KB dimulai pada pukul 19.00 - 24.00 WIB yang diawali dengan pembukaan dan sambutan-sambutan. Sdr. Samsul Ma’arif (staf MENWIRA) selaku MC membuka acara dan mempersilakan Sdri. Trisna Aulia Syarafinnas (staf MENWEBNET), selaku Ketua Pelaksana KB 2025 untuk memberikan sambutan pembuka.
Dalam sambutannya, Sdri. Trisna menyampaikan rasa syukurnya atas keberlangsungan KeSEMaT yang kini telah berusia 24 tahun dan berharap agar seluruh KeSEMaTER terus menjaga semangat dan solidaritas.
“Usia 24 tahun bukan waktu yang singkat. Banyak cerita perjuangan, kebersamaan, dan inovasi yang telah kita lalui bersama. Semoga semangat keluarga dan gotong royong ini selalu menjadi jiwa dari KeSEMaT,” ujar Sdri. Trisna.
Setelah sambutan dari ketua pelaksana, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Sdr. Muhammad Faris Rahman (Presiden). Dalam pesannya, Presiden menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan nilai-nilai KeSEMaT antar generasi.
“Kita adalah satu keluarga besar yang diwarisi semangat juang dari para perintis. Sudah menjadi tugas kita sebagai penerus dan pewaris untuk melanjutkan, memperkuat, dan memperluas kebermanfaatan KeSEMaT bagi masyarakat dan lingkungan,” ungkap Presiden.
Memasuki sesi utama, kegiatan berlanjut dengan Gelar Wicara bertema "KeSEMaT Perintis, Penerus, dan Pewaris" yang menghadirkan tiga narasumber lintas generasi, yaitu Bpk. Aris Priyono (KeSEMaT I), Bpk. Ganis R. Efendi (KeSEMaT XI), dan Sdr. Alfian Rizqi Hidayat (KeSEMaT XXII). Diskusi ini dipandu oleh Presiden selaku moderator.
Gelar Wicara membahas perjalanan panjang KeSEMaT dari masa perintisan hingga era inovasi digital mangrove saat ini.
Bpk. Aris mengenalkan sembilan orang pendiri KeSEMaT, yang merupakan mahasiswa Angkatan 1998 Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Mereka adalah Aris Priyono, Agung Faiz Darmawan, Vidi Bahtiar Bethan, Robby Nurcahyadi, Weka Mahardi, Muchtar Habibi, Ragil Yuniarto, Ari Bangun Sutaji, dan Azka Syahriza Assaad.
"Kita jangan pernah lupa dengan para pendiri kita. Dengan segala keterbatasan, pada saat itu para pendiri KeSEMaT sudah memiliki pandangan revolusioner tentang pengembangan dan pengelolaan mangrove Indonesia sehingga warisannya masih tetap kita nikmati hingga sekarang," jelasnya.
Bpk. Aris juga menjelaskan bahwa salah satu kunci yang membuat KeSEMaT mampu terus berkarya dan memberi manfaat adalah penerapan filosofi beyond boundaries. Melalui prinsip ini, setiap program KeSEMaT tidak hanya dibatasi oleh ruang lingkup kegiatan kemahasiswaan, tetapi selalu berupaya menembus batas, melampaui sekadar tanggung jawab akademik. KeSEMaT menjadikan semangat pengabdian dan kebermanfaatan bagi masyarakat serta lingkungan mangrove sebagai panggilan utama yang senantiasa hidup dalam setiap langkah dan geraknya.
Bpk. Ganis menekankan pentingnya menjaga identitas dan citra organisasi yang telah dibangun selama dua dekade.
“Konsistensi adalah kunci. KeSEMaT bisa bertahan sejauh ini karena tidak pernah lepas dari nilai-nilai integritas, profesionalitas, dan komitmen terhadap mangrove,” jelasnya.
Sementara itu, Sdr. Alfian berbagi pandangan sebagai generasi pewaris yang kini aktif mendorong berbagai inovasi di bidang konservasi mangrove berbasis teknologi.
“Kita harus terus bergerak. Salah satu bentuk konkret kontribusi generasi muda adalah pengembangan Mangrove Tag, sebuah platform digital yang mengintegrasikan pemantauan mangrove dengan sistem karbon biru. KeSEMaT telah menjadi contoh bahwa inovasi mangrove bisa dilakukan secara kolaboratif,” ujarnya.
Gelar Wicara berlangsung hangat dengan banyak interaksi antara narasumber dan peserta. Pada akhir diskusi Bpk. Aris menceritakan kembali perjalanan awal berdirinya KeSEMaT pada tahun 2001 di Teluk Awur, Jepara.
“Dulu, kami hanya sekelompok mahasiswa Ilmu Kelautan UNDIP yang prihatin terhadap abrasi pantai di depan kampus. Dari keprihatinan itulah lahir KeSEMaT, dengan semangat untuk menyelamatkan mangrove dan menginspirasi banyak orang untuk ikut menjaga mangrove,” kisahnya. "Saya tidak menyangka, KeSEMaT di tahun 2025 akan sebesar ini, memiliki banyak afiliasi, baik perusahaan, yayasan, relawan, warga binaan, dan ratusan mitra kerja sehingga menebar banyak inspirasi dan mendapatkan pengakuan di tingkat nasional dan internasional," kisahnya lebih lanjut.
Seusai diskusi, acara dilanjutkan dengan sesi Tiup Lilin, Potong Kue, dan Tumpeng yang dipimpin oleh Presiden. Suasana haru terasa ketika lilin ulang tahun KeSEMaT XXIV dinyalakan bersama oleh para perintis, penerus, dan pewaris KeSEMaT.
Para hadirin lalu menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan penuh kebersamaan, dilanjutkan dengan sesi Peluncuran Logo Reuni Perak KeSEMaT: Bersama Berkarya Membangun Bangsa yang akan diselenggarakan pada tahun 2026 mendatang.
Pada saat sesi Tukar Kado, para KeSEMaTER saling bertukar kado sebagai simbol persahabatan dan solidaritas. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Makan Malam Bersama, Pembacaan Doa, Penutupan, dan Foto Bersama.
Sdr. Firman Al Sabani (staf MENSETSI) membacakan doa untuk kesuksesan KeSEMaT di masa mendatang yang dilanjutkan dengan penutupan.
“Setiap tahun, KB bukan sekadar perayaan, tapi momentum untuk kembali merefleksikan visi kita. Mari kita terus rangkul semua, wujudkan asa, dan pulihkan mangrove bersama,” ujar Sdri. Trisna menutup kegiatan malam itu.
Kegiatan KB 2025 yang berlangsung dengan khidmat dan penuh kebersamaan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Reunite and Reconnect the Spirit masih mengakar kuat di hati setiap KeSEMaTER.
Acara berakhir dengan foto bersama penuh suka cita, menandai bertambahnya usia KeSEMaT XXIV dengan semangat baru untuk terus berkarya dan mengabdi bagi mangrove dan masyarakat pesisir di Indonesia dan dunia. (ADM).







No comments:
Post a Comment