28.11.09

Kampanye Mangrove KeSEMaT di PINNISI Ilmu Kelautan UNDIP

Jepara - KeSEMaTBLOG. Pada hari Minggu, tanggal 22 November 2009, para KeSEMaTER yang diwakili oleh Sdr. Indriatmoko (Presiden), Sdr. Yanuar Sandy Perdana (MENSEK) dan Sdr. Farhan Pramudito (MENPORSI) telah memberikan penjelasan mengenai sejarah perkembangan Mangrove Education Centre of KeSEMaT (MECoK) serta pengarahan tentang identifikasi mangrove. Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara PINNISI (Pembentukan Etika dan Tanggung Jawab Ilmu Kelautan dan OseanografI) 2009.

27.11.09

Macaca, Monyet yang Doyan Kepiting Mangrove!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Masih membahas mengenai berbagai fauna mangrove, kali ini, kami mencoba untuk memenuhi permintaan dari Rekan-rekan kami di KeSEMaTFACEBOOK, yang menanyakan mengenai apakah selain kambing, monyet dan kelelawar, masih ada jenis mamalia lainnya, yang seringkali ditemukan dan berasosiasi dengan mangrove? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kami (masih) mencuplik beberapa pernyataan dari Peter J. Hogarth, dalam bukunya yang berjudul “The Biology of Mangroves,” yang mengatakan bahwa ternyata (memang) ada banyak mamalia yang hidup dan berasosiasi dengan mangrove.

25.11.09

Di Mangrove, Laba-laba Memangsa Kepiting!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Apakah Anda tahu laba-laba dan seringkali menemukannya di sekitar rumah Anda? Pasti, ya. Tapi tahukah Anda, bahwa ternyata, laba-laba tak hanya bisa ditemukan di sekitar rumah kita saja, melainkan juga bisa ditemukan di mangrove (?). Benar, laba-laba juga menghuni mangrove dan bahkan sangat bergantung hidupnya dengan ekosistem pesisir, itu. Tidak percaya? Baiklah. Untuk membuktikannya, kami persilahkan Anda untuk menyimak penjelasan tentang hal ini, secara lebih lengkap, di bawah ini.

The Environmental Classes of Mangrove Forest

Semarang - KeSEMaTBLOG. Melalui salah satu Jaringan KeSEMaTONLINE, yaitu KeSEMaTFACEBOOK, seringkali terjadi perbincangan mengenai habitat mangrove, terutama pertanyaan tentang bisa hidup di lingkungan yang bagaimana sajakah mangrove, itu. Jawaban dari pertanyaan ini, sebenarnya sudah ada di Jaringan KeSEMaTONLINE. Namun demikian, untuk lebih melengkapi jawaban yang telah ada, maka berikut ini kami cuplik sebuah artikel dari buku berjudul “Flora and Fauna of Indonesian Mangrove Ecosystem in The Shouth China Sea,” terbitan LPP Mangrove, mengenai empat kelas lingkungan, dimana mangrove hidup dan bisa ditemukan.

24.11.09

Tips Jitu Membedakan Avicennia dan Rhizophora!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Melalui Jaringan KeSEMaTONLINE, beberapa Rekan kami, (masih saja) menanyakan mengenai perbedaan Avicennia dan Rhizophora. Walaupun secara tersirat, di dalam Jaringan KeSEMaTONLINE, sudah seringkali ditampilkan foto-foto kedua spesies ini, namun nampaknya masih ada yang belum mengerti mengenai perbedaan Avicennia dan Rhizophora, terutama apabila dilihat dari segi fisiknya dari kejauhan.

23.11.09

Mangrove Ditebang, Ikan Menghilang!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Foto di samping ini adalah foto Bapak Saur, seorang warga Dusun Tapak, Kecamatan Tugu Semarang, yang sedang memanen ikan, udang dan kepiting di tambaknya. Tambak model semi intensif yang sangat tergantung kepada kondisi alam ini, banyak ditemukan di Tugu berkenaan dengan reklamasi lahan mangrove sebagai area pertambakan yang telah terjadi di tahun 90-an. Foto kami abadikan, di bulan Oktober 2009, pada saat kami mengadakan kunjungan ke sana, bersama dengan salah seorang Rekan kami, dari Mangrove Information Center (MIC) Bali.

Enaknya, Bekerja Sambil Berwisata di Mangrove!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Walaupun seringkali menemui beragam konflik di area kerja kami, namun hal ini tidak pernah menyurutkan niat kami untuk setiap saat datang dan berkunjung kembali ke vegetasi mangrove di pesisir pantai Semarang dan sekitarnya. Berbagai permasalahan yang ada, sudah kami anggap sebagai bagian dari resiko pekerjaan kami, yang hampir di setiap pekan (pasti) selalu saja, kami temui. Hal ini, (memang) terkadang sempat membuat kami sedikit patah semangat. Namun untunglah, ekosistem mangrove yang indah, selalu bisa menyemangati kami untuk tidak hilang kekuatan, dan terus semangat bekerja, untuk menyelamatkannya dari tindakan tak terpuji kita terhadapnya.

17.11.09

Indonesia Kekurangan Sang Inisiator Mangrove!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Seorang sosok yang bisa menginisiasi warga pesisir di Indonesia (sebut saja Sang Inisiator Mangrove – SIM) untuk mau melakukan upaya pelestarian mangrove secara mandiri, saat ini benar-benar sangat diperlukan bagi pengembangan konsep bottom up yang sedang ditumbuhkembangkan oleh para stake holder mangrove. Memang, adalah mustahil, mengembangkan konsep ini tanpa didukung oleh kehadiran SIM-SIM dalam jumlah yang banyak. Namun sayang, SIM memang tidak dilahirkan sepanjang tahun, bahkan dalam jangka waktu satu dasawarsa, mungkin jumlah SIM bisa dihitung dengan jari. Celakanya, jumlah pohon mangrove yang rusak dan ditebang itu, tak lagi mau kompromi sehingga tak mungkin lagi terhitung dengan jari-jari tangan kita, ini.

16.11.09

Tanam Mangrove di Pulau Tirang? Hati-hati!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada saat mendampingi masyarakat di Tapak Semarang, dalam rangka mencari solusi terhadap permasalahan pesisirnya, dimana puluhan hektar tambak mereka telah tenggelam oleh air laut dan perkampungannya terancam oleh abrasi, maka kami menemukan satu hal lagi yang sangat memprihatinkan. Ribuan bibit mangrove yang telah ditanam oleh berbagai elemen masyarakat di sana, yang sebenarnya hidup, ternyata terkubur pasir. Lihatlah foto di samping ini. Ini adalah Rhizophora berumur kurang lebih tiga bulan, yang terendam pasir beserta dengan ajir-ajirnya.

Hasil Monitoring Mangrove KeSEMaT dan Yayasan BINTARI di Dusun Tapak Semarang

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 14 November 2009, KeSEMaT kembali melakukan monitoring mangrove ke Dusun Tapak, Semarang. Kali ini, monitoring yang dilakukan bersama dengan masyarakat Tapak dan Yayasan BINTARI Semarang, difokuskan untuk mengamati hasil pembibitan mangrove dan mengkaji rencana pembangunan pemecah gelombang (baca: Apo-apo). Monitoring dilakukan mulai pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB. Dalam kesempatan ini, KeSEMaT diwakili oleh Sdr. Indriatmoko (Presiden), Sdr. Abdul Rohman Zaky (MENDIKTAN), Sdr. Radich Arief Nugraha (Anggota), Bapak Arief Marsudi Harjo (KIKAMaT) dan Bapak Aris Priyono (DK). Sementara itu, dari pihak BINTARI, diwakili oleh Bapak Abdul Roviq.

KeSEMaT dan FIF ASTRA Semarang Membantu Penghijauan di Wonolopo Semarang

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 15 November 2009, KeSEMaT bekerjasama dengan FIF ASTRA Semarang, turut serta membantu Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang dalam rangka melakukan penghijauan di Pondok Pesantren Nurul Islam, Desa Wonolopo - Mijen Semarang. Penghijauan dilakukan dalam rangka Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) PMI Kota Semarang. Penanaman pohon dimulai pada pukul 07.00 WIB – 10.00 WIB, yang diikuti oleh ratusan peserta JUMBARA dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Dalam kesempatan ini, KeSEMaT diwakili oleh Sdr. Indriatmoko (Presiden) dan Bapak Arief Marsudi Harjo (KIKAMAT). Sementara itu, dari FIF ASTRA Semarang, diwakili oleh Bapak Heru.

KeSEMaT di Jumpa Bakti Gembira PMI Kota Semarang

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 13 - 15 November 2009, KeSEMaT dan FIF ASTRA Semarang mengadakan kunjungan ke kegiatan Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) yang diinisiasi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh semua “anak cabang” dari PMI, yaitu Palang Merah Remaja (PMR) dan Korps Sukarelawan (KSR) mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Dalam kesempatan ini, KeSEMaT yang bekerjasama dengan FIF ASTRA Semarang memberikan bantuan berupa T-shirt, bibit tanaman Sengon dan Mahoni sebanyak 1000 buah. Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Islam, Desa Wonolopo Semarang.

13.11.09

Avicennia. Konsumsi, Konservasi dan Ekonomi, Sama Baiknya

Semarang - KeSEMaTBLOG. Bagi yang belum tahu bentuk buah salah satu jenis mangrove yang bernama Avicennia, di samping ini adalah buah-buah Avicennia yang sedang dibibitkan di polybag. Bentuk buahnya bulat pipih, seukuran dengan kacang mede. Sebagai informsi, bentuk buah yang demikian ini, disebut sebagai tipe buah “kriptovivipari,” karena kecambahnya masih berada di dalam kulit buah. Avicennia di masyarakat kita sering disebut sebagai Api-api. Di Demak, salah satu kota yang berada di Jawa Tengah, masyarakat pesisir sana, biasa mengkonsumsinya dengan cara dimasak terlebih dahulu menjadi “urap.” Caranya, buah Api-api direndam hingga hilang kadar racunnya, lalu direbus, dicampuri garam dan bumbu lainnya. Setelah itu, barulah ditaburi dengan parutan kelapa muda. Rasanya asin, manis dan gurih. Lezat sekali!

Sekilas Ulasan Artikel Mangrove Pemenang KeSEMaTCOMPETITION 2009: Mangrove dan Ekowisata

Semarang - KeSEMaTBLOG. Di balik tuntutan rehabilitasi (ekologi) mangrove yang saat ini begitu menggebu, beberapa pihak masih menganggap bahwa usaha pelestarian mangrove di wilayah pesisir ini, masih kurang lengkap. Ada satu sisi penting lainnya yang sedikit “dilupakan” oleh para konservasionis, yaitu sisi ekonomi. Jika saja, semua wilayah mangrove di pesisir Indonesia ini berhasil dilebatkan kembali, maka apakah ada manfaat ekonomi mangrove yang secara langsung bisa didapatkan masyarakat sekitarnya untuk menghidupi keluarga mereka sehari-hari (?).

Sekilas Ulasan Artikel Mangrove Pemenang KeSEMaTCOMPETITION 2009: Bottom Up Yes, Top Down No!

Semarang - KeSEMaTBLOG. Kata siapa anak SMA tidak tahu mangrove (?). Walaupun mangrove memang tidak pernah diajarkan di TK sampai dengan perguruan tinggi, namun kedua pelajar yang fotonya ada di samping ini, yaitu Emi Nur Cholidah (Emi) dan Fatimatuzahro (Ima), keduanya pelajar dari SMA Al-Multazam Mojokerto, ternyata memiliki pengertian yang baik tentang mangrove. Mereka mampu mendeskripsikan program-program mangrove yang telah dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya dalam upaya pelestarian mangrove di Kota Pahlawan, itu.

KeSEMaT Menghadiri Dialog Antar Pemangku Kepentingan untuk Sinergitas Pengelolaan Mangrove di Semarang

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 4 November 2009, KeSEMaT menghadiri rapat dan dialog antar pemangku kepentingan untuk sinergitas pengelolaan mangrove yang berkelanjutan dengan kebijakan pemerintah dan perencanaan tata ruang yang partisipatif sebagai acuan. Dialog dihadiri oleh kurang lebih 20 orang peserta yang terdiri atas sejumlah aktor penting dalam pengelolaan mangrove di Kota Semarang yang berasal dari instansi pemerintah kota, perwakilan universitas, LSM, sektor swasta dan wakil kelompok masyarakat. Dalam kesempatan ini, KeSEMaT diwakili oleh Bapak Aris Priyono (DK KeSEMaT), Bapak Arief Marsudi Harjo (Direktur IKAMaT) dan Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing KeSEMaT).

KeSEMaTER dan KeMANGTEER Memperingati Hari Ulang Tahun Kedelapan KeSEMaT

Semarang - KeSEMaTBLOG. Peringatan hari ulang tahun KeSEMaT, tak hanya dilakukan pada saat KeSEMaTBIRTHDAY (KB) 2009: Peringatan Hari Ulang Tahun KeSEMaT ke-8, Laporan Kegiatan KeSEMaT Setahun, Launching IKAMaT dan KeMANGTEER dan Pengumuman KC 2009, saja. Di waktu dan tempat yang sama, yaitu 6 November 2009 dan di Ruang Seminar Jurusan Ilmu Kelautan (JIK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP), para KeSEMaTER kembali memperingati hari jadi KeSEMaT yang kedelapan, di malam hari, mulai pukul 19.00 WIB – 21.00 WIB.

9.11.09

KeSEMaTNURSERY Mengirimkan Sepuluh Ribu Bibit Mangrove ke Tegal

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 7 November 2009, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Arief Marsudi Harjo (IKAMaT) dan Sdr. Oky Yuripa Pradana (Anggota), melalui salah satu usaha dagangnya, yaitu KeSEMaTNURSERY, melakukan pengiriman bibit mangrove ke Tegal, Jawa Tengah. Pengiriman ini dilakukan setelah menerima pemesanan bibit mangrove jenis Rhizophora dari Bapak Budi, seorang karyawan CV di Tegal.

IKAMaT dan KeMANGTEER, Resmi Berdiri

Semarang - KeSEMaTBLOG. Setelah melalui berbagai tahapan persiapan dan konsep yang matang, akhirnya dua buah organisasi baru inisiasi KeSEMaT, yaitu Ikatan Alumni KeSEMaT (IKAMaT) dan KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER), akhirnya berhasil diresmikan. Pada tanggal 6 November 2009, bertepatan dengan acara KeSEMaTBIRTHDAY (KB) 2009: Peringatan Hari Ulang Tahun KeSEMaT ke-8, Laporan Kegiatan KeSEMaT Setahun, Launching IKAMaT dan KeMANGTEER dan Pengumuman KeSEMaTCOMPETITION (KC) 2009: Lomba Penulisan Artikel Mangrove Tingkat SMA dan SMK se-Indonesia, maka peresmian IKAMaT dan KeMANGTEER dilakukan secara langsung oleh Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing).

Penyerahan Hadiah KeSEMaTCOMPETITION 2009 di KeSEMaTBIRTHDAY 2009

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 6 November 2009, bertepatan dengan acara KeSEMaTBIRTHDAY (KB) 2009: Peringatan Hari Ulang Tahun KeSEMaT ke-8, Laporan Kegiatan KeSEMaT Setahun, Launching Ikatan Alumni KeSEMaT (IKAMaT) dan KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER) dan Pengumuman KeSEMaTCOMPETITION (KC) 2009: Lomba Penulisan Artikel Mangrove Tingkat SMA dan SMK se-Indonesia, telah dilakukan penyerahan hadiah KC 2009 kepada para pemenang KC 2009 yang bertempat di Ruang Seminar Jurusan Ilmu Kelautan (JIK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP).

Hasil Reportase KeSEMaTBIRTHDAY 2009 di Kampus Ilmu Kelautan UNDIP

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 6 November 2009, bertempat di Ruang Seminar Jurusan Ilmu Kelautan (JIK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP), KeSEMaT telah menyelenggarakan peringatan puncak hari ulang tahun KeSEMaT, bertajuk KeSEMaTBIRTHDAY (KB) 2009: Peringatan Hari Ulang Tahun KeSEMaT ke-8, Laporan Kegiatan KeSEMaT Setahun, Launching IKAMaT dan KeMANGTEER dan Pengumuman KC 2009. KB 2009 diselenggarakan sebagai rasa syukur atas suksesnya program-program mangrove KeSEMaT dalam kurun waktu delapan tahun, ini.

3.11.09

Pengumuman Pemenang KeSEMaTCOMPETITION 2009: Lomba Penulisan Artikel Mangrove Tingkat SMA dan SMK se-Indonesia

Semarang - KeSEMaTBLOG. Setelah melakukan seleksi yang sangat ketat, dari puluhan artikel mangrove -yang berasal dari pelajar SMA dan SMK seluruh Indonesia-, yang masuk ke Panitia KC 2009, maka Panitia KeSEMaTCOMPETITION (KC) 2009: Lomba Penulisan Artikel Mangrove Tingkat SMA dan SMK se-Indonesia, telah menetapkan dua orang pemenang, yaitu Juara Kedua dan Juara Ketiga. Pemenang pertama ditiadakan, karena berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh para Dewan Juri KC 2009 yang terdiri dari para Alumni KeSEMaT, maka belum ada artikel mangrove yang mencapai nilai dan kriteria seperti yang telah dipersyaratkan sebagai Juara Pertama.