19.10.17

KeSEMaT Siap Bantu KKMD Kabupaten Jepara Rehabilitasi Mangrove di Jepara

Jepara - KeSEMaTBLOG. Pada hari Senin, tanggal 9 Oktober 2017, mulai pukul 09.00 - 12.00 WIB, KeSEMaT yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Sdr. Hatta Adi Failasuf (MENPORSI) menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Kabupaten Jepara. Rakor dipimpin langsung oleh Bapak Dian selaku wakil ketua KKMD Kabupaten Jepara yang bertempat di Ruang Rapat II BAPPEDA Kabupaten Jepara.

Rakor ini juga dihadiri oleh berbagai institusi terkait, diantaranya DLH Kabupaten Jepara, Dinas Perikanan Kabupaten Jepara, DPUPR Kabupaten Jepara, DKPP Kabupaten Jepara, OISCA Jepara, Marine Station UNDIP, LSM serta penggiat mangrove se-Kabupaten Jepara.

Selain itu, Dr. Rudhi Pribadi selaku perwakilan dari FPIK UNDIP yang juga merupakan Pembimbing KeSEMaT, juga turut hadir sebagai nara sumber. Beliau menyampaikan materi tentang “Strategi dan Tantangan Pengelolaan Ekosistem Mangrove.”

Dr. Rudhi Pribadi menjelaskan bahwa dalam pengelolaan ekosistem mangrove harus melibatkan banyak pihak, mulai dari masyarakat, LSM, pemerintah sampai CSR perusahaan dan salah satu strategi pengelolaanya adalah dengan membuat ekowisata mangrove.

“Dalam prinsip ekowisata mangrove, maka harus ada pelibatan masyarakat sekitar untuk membantu menyejahterakan ekonomi masyarakat, serta tidak melulu harus diinisiasi pemerintah, karena berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, justru rehabilitasi ekosistem mangrove bisa berhasil karena kesadaran dari masyarakat, terlebih apabila ada tokoh mangrove yang kuat, seperti Pak Yadi di Rembang dan Pak Mashadi di Brebes," jelasnya. "Setelah itu, biasanya dengan sendirinya bantuan dari pemerintah, LSM, maupun dana-dana dari CSR akan berdatangan. Mudah-mudahan di Jepara dapat segera muncul tokoh-tokoh seperti beliau-beliau,” terang Pembimbing KeSEMaT lebih lanjut.

Setelah pemaparan materi dari Dr. Rudhi Pribadi, Rakor dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Masing-masing instansi terkait mengutarakan pendapat mereka terkait peran serta dan kendala pengelolaan ekosistem mangrove di Kabupaten Jepara.

“Kami mulai tahun 2009 telah melakukan rehabilitasi ekosistem mangrove di Kabupaten Jepara. Permasalahan tersulit adalah mengenai ketersedian lahan. Dalam pelaksanaan penanaman mangrove, kami juga tidak pernah lepas dari namannya survei lokasi dan sosialisasi ke masyarakat, namun pada akhirnya setelah dilakukan penaman, selang beberapa waktu terjadi alih fungsi pada lahan tersebut. Maka dari itu, kami berharap adanya Satgas khusus yang menangani permasalahan ini,” ujar Bapak Bambang selaku perwakilan dari OISCA.

“Kami dari KeSEMaT siap membantu dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Kabupaten Jepara, terlebih KeSEMaT punya sejarah panjang di Jepara, khususnya di Teluk Awur. Alhamdulillah, setiap tahunnya, kami juga punya program unggulan di Jepara, yaitu Mangrove Cultivation yang baru saja terlaksana di akhir Agustus, kemarin. Dengan demikian, mudah-mudahan dapat meningkatkan kerja sama melalui program tersebut,” terang Sdr. Hatta.

Bapak Dian selaku pempinan Rakor berpesan agar semua kegiatan yang berkaitan dengan rehabilitasi ekosistem mangrove di Kabupaten Jepara agar selalu dikoordinasikan dengan KKMD Kabupaten Jepara, agar upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Kabupaten Jepara bisa terstruktur dan sistematis. (HAF/ADM).

No comments:

Post a Comment