Rasa kedua camilan khas mangrove ini lezat sekali. BRAYO pertama serasa seperti brondong-jagung-manis sedangkan yang kedua persis seperti melinjo kukus yang gurih. Harga dari kedua BRAYO ini sangatlah murah, satu plastik penuh hanya dijual seharga Rp. 500,-. BRAYO laku keras, karena harganya yang murah meriah.
Selain kedua penganan di atas, sejatinya masih ada satu makanan-mangrove lagi yang biasa dikonsumsi warga Bedono, yaitu kudapan pucuk daun-muda Avicennia, yang sering dijadikan lauk pauk warga setempat. Rasanya yang tawar dan gurih, sangat disukai dan menjadi kudapan favorit untuk menemani nasi.
Ketiga makanan berbahan mangrove ini, menurut informasi yang kami dapatkan dari warga Bedono, sedikit banyak bisa menambah penghasilan warga Bedono, yang lingkungan sekitarnya dipenuhi dengan vegetasi mangrove dengan konsep silvofishery. Tunggu apa lagi, jika Anda berkesempatan jalan-jalan ke Bedono – Demak, jangan lupa untuk mencicipi penganan mangrove nan legit, ini. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment