8.10.17

Muksin Purnama: Mangrove Jangan Ditanam Saja, Tapi Wajib Dipelihara

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 8 Oktober 2017, mulai dari pagi hingga siang hari, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Muksin Purnama (staf MENWIRA) dan Sdri. Hanik Rahmawati (staf MENKEU) menghadiri undangan dari bidang Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya UNDIP, dalam acara Green Action sebagai pembicara.

Dalam kesempatan ini, KeSEMaT selaku pembicara memberikan materi mengenai Teknik Penanaman Mangrove yang Baik dan Benar. Acara dilaksanakan di Pantai Tirang, salah satu lokasi di wilayah Semarang Barat yang memang memiliki tingkat arasi pantai yang tinggi.

"Kegiatan pengabdian masyarakat dengan menanaman mangrove ini, bukanlah yang pertama kalinya, melainkan hal yang rutin kami lakukan," jelas panitia acara.

Dalam acara tersebut, KeSEMaT ikut melaksanakan penanaman bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata sebanyak 200 bibit.

“Dalam menanam mangrove, hal yang terpenting adalah kondisi substrat dan jenis bibit yang akan ditanam. Keduanya harus sesuai. Saat melakukan penanaman, tancapkan ajir terlebih dahulu, kemudian tancapkan dua bibit mangrove dalam satu ajir dan diikat dengan menggunakan simpul delapan agar tidak melukai batang bibit," jelas Sdr. Muksin saat menyampaikan materinya. "Jarak penanaman antar ajir untuk tujuan mitigasi bencana lebih rapat, yaitu 1 m x 1 m,” tambahnya.

KeSEMaT berharap, materi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi para peserta acara, terlebih saat mereka melakukan monitoring bibit mangrove bersama masyarakat.

"Mangrove tak boleh hanya ditanam saja, tapi wajib dipelihara. Program penanaman mangrove penting tapi pemeliharaannya jauh lebih penting, karena dapat menjaga kelulushidupan bibit mangrove hingga optimal. Kami mendukung program moitoring mangrove dari BEM Fakultas Ilmu Budaya UNDIP ini, karena dapat menjamin tumbuh kembangnya bibit mangrove," pungkasnya. (HR/ADM).

No comments:

Post a Comment