Dalam pemaparannya, Sdri. Rena menjelaskan bahwa fotogrametri merupakan metode pengukuran dan pemetaan yang memanfaatkan foto udara untuk menghasilkan data spasial dengan tingkat akurasi tinggi. Teknik ini sangat relevan dalam mendukung survei ekosistem mangrove, khususnya untuk pemetaan kanopi dan perubahan tutupan lahan.
Tahapan umum dalam pengolahan foto udara juga dipaparkan, mulai dari import data mentah, align photos, build dense cloud, mesh, hingga orthomosaic, yang kemudian dapat dianalisis lebih lanjut sesuai kebutuhan penelitian.
Sdri. Rena juga menekankan pentingnya penggunaan ground control point (GCP) untuk meningkatkan ketepatan hasil pemetaan.
“Penggunaan GCP membantu mengurangi error spasial sehingga peta yang dihasilkan benar-benar dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan,” jelasnya.
Selain itu, Sdri. Rena menambahkan bahwa KeSEMaT selalu memberikan kesempatan luas bagi para anggotanya untuk mempraktikkan langsung teknik pemetaan berbasis foto udara. Dengan demikian, keterampilan KeSEMaTER dalam bidang pemetaan dan konservasi mangrove dapat terus berkembang.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 15.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar, serta ditutup dengan pembacaan kesimpulan dan sesi foto bersama.
(MFR/ADM).
No comments:
Post a Comment