“Saya sangat antusias dan semangat karena mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman mangroving di Bakauheni, Lampung ini,” tutur Sdr. Ilham. “Untuk pertama kalinya, saya merasakan lokasi yang medannya berbeda di setiap stasiunnya. Kondisi mangrove di sini juga lebih beragam, tidak seperti di Jawa,” lanjutnya.
Dr. Rudhi Pribadi mengatakan bahwa dirinya senang karena dapat kembali berkolaborasi dengan KeSEMaT dan IKAMaT untuk melakukan Riset Mangrove bersama LIPI dalam satu tim.
Lokasi penelitian memiliki medan yang berbeda di setiap stasiunnya. Kerapatan mangrovenya juga relatif lebih rapat.
Sdr. Aditya yang di tahun sebelumnya juga sudah melakukan penelitian di lokasi yang sama menambahkan bahwa pada kesempatan ini, penelitian bertujuan untuk mengetahui Analisis Vegetasi Mangrove di setiap tahunnya, yang meliputi pengukuran diameter, tinggi, tutupan kanopi, seedling, pendataan sampah laut dan pengukuran parameter lingkungan lainnya.
Pengambilan data mangrove selama 10 hari berjalan dengan baik dan lancar. Data yang didapatkan, akan diolah setelah selesai pengambilan data lapangan. (ADM/IK/AP/RP).
No comments:
Post a Comment