Hari pertama, 16 orang CAMaT XVI berkumpul di GSG Universitas Diponegoro dan bersiap untuk menuju ke Rembang. Para CAMaT XVI tampak begitu semangat dan antusias, karena ini pertama kalinya mereka terjun ke ekosistem mangrove secara langsung.
Sesampainya di Rembang, para CAMaT XVI mendirikan tenda yang sudah disediakan oleh panitia dan membuat transek kuadran dengan menggunakan tali rafia. Transek kuadran tersebut akan digunakan untuk Analisis Vegetasi (AVEG) mangrove pada keesokan harinya.
Pada malam harinya, CAMaT XVI menjalani sesi ramah tamah yang dihadiri oleh Bp. Ali selaku Kepala Dusun, Bp. Sahal selaku Ketua Kelompok Tani Sidodadi Maju, dan salah satu tokoh mangrove yang sudah lama terjun dalam melakukan rehabilitasi mangrove di Pantai Utara Jawa, yaitu Pak Yadi.
Ramah tamah ini bertujuan untuk menambah ilmu mangrove secara langsung dan berbagi cerita dengan narasumber yang sangat berpengalaman, yaitu para penggiat mangrove di pesisir Rembang.
CAMaT XVI sangat antusias dalam bertanya dan sangat ingin mengetahui keadaan mangrove di Rembang. Narasumber juga terlihat antusias menjelaskan keadaan mangrove di Rembang.
"Saya bangga bisa bertemu langsung dengan Profesor Mangrove, yaitu Pak Yadi. Pengalamannya begitu banyak dan semangatnya dalam melakukan rehabilitasi mangrove di Desa Pasar Banggi ini sangat patut untuk dicontoh," tutur salah satu CAMaT XVI.
Hari kedua, tanggal 31 Januari 2016 merupakan hari yang sangat sibuk bagi para CAMaT XVI, karena pada hari itu, CAMaT XVI mulai mempraktikkan secara langsung materi yang telah diberikan pada saat Pembekalan dan DIKROVE I.
Materi-materi tersebut, diantaranya adalah pengambilan data AVEG mangrove, pengolahan data AVEG, presentasi, dan debat.
CAMaT XVI melakukan analisis vegetasi didampingi oleh KeSEMaTER dan para alumni KeSEMaT. Analisis vegetasi atau AVEG, bertujuan untuk mengetahui keadaan mangrove dan mendapatkan data lapangan.
Setelah data lapangan didapatkan, para CAMaT XVI melakukan pengolahan data dibantu KeSEMaTER dan para alumni KeSEMaT. Pengolahan data bertujuan agar data yang telah didapatkan, selanjutnya dapat diinterpretasikan dan dianalisis keadaan mangrove di suatu transek tersebut.
Acara selanjutnya adalah presentasi nama kelompok. Sebelumnya, CAMaT XVI dibagi kelompok, dengan nama kelompok yang berasal dari nama spesies mangrove. Nama kelompok kemudian dipresentasikan secara berurutan, dihadapan para dewan juri.
“Secara keseluruhan, teknik para CAMaT XVI dalam berpresentasi sudah sangat bagus. Presentasi juga sudah dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu moderator dan pembicara, dan juga mekanisme saat melakukan presentasi patut diacungi jempol,” ujar Sdr. M. Irfan C. P. (DP) yang pada saat itu bertindak sebagai salah satu Dewan Juri.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi debat. Sesi debat ini dipimpin oleh Presiden KeSEMaT Kabinet Daniswara, yaitu Sdr. Mahbub Murtiyoso.
Para CAMaT XVI dibagi menjadi dua bagian, yaitu menjadi investor dan masyarakat sekitar. Materi debat mengangkat tema tentang keinginan para investor untuk melakukan pembukaan lahan di kawasan hutan mangrove. Tentu saja, keinginan tersebut menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.
Acara di hari kedua ditutup dengan pentas seni dari tiap kelompok. Tiap kelompok menampilkan pensi bertema mangrove yang sudah mereka persiapkan sebelumnya. Pentas seni berlangsung sangat meriah dengan adanya persembahan khusus dari Rhizophora XV pada saat pensi.
Hari ketiga atau hari terakhir, CAMaT XVI diperkenalkan dengan bedeng persemaian bibit mangrove di dekat lokasi camping. Kemudian peserta melakukan penanaman bibit mangrove jenis Avicennia yang berlokasi di ekosistem mangrove Desa Pasar Banggi, Rembang.
Setelah melakukan penanaman mangrove, kemudian diadakan upacara pelantikan bagi CAMaT XVI yang lolos bergabung di KeSEMaT. CAMaT XVI yang telah dinyatakan lolos dan telah dilantik, disebut dengan Anggota Baru KeSEMaT (ABK). Selanjutnya, dilakukan pengucapan janji dan sumpah KeSEMaTER oleh seluruh peserta upacara.
Berikut adalah nama keenam belas Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan UNDIP yang resmi menjadi Anggota Baru KeSEMaT Angkatan XVI, beserta nama spesies mangrovenya, yang telah disematkan oleh KeSEMaT, yaitu:
1. Naura aureum OSE 2015
2. Tito tectorius IK 2014
3. Riani racemosa IK 2015
4. Aulia calamus OSE 2015
5. Maudina littoralis IK 2015
6. Yonanda cylindrica IK 2015
7. Ema parviflora IK 2015
8. Winda sexangula IK 2015
9. Febriyadi hydrophyllacea IK 2015
10. Naomi agallocha IK 2015
11. Elfrianus rotundifolia OSE 2015
12. Ulfah maritima IK 2014
13. Kharistini caseolaris OSE 2015
14. Budi hainesii IK 2014
15. Vito ovata OSE 2015
16. Hatta acidula IK 2014
Selain diberikan nama spesies mangrove, setiap ABK juga telah resmi mendapatkan Nomor Induk KeSEMaT (NIK) masing-masing. Tidak hanya itu, KeSEMaT Angkatan XVI juga diberikan nama angkatan. Telah disepakati bersama bahwa nama Angkatan XVI KeSEMaT adalah Bruguiera.
Sebelum pulang ke Semarang, para ABK, KeSEMaTER XV dan Alumni KeSEMaT bersama-sama menuju ke lokasi Ekowisata Mangrove Jembatan Merah (JM) Rembang, Jawa Tengah untuk wisata mangrove. Para ABK sangat senang bisa berfoto-foto dan bercanda tawa di kawasan hutan mangrove Rembang.
KeSEMaTOUR diakhiri dengan berpamitan kepada Kepala Dusun, Ketua Kelompok Tani Sidodadi Maju, Pengurus Kelompok Tani dan Pak Yadi, sang Profesor Mangrove. Selanjutnya ditutup dengan sesi foto bersama.
No comments:
Post a Comment