Sekbid kali ini menghadirkan pembicara Bpk. Aris Priyono, S.T. (QC) yang membawakan materi mengenai unsur-unsur penyusunan RKK menggunakan pendekatan 5W+1H.
Dalam pemaparannya, QC menjelaskan bahwa RKK merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai arsip organisasi sekaligus media publikasi kegiatan. Oleh karena itu, format RKK harus disusun secara jelas, ringkas, dan sesuai standar agar mudah dipahami baik oleh internal maupun eksternal KeSEMaT.
“Resume kegiatan yang baik tidak hanya mencatat apa yang dilakukan, tetapi juga menjawab pertanyaan dasar 5W+1H: What, Who, When, Where, Why, dan How, sehingga informasi yang disampaikan lengkap dan terpercaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bpk. Aris menekankan bahwa penyusunan RKK tidak boleh dianggap sebagai formalitas semata, melainkan sebagai bentuk pertanggungjawaban organisasi yang dapat memperkuat kepercayaan mitra, pemangku kepentingan, maupun masyarakat.
“Melalui RKK yang tersusun rapi, KeSEMaT dapat menunjukkan konsistensi dan profesionalisme dalam setiap aktivitasnya. Hal ini menjadi modal penting bagi keberlanjutan program, khususnya di bidang konservasi mangrove,” tambahnya.
Dalam sesi pelatihan, beliau juga memberikan contoh penyusunan RKK yang efektif, mulai dari struktur judul, latar belakang, dokumentasi kegiatan, hingga penutup. QC menekankan pentingnya kejelasan bahasa, kelengkapan data, serta dukungan berupa foto atau bukti kegiatan agar resume lebih hidup dan informatif.
Sesi diskusi berlangsung interaktif. Peserta antusias mengajukan pertanyaan seputar cara membuat resume yang ringkas namun komprehensif, serta bagaimana menyesuaikan formatnya untuk berbagai jenis kegiatan KeSEMaT.
Menanggapi hal ini, QC memberikan tips praktis yang mudah diaplikasikan sehingga para KeSEMaTER merasa lebih percaya diri dalam menyusun RKK ke depannya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 19.00–21.00 WIB ini berlangsung lancar dan ditutup dengan pembacaan kesimpulan serta sesi foto bersama. (MFR/CG/ADM).


No comments:
Post a Comment