13.10.09

Teknik Membasmi Scale Insect dan Ulat Kantong di Mangrove

Semarang – KeSEMaTBLOG. Artikel kami, yang berjudul “Hasil Kelulushidupan Penanaman Mangrove FIF ASTRA dan KeSEMaT di Desa Tapak Semarang,” yang telah kami publikasikan di Jaringan KeSEMaTONLINE, beberapa waktu yang lalu, ternyata mendapatkan sambutan dari seorang peneliti mangrove dari Bogor bernama Bapak Chairil Anwar dan ketua kelompok tani mangrove di Semarang bernama Bapak Sururi. Keduanya dengan baiknya telah merespon kendala kami dalam melakukan program pendampingan masyarakat untuk program rehabilitasi mangrove di Kecamatan Tugu – Semarang. Mereka memberikan informasi mengenai teknik pemberantasan hama mangrove bernama scale insect dan ulat kantong.

Seperti yang telah pernah kami tulis dalam artikel sebelumnya berjudul seperti di atas, bahwa “...Satu permasalahan yang sangat mengganggu pertumbuhan bibit mangrove adalah adanya ulat mangrove yang kemudian menyebabkan daun-daun mangrove berlubang, layu dan jatuh ke tanah. Sebuah rencana untuk memberantasnya dengan menggunakan insektisida, saat ini masih menjadi wacana untuk diujicobakan. Selain ulat, hama lainnya, yaitu scale insect yang juga ditemukan di MECoK kami di Teluk Awur - Jepara, kiranya juga ditemukan di sini. Perlu diketahui, bahwa dua hama ini adalah dua hama khas dan paling dominan yang kami temukan selama perjalanan kami bekerja menyusuri kawasan mangrove di pesisir pantai Kecamatan Tugu Semarang. Hampir di semua wilayah Tugu, kami jumpai dua hama ini...”

Untuk mengatasi kedua hama ini, maka Bapak Chairil Anwar memberikan informasinya sebagai berikut, “Kutu sisik atau scale insect (Chionaspis sp) biasanya dijumpai pada daun yang tidak terendam air, nampaknya cenderung akan hilang dengan hujan tiba, tetapi hasil percobaan dengan Florbac FC dosis 4 cc/lt bisa berhasil. Ulat kantong (Cryothelea sp, Acanthopsyche sp dan Dasichira sp) bisa dihilangkan dengan Matttch 2% atau Dimecrion 0,1%. Selamat mencoba.” Selanjutnya, Bapak Sururi yang telah menjadi mitra kerja kami, juga menambahkan hal sebagai berikut, “Saya pakai Dencis, racun serangga dengan dosis rendah dicampur Gandasil D.”

Walaupun belum dicoba secara langsung di lapangan, namun kiranya informasi ini sangat berguna bagi kami, dalam membantu para kelompok tani tambak di Tugu, untuk mencoba menerapkan rehabilitasi mangrove di pesisir Semarang yang telah rusak parah, tersebut . Rencananya, dalam waktu dekat, kami akan segera membagikan informasi penting ini kepada mereka, agar laju kerusakan bibit-bibit mangrove (lihat foto di atas), bisa ditekan. Amin. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment