13.11.09

KeSEMaT Menghadiri Dialog Antar Pemangku Kepentingan untuk Sinergitas Pengelolaan Mangrove di Semarang

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 4 November 2009, KeSEMaT menghadiri rapat dan dialog antar pemangku kepentingan untuk sinergitas pengelolaan mangrove yang berkelanjutan dengan kebijakan pemerintah dan perencanaan tata ruang yang partisipatif sebagai acuan. Dialog dihadiri oleh kurang lebih 20 orang peserta yang terdiri atas sejumlah aktor penting dalam pengelolaan mangrove di Kota Semarang yang berasal dari instansi pemerintah kota, perwakilan universitas, LSM, sektor swasta dan wakil kelompok masyarakat. Dalam kesempatan ini, KeSEMaT diwakili oleh Bapak Aris Priyono (DK KeSEMaT), Bapak Arief Marsudi Harjo (Direktur IKAMaT) dan Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing KeSEMaT).

Dialog yang diadakan oleh Yayasan BINTARI bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Semarang ini, memiliki tujuan, antara lain adalah:
1.Teridentifikasinya permasalahan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan di Kota Semarang.
2.Harapan bersama dari pemangku kepentingan dalam pengelolaan mangrove kedepan yang dapat dijadikan acuan bersama bagi setiap kegiatan konservasi mangrove di Kota Semarang.
3.Terbentuknya sistem dialog antar pemangku kepentingan untuk sinergitas pengelolaan mangrove berkelanjutan di Semarang melalui penataan ruang yang partisipatif.

Acara dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Yayasan BINTARI dan DKP Kota Semarang, yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi mangrove oleh empat nara sumber, yaitu (1) Dr. Rudhi Pribadi - FPIK UNDIP (“Pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan sebagai adaptasi perubahan iklim”), (2) Ir. Ida Purnomowati - DKP Kota Semarang (“Arah kebijakan dan strategi Kota Semarang dalam pengelolaan mangrove”), (3) Ir. Budi Prakosa – BAPPEDA Kota Semarang (“Arah tata ruang kota dan tata ruang hijau terkait dengan pengelolaan mangrove”), (4) Bapak Abdul Azis - LSM LEPAAS/Masyarakat Tugu – (“Usaha Masyarakat dalam rangka melakukan pengelolaan mangrove di pesisir Kota Semarang”).

Selanjutnya, acara diteruskan dengan diskusi tentang sinergitas pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan di Kota Semarang dalam rangka adaptasi perubahan iklim dengan penataan ruang yang partisipatif sebagai acuan. Sub tema yang dibicarakan dalam diskusi ini adalah (1) Permasalahan pengelolaan mangrove Kota Semarang, (2) Usaha pengelolaan mangrove yang telah dilakukan, dan (3) Harapan pengelolaan mangrove kedepan. Dalam kesempatan ini, Bapak Aris Priyono, bersama dengan kelompok masyarakat, memberikan masukan mengenai pentingnya keberadaan tokoh utama di dalam masyarakat, sebagai salah satu solusi bagi konsep bottom up dan beragam permasalahan ekosistem mangrove yang ada.

Institusi yang berpartisipasi dalam acara ini, antara lain adalah (1) Dinas Kelautan & Perikanan (DKP) Kota Semarang, (2) Badan Lingkungan Hidup (BLH), (3) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang, (4) BAPPEDA Kota Semarang, (5) KeSEMaT, (6) Dinas PSDA Kota Semarang, (7) Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Semarang, (8) Dinas Pertanian Kota Semarang, (9) Magister Ilmu Lingkungan UNDIP, (10) Lembaga Penelitian Universitas Negeri Semarang, (11) Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) Universitas Katolik (UNIKA) Soegijapranata, (12) Lembaga Penelitian UNISSULA, (13) LSM LEPAAS, dan Yayasan BINTARI selaku penyelenggara.

Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini, berakhir pada pukul 13.00 WIB dengan sebuah kesimpulan bersama tentang rencana pembentukan Kelompok Kerja Mangrove Daerah Tingkat Kota Semarang pada akhir tahun 2009, untuk lebih memaksimalkan kinerja dua belas para stake holder mangrove Kota Semarang, di atas.

No comments:

Post a Comment