Semarang – KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 23 Agustus 2014, mulai dari pagi sampai dengan sore hari, KeSEMaT telah mendampingi CSR PT. Phapros Tbk melakukan program penanaman 10 ribu bibit mangrove di kawasan mangrove Bandara Baru Ahmad Yani, Semarang.
Selain KeSEMaT, kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan HUT PT. Phapros Tbk ke-60 dan HUT Indonesia ke-69 ini, juga dihadiri oleh Anggota Kodam, Lanumad Ahmad Yani, TNI-AD, Direksi PT. Phapros Tbk, perwakilan Gubernur Jawa Tengah, Perwakilan Rektor Universitas Diponegoro, perwakilan Rektor Universitas Negeri Semarang dan Mangcil (Mangrover Cilik) binaan KeSEMaT dan PT. Phapros Tbk.
Dalam kegiatan ini, Kelompok Tani Mangrove Mekar Tani Lindung, binaan KeSEMaT dan PT. Phapros Tbk dari daerah setempat, juga mengadakan penanaman 10 ribu bibit mangrove di daerah tambak bandeng di Tawangmas, Semarang. Lokasinya berada di bawah jembatan baru menuju Bandara Ahmad Yani Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh semua hadirin dan tamu undangan.
Acara berjalan meriah, karena sebelum penanaman bibit mangrove, dibuka dengan penampilan 20 model yang berasal dari berbagai daerah, berjalan di atas catwalk, menampilkan produk Batik Bakau. Beberapa hasil desain yang ditampilkan, diantaranya kemeja, dress, blazer, rompi, dan kebaya.
Bertemakan Mahakarya Adiwarna, fashion show ini berhasil mengundang kekaguman 900 lebih pasang mata yang hadir pada acara tersebut.
Terdapat juga booth produk CV. KeMANGI, yaitu Mas Jamang dan Batik Bakau.
Booth Mas Jamang menyediakan jajanan mangrove, seperti bolu kering mangrove, krupuk mangrove dan stik mangrove serta yang paling laris dikunjungi adalah dawet mangrove.
Tak hanya booth Mas Jamang saja yang menarik perhatian, booth Batik Bakau juga tak kalah ramainya dikunjungi, sebab batik berbahan warna mangrove ini menorehkan keunikan serta keindahan tersendiri, yang sayang untuk dilewatkan.
Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan lingkungan, terutama dalam menahan laju abrasi di daerah pesisir Pantai Maron, yang berada di wilayah utara Semarang, yang setiap tahunnya mengalami abrasi hingga 50 meter. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan mengancam kekokohan landasan pacu Bandara Ahmad Yani, Semarang yang jaraknya hanya sekitar 1 kilometer dari bibir pantai.
Dengan penananam kembali 10 ribu bibit mangrove kali ini, maka total bibit mangrove yang telah ditanam PT Phapros di Pantai Maron adalah sebanyak 380 ribu bibit, sejak tahun 2011.
Kedepan, KeSEMaT dan PT. Phapros telah memiliki rencana jangka panjang untuk pelestarian dan pemanfaatan mangrove dengan programnya “Phapros Peduli Mangrove.”
Sdr. Ganis Riyan Efendi (IKAMaT) yang mempresentasikan Mangrove Road Map antara KeSEMaT dengan PT. Phapros Tbk (lihat gambar di atas), menjelaskan bahwa dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, kedua institusi ini sepakat bekerjasama mendidik anak-anak kecil untuk ikut mencintai dan melestarikan mangrove melalui Mangcil, meningkatkan mata pencaharian masyarakat melalui produksi batik mangrove dan jajanan mangrove, mengembangkan kebun bibit mangrove, menguatkan kelembagaan kelompok masyarakat pesisir, merevitalisasi kebun mangrove, dan lain sebagainya.
Keseluruhan acara berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama keluarga besar KeSEMaT, PT. Phapros dan mitra kerja lainnya. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment