27.11.09

Macaca, Monyet yang Doyan Kepiting Mangrove!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Masih membahas mengenai berbagai fauna mangrove, kali ini, kami mencoba untuk memenuhi permintaan dari Rekan-rekan kami di KeSEMaTFACEBOOK, yang menanyakan mengenai apakah selain kambing, monyet dan kelelawar, masih ada jenis mamalia lainnya, yang seringkali ditemukan dan berasosiasi dengan mangrove? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kami (masih) mencuplik beberapa pernyataan dari Peter J. Hogarth, dalam bukunya yang berjudul “The Biology of Mangroves,” yang mengatakan bahwa ternyata (memang) ada banyak mamalia yang hidup dan berasosiasi dengan mangrove.

Beberapa mamalia yang ditemukan di hutan mangrove, di berbagai wilayah di dunia, antara lain adalah (1) Lumba-lumba, di India, (2) Berang-berang, di Asia Tenggara, (3) Kucing mangrove di Asia, (4) Racoon di Amerika Tengah, (5) Unta di Arab dan Pakistan dan (6) Badak, Antelop, Kerbau, Babi Hutan, dan berbagai jenis hewan pengerat di bagian bumi lainnya. Hewan-hewan ini, pada umumnya memfungsikan mangrove sebagai tempat mencari makan.

Sebagai contoh, berang-berang sering ditemukan sedang memangsa ikan-ikan di perairan mangrove. Selanjutnya, Unta di Arab, senang memakan dedaunan mangrove. Tak hanya itu, Monyet di Senegal jenis Cercopithecus menjadikan kepiting laga (Uca tangeri) dan bunga, buah dan daun muda Rhizophora sebagai makanannya. Lalu, monyet jenis Macaca (lihat fotonya di atas, foto dicuplik dari Fim “Dunia Mangrove” produksi Mangrove Information Center - MIC - Bali) yang berhabitat di Asia Tenggara, juga doyan makan kepiting dan kerang mangrove. Di semenanjung Malaysia, kelelawar-buah jenis Macroglossus minimus, juga memangsa madu dan tepung sari Sonneratia.

Namun demikian, masih menurut Hogarth (1999), bahwa berbagai fauna di atas, tidak lantas hidup menetap di hutan mangrove, melainkan hanyalah bersifat sebagai pendatang, saja. Jenis hewan yang benar-benar hidup dan menetap di mangrove serta berasosiasi dengannya, secara sepenuhnya, adalah sejenis hewan pengerat dari Australia, yang bernama ilmiah Xeromys myoides. Hewan ini memangsa kepiting pada saat surut diantara vegetasi Avicennia dan Rhizophora.

Xeromys membangun sarangnya di atas garis pasang tertinggi, pada akar-akar Bruguiera. Sarangnya, berasal dari dedaunan dan lumpur-lumpur mangrove. Walaupun, tubuhnya ditengarai tahan air, namun hewan pengerat ini tidak pernah ditemukan sedang berenang di perairan mangrove. Untuk itulah, diduga untuk beradaptasi di mangrove, dia seringkali memanjat pohon-pohon mangrove, pada saat air pasang datang.

Demikian, informasi mengenai beberapa mamalia yang hidup dan berasosiasi dengan mangrove. Dari artikel ini, bisa disimpulkan bahwa ternyata tidak hanya jenis-jenis kepiting dan ikan saja yang hidup di mangrove. Bahkan, mamalia yang notabene adalah golongan hewan “tingkat tinggi,” juga bergantung hidupnya dengan keberadaan ekosistem tumbuhan pesisir, ini.

Untuk itu, tidak bisa ditawar lagi, kita harus terus bersemangat untuk melestarikan ekosistem mangrove kita, demi menjaga keseimbangan dan keanekaragaman hayati, tak hanya flora mangrove saja, tetapi juga beragam “fauna mangrove,” di atas.

Dengan semangat dan usaha untuk terus melakukan berbagai usaha pelestarian mangrove ini, maka Anda juga akan turut membantu kami dalam menyelamatkan habitat monyet ekor panjang, jenis Macaca fascicularis di atas, yang termasuk ke dalam salah satu satwa yang dilindungi oleh CITES 1995. Monyet ini, serta merta terancam punah, akibat dari penebangan mangrove, yang terjadi secara membabi-buta, di mana-mana, terutama di Indonesia. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment