16.9.25

Diklat Ekologi Mangrove, KeSEMaT Sukses Gelar KeSEMaTHURSDAY 2025: Kelas Mangrove Sore Edisi Pertama

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali sukses mengadakan KeSEMaTHURSDAY (KTD) 2025: Kelas Mangrove Sore edisi pertama dengan tema Ekologi Mangrove. Kegiatan diklat mangrove ini ditujukan untuk para KeSEMaTER, dengan harapan dapat menjadi bekal dasar dalam memahami ekosistem mangrove. KTD kali ini menghadirkan pemateri Sdr. Muhammad Faris Rahman (Presiden) dengan materi tentang Pengenalan Ekosistem Mangrove. (12/6/2025).

Sdr. Faris menjelaskan bahwa ekosistem mangrove merupakan ekosistem peralihan antara darat dan laut yang sangat dipengaruhi oleh pasang surut. Kondisi substrat yang berlumpur menjadikan hanya sedikit tumbuhan yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup di habitat ini.

“Ciri khas hutan mangrove dapat dilihat dari sistem perakarannya yang unik, seperti akar napas dan akar tunjang, yang berfungsi membantu tumbuhan bernapas, menjaga keseimbangan, dan menahan sedimen,” jelasnya.

Selanjutnya, Presiden juga mengenalkan tiga komponen utama mangrove, yaitu: Komponen Mayor seperti Avicennia marina dan Rhizophora mucronata, Komponen Minor seperti Pemphis acidula dan Xylocarpus granatum, serta Komponen Asosiasi seperti Casuarina equisetifolia dan Terminalia cattapa.

“Selain flora, fauna di ekosistem mangrove juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, menjadikan hutan mangrove sebagai salah satu kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati,” tambahnya.

Sdr. Faris menekankan bahwa mangrove memiliki fungsi vital, mulai dari peredam gelombang, pelindung abrasi, penahan lumpur, penyedia nursery grounds bagi biota laut, hingga penyerap karbon. Namun, berbagai ancaman seperti konversi lahan, polusi, perubahan iklim, dan eksploitasi berlebihan masih menjadi tantangan besar dalam pelestarian mangrove.

“Upaya rehabilitasi dapat dilakukan dengan survei kondisi lahan, menganalisis substrat, dan mengamati komunitas mangrove alami. Namun, tidak semua lahan perlu direhabilitasi, terutama jika regenerasi alaminya sudah berjalan baik,” ujarnya. “Melalui KTD ini, KeSEMaT memberikan ruang pembelajaran yang luas bagi anggotanya. Pemahaman ekologi mangrove akan menjadi bekal penting dalam mendukung konservasi, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat pesisir,” lanjutnya.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 19.00 - 21.00 WIB ini berlangsung dengan lancar, interaktif, dan ditutup dengan sesi diskusi, pembacaan kesimpulan, serta foto bersama. (ADM/MFR).

No comments:

Post a Comment