Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada Hari Rabu, 17 Februari 2016, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Mahbub Murtiyoso (Presiden) menghadiri Monev (Monitoring dan Evaluasi) Mangrove yang diselenggarakan oleh KKMD (Kelompok Kerja Mangrove Daerah) Jawa Tengah (Jateng) di Kebumen. Kegiatan Monev Mangrove ini difasilitasi oleh Biro Bina Produksi (Binpro) Jateng yang didampingi oleh Akademisi UNDIP yang sekaligus sebagai Pembina KeSEMaT, yaitu Bpk. Rudi Pribadi.
Kegiatan diawali dengan berkumpul di Kantor Sekretaris Daerah Jateng, Semarang pada pukul 05.30 WIB. Peserta berangkat bersama menggunakan mobil menuju lokasi Monev, yaitu Kebumen, Jawa Tengah.
Tujuan pertama adalah mengunjungi Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Purworejo untuk mendiskusikan program kerja rehabilitasi mangrove DKP Kabupaten Purworejo.
“Untuk tahun 2016 ini, DKP Kabupaten Purworejo sudah tidak menangani rehabilitasi mangrove secara langsung, karena hal tersebut sudah menjadi wewenang Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Purworejo. Tahun ini kami hanya melakukan pemantauan dan perawatan tanaman mangrove yang sudah ditanam di tahun-tahun sebelumnya dan mengurusi wilayah sepadan pantai,” jelas Bpk. Mukhadis, selaku Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten Purworejo.
Setelah mengunjungi Kantor DKP Kabupaten Purworejo, perjalanan dilanjutkan menuju lokasi Monev Ekosistem Mangrove di Desa Ayah Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini merupakan nominator penerima Kalpataru 2016.
Sesampai di lokasi, rombongan disambut oleh Bpk. Sukamsi selaku Ketua Kelompok Peduli Lingkungan (KPL) Pantai Selatan (Pansela) menggunakan perahu, menuju meeting point di gardu pandang kawasan ekosistem mangrove.
Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Jawa Tengah lainnya, seperti DKP, Dinas Kehutanan (Dinhut) dan BLH sudah berada di lokasi terlebih dahulu, dalam rangka verifikasi dan penilaian untuk pengajuan Kalpataru 2016. Dalam kegiatan ini, dilakukan pengamatan terhadap perkembangan ekosistem mangrove di kawasan tersebut.
“Berkat inisiasi dan peran Bpk. Kamsi, beliau dapat menggerakkan anak-anak jalanan untuk peduli terhadap lingkungan dan melestarikan ekosistem mangrove di kawasan ini,” jelas Bpk. Rudi Pribadi.
Selain itu, juga dilakukan pengamatan dan evaluasi terhadap perkembangan ekowisata mangrove di Desa Ayah.
“Untuk sementara ini, baru ada lima jenis mangrove di kawasan ini. Kedepannya, kami berusaha untuk melakukan diversifikasi dalam penanaman mangrove. Selain itu, fauna di kawasan ini juga cukup banyak, seperti Kuntul, Blekok, Burung Hantu, Buaya, dan masih banyak lagi. Harapannya, fauna tersebut dapat dilengkapi dengan adanya sejenis monyet di kawasan mangrove ini,” ungkap Bpk. Kamsi.
"Ekosistem mangrove di Desa Ayah didominasi oleh spesies Rhizophora sp dan Sonneratia sp, namun selain itu juga ditemukan beberapa spesies asosiasi mangrove, seperti Pandanus sp dan Nypa sp," jelas Presiden KeSEMaT.
Kegiatan Monev Mangrove ini dilakukan, sehubungan dengan rencana pembangunan lokasi kawasan konservasi mangrove di Desa Mojo Kec. Ulujami, Pemalang. Harapannya, dengan mendapatkan referensi dan pengalaman dari beberapa lokasi yang tepat, maka akan dapat menyukseskan rencana tersebut. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment