22.2.10

KeSEMaT Memberikan Penyuluhan Mangrove di Balai Desa Sri Wulan Demak

Semarang – KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 22 Februari 2010, mulai pukul 14.00 WIB – 19.00 WIB, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Farhan Pramudito (DP) telah menjadi pembicara mangrove dan memberikan penyuluhan mangrove kepada para pemuda Desa Sri Wulan di Balai Desa Sri Wulan Demak. KeSEMaT menjadi pemateri, atas permintaan dari para mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), di sana. Dalam kesempatan ini, selain Sdr. Farhan Pramudito, KeSEMaTER lain yang nampak mendampingi adalah Sdr. Oky Yuripa Pradana (Presiden), Sdri. Aurora Hanifa (MENKORMAT), Sdr. Abdul Rohman Zaky (DP) dan Sdr. Windy Indra Ardiansyah (IKAMaT).

KeSEMaT menyampaikan materi berjudul “Mari Belajar Mangrove,” yang merupakan materi standar yang selalu disampaikan KeSEMaT, di setiap kali perjalanan mengkampanyekan ekosistem mangrove ke daerah-daerah pesisir. Penyuluhan mangrove yang diikuti oleh kurang lebih sepuluh pemuda dan pemudi ini, berlangsung kondusif karena setelah dibuka dengan sambutan dari perangkat setempat dan pemaparan materi dari KeSEMaT, langsung terjadi tanya jawab antara KeSEMaT dengan para peserta yang hadir.

Beberapa hal yang ditanyakan oleh para peserta penyuluhan antara lain adalah fungsi nyata mangrove di daerah yang jauh dari pesisir khususnya di daerah Semarang. KeSEMaT memberikan jawaban dengan menjelaskan bahwa banyak sekali manfaat mangrove yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat pesisir saja, namun juga dirasakan oleh masyarakat yang jauh dari pesisir. Contohnya, di Semarang, dimana lahan mangrovenya sudah kritis, ketiadaan mangrove bisa mengakibatkan intrusi air laut hingga masuk ke pusat kota. Hilangnya mangrove di Semarang mengakibatkan air tanah terasa asin. Tak hanya itu, rob yang setiap hari terjadi di Semarang juga diakibatkan dari perubahan lahan mangrove menjadi perumahan dan pertambakan sehingga mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.

Diharapkan, penyuluhan mangrove ini merupakan awal dari kebangkitan pemuda-pemudi Sri Wulan untuk mulai melakukan program rehabilitasi mangrove yang ada di daerahnya. Pertemuan ini diakhiri dengan pembacaan doa dan dan foto bersama. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penanaman propagul mangrove jenis Rhizophora di pematang tambak yang diikuti oleh para KeSEMaTER, Tim KKN, pemuda dan warga setempat.

Setelah ini, KeSEMaT direncanakan masih akan melakukan safari kampanye mangrovenya ke pesisir-pesisir lainnya di Semarang dan sekitarnya, antara lain ke Kendal Semarang dan Morosari Demak, untuk memberikan penyuluhan mangrove-serupa ke masyarakat pesisir di masing-masing lokasi, tersebut. Semangat MANGROVER!

No comments:

Post a Comment