tali rafia, dengan simpul delapan. Yang terpenting dalam penanaman, apabila akar dari bibit yang kita tanam belum menembus polybag, lebih baik polybag yang kita pakai dilepas," jelas Sdr. Mahbub.

Pelatihan Teknik Pengemasan Dokumentasi Mangrove di Media Sosial
Malam harinya, Bpk. Rohmat Kuslarsono (CEO Kuslar Kreatif) selaku pembicara menjelaskan mengenai teknik pengemasan dokumentasi mangrove berupa foto dan video di media sosial sehingga media sosial dapat dijadikan sebagai media yang lebih bermanfaat.

Penutupan Acara
Hari ketiga rangkaian MC 2017 adalah kegiatan field trip ke Pulau Panjang, Jepara. Sebelum kegiatan, dilaksanakan acara penutupan yang menjadi tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan MC 2017 yang bertempat di asrama mahasiswa UNDIP, Teluk Awur - Jepara.
Acara penutupan diawali dengan pemutaran video rangkaian kegiatan MC 2017 yang telah dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan oleh para peserta MC 2017.
Peserta merasa senang karena mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat selama mengikuti seluruh rangkaian kegiatan MC 2017. Acara penutupan diakhiri dengan sambutan dari ketua pelaksana dan penyerahan sertifikat kepada seluruh peserta.

Field Trip ke Pulau Panjang
Sekitar pukul 08.30 WIB rombongan peserta dan panitia MC 2017 melakukan perjalanan menuju pelabuhan di dermaga Lembaga Pengembangan Wilayah Pantai (LPWP) UNDIP, Jepara. Perjalanan menuju Pulau Panjang memakan waktu sekitar 15 menit, dengan menggunakan transportasi kapal laut.

“Ini pertama kalinya saya mengunjungi Pulau Panjang. Kalau tidak mengikuti acara MC 2017 ini, mungkin saya belum bisa berkunjung dan menikmati keindahan pantai di Pulau Panjang di Jepara ini. Cantik sekali,” ujar salah satu peserta MC 2017.
Setelah puas berkeliling dan menikmati keindahan Pulau Panjang, peserta dan panitia MC 2017 melanjutkan perjalanan kembali menuju dermaga LPWP UNDIP, Jepara, kemudian perjalanan menuju GSG UNDIP, Semarang. Rangkaian kegiatan hari ketiga MC 2017 diakhiri dengan pelepasan peserta oleh koordinator lapangan hari ketiga dan foto bersama. (TB/ES/ADM).
No comments:
Post a Comment