20.3.07

Apakah Tambak Bisa Merusak Mangrove?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Tambak bisa mengancam keberadaan ekosistem mangrove. Setiap kali tambak dibuka oleh perusahaan-perusahaan budidaya udang dan kepiting, misalnya, maka saat itu jugalah luasan mangrove semakin berkurang. Padahal Anda tahu sendiri, betapa pentingnya fungsi ekosistem ini bagi kehidupan umat manusia. Setiap satu hektar saja, lahan mangrove dibuka untuk tambak, maka kita sudah kehilangan sekian persen zat karbon, yang berguna untuk menjaga bumi kita dari pemanasan global. Itu kalau fungsi mangrove dilihat dari pelindung bumi dari pemanasan global, belum lagi kalau kita melihat fungsi mangrove dari segi ekologi, ekonomi, siosial budaya dan lain sebagainya.

Bisa Anda bayangkan sendiri, betapa ruginya kita kalau kita membabat hutan mangrove. Ada beberapa kejadian dan peristiwa menarik sehubungan dengan pertanyaan ini. Coba Anda baca buku berjudul Mangroves: Local livelihoods vs. corporate profits. Namun demikian, kita juga tidak bisa menyalahkan seratus persen ke perusahaan-perusahaan pertambakan.

Manusia juga butuh seafood yang lezat yang dihasilkan dari tambak-tambak mereka. Tambak bisa saja terus dioperasikan namun aturan pembukaan areal tambak itu harus jelas. Berapa hektar yang boleh dibuka (ditebang) dan berapa hektar pula yang tidak. Lalu, harus ada kompensasi juga dari perusahaan tambak untuk tidak menelantarkan tanah tambaknya setelah tanah tambak itu tidak produktif lagi untuk mencegah timbulnya lahan-lahan tidak produktif. Nah, disinilah sangat diperlukan peran pemerintah di setiap negara di dunia. Diperlukan adanya peraturan dan perundang-undangan yang bersifat win-win sollution yang saling menguntungkan dan tidak merugikan antara kedua belah pihak. Semoga saja pemerintah kita bisa segera tanggap menyelesaikan masalah ini.

No comments:

Post a Comment