1.9.25

KeSEMaT Dampingi Siswa SMAN 1 Kaliwungu Observasi Batik Mangrove Srikandi Pantura

Kendal - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT mendampingi siswa SMAN 1 Kaliwungu, Kendal dalam kegiatan observasi mengenai latar belakang dan strategi pemasaran produk olahan batik mangrove Mas Bamat yang diproduksi oleh warga binaan KeSEMaT, yaitu Srikandi Pantura. Kegiatan ini dipimpin oleh Sdr. Revaldo (siswa sekaligus ketua tim observasi), dengan tujuan menggali lebih dalam potensi pengolahan mangrove sebagai produk bernilai ekonomi. (7/2/2025).

Observasi ini berlangsung di Kampung Batik Mangrove Semarang (KBMS) tepatnya di kediaman Ibu Mufidah (Ketua Srikandi Pantura) yang berlokasi di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sdr. Muhammad Faris Rahman (Presiden) yang mendampingi siswa SMAN 1 Kaliwungu menyampaikan bahwa minat generasi muda terhadap pengolahan mangrove, khususnya dalam produksi batik mangrove, semakin meningkat.

“Saya berharap kegiatan observasi ini menjadi langkah awal bagi siswa SMAN 1 Kaliwungu untuk lebih memahami manfaat mangrove serta menyebarluaskan kesadaran akan pentingnya ekosistem ini, khususnya di wilayah pesisir Pantura,” ujarnya.

Selama sesi wawancara, Sdr. Revaldo menanyakan berbagai aspek mengenai Srikandi Pantura, termasuk sejarah pendirian, strategi mempertahankan usaha, hingga cara menarik minat masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Ibu Mufidah menjelaskan bahwa Srikandi Pantura lahir dari inisiatif KeSEMaT dalam mendirikan KBMS.

"Kami bersama KeSEMaT berkomitmen menciptakan beragam motif batik mangrove yang terinspirasi dari keanekaragaman hayati ekosistem mangrove, dengan dukungan pendanaan awal dari PT Indonesia Power Jakarta dan Semarang yang didampingi oleh KeSEMaT sebagai mentor kami,” jelas Ibu Mufudah.

Pada sesi wawancara, Presiden juga memberikan edukasi kepada para siswa mengenai manfaat mangrove.

"Tidak hanya bernilai ekonomis, mangrove juga memiliki peran penting dalam aspek ekologi dan biologi, sehingga keberadaannya sangat vital bagi kelestarian lingkungan pesisir, terutama dalam menghapus jejak emisi karbon di bumi," jelas Presiden.

Pada akhir kegiatan, Sdr. Revaldo menyampaikan rasa terima kasih kepada KeSEMaT atas pendampingan yang telah diberikan.

“Kami mendapatkan banyak informasi berharga, tidak hanya mengenai sejarah dan produk batik mangrove Srikandi Pantura, tetapi juga wawasan mendalam tentang ekosistem mangrove yang menjadi keahlian KeSEMaT," kata Sdr. Revaldo. "Terima kasih kepada KeSEMaT dan Ibu Mufidah atas kesempatan serta bimbingannya,” ungkapnya.

Kegiatan observasi yang berlangsung dari siang hingga sore hari berjalan lancar dan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi dan semangat keberlanjutan dalam upaya pelestarian mangrove. (MFR/AP/ADM).

No comments:

Post a Comment