25.12.07

Bisa Sebesar Apakah, Mangrove Itu?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Puluhan email yang masuk ke email KeSEMaT menanyakan satu pertanyaan yang sama, yaitu ”Bisa sebesar apa mangrove itu?” Untuk menjawabnya, kami mencoba memperlihatkan sebuah foto salah satu jenis mangrove bernama Sonneratia sp (oleh masyarakat di Jawa disebut dengan nama Pidada) yang diambil oleh KeSEMaTERS (baca: Sapto Pamungkas), ketika melakukan pengukuran diameter pohon di hutan mangrove Balikpapan, Kalimantan Timur pada bulan November 2007, lalu.

Lihatlah foto di samping ini. Salah seorang KeSEMaTERS lainnya yang berperan sebagai model pembanding (baca: Muhamad Iksan S. H.) nampak sedang melingkarkan kedua tangannya ke batang pohon Sonneratia tersebut. Walaupun sudah memaksimalkan panjang tangannya, namun terlihat jelas bahwa kedua tangan Ikhsan tak cukup panjang untuk bisa merangkul keseluruhan keliling batangnya.

Faktanya, dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh kedua KeSEMaTERS tersebut terhadap pohon ini, diameternya mencapai 60 cm dengan ketinggian pohon mencapai 20 m. Wow! Dari hasil pengukuran ini, Anda bisa membayangkan sendiri, betapa besar dan tingginya pohon mangrove bernama Sonneratia ini.

Sebaliknya, selama ini, terutama di Pulau Jawa, apabila Anda sedang berwisata mengunjungi hutan mangrove, kemungkinan Anda hanya bisa menemukan jenis ini pada ketinggian yang tak lebih dari 3 m dengan diameter dan keliling yang kecil pula. Sebagai catatan, KeSEMaT mencatat ketinggian Sonneratia spp di Rembang, yang notabene diklaim sebagai salah satu hutan mangrove (buatan) terlebat di Pulau Jawa, rata-rata diameternya hanya mencapai tak kurang dari 20 cm dengan ketinggian 8 m. Coba Anda bandingkan diameter dan tinggi pohon di Rembang (Jawa) ini dengan di Balikpapan (luar Jawa). Sangat jauh berbeda, bukan?

Kita di Jawa ini, umumnya hanya melihat pohon mangrove yang pendek-pendek dengan rata-rata ketinggian tak lebih dari 10 m. Ulah oknum manusia, kondisi substrat yang telah berubah akibat pencemaran di sana-sini, reklamasi pantai, penebangan liar dan faktor-faktor destruktif lainnya, adalah penyebab utama mengapa mangrove-mangrove di Jawa tidak bisa hidup dengan leluasa.

Dari dua kenyataan di atas, bisa dibuat suatu kesimpulan sederhana bahwa mangrove apabila sesuai benar dengan kondisi alam sekitarnya, dia sangat mampu untuk tumbuh dengan baik dan maksimal, sehingga bisa tumbuh raksasa layaknya Sonneratia di luar Jawa. Namun demikian, apabila lingkungan sekitarnya tak mendukung, dia hanya akan hidup kerdil dan kecil-kecil seperti di Jawa.

Jadi, apabila Anda ingin mencari tahu jawaban yang tepat atas pertanyaan Anda, ”Bisa sebesar apa mangrove itu?” Kami anjurkan supaya Anda bisa pergi ke luar Jawa seperti ke Kalimantan, Sulawesi dan atau Papua, untuk bisa melihat pertumbuhan pohon-pohon mangrove yang luar biasa tinggi dan besarnya, yang (semoga) di beberapa tempat masih sedikit dicampuri oleh ulah kotor oknum tangan-tangan manusia. Selamat berkunjung ke sana.

1 comment:

  1. pengen belajar neh, Brayo tu bukannya nama Jawa untuk Avicennia yaks?

    ReplyDelete