7.4.09

KeSEMaT Survei Lokasi Program Penghijauan PWI dengan KOMPAS dan Masyarakat Purwodadi

Purwodadi - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 6 April 2009, KeSEMaT yang diwakili oleh Aris Priyono (DK), Isna Bahtiar (Alumni), Arief Marsudi Harjo (KAK) dan Tutus Wijanarko (Anggota) telah mengadakan survei lokasi Program Penghijauan dan Percontohan Penanaman Pohon di Bledug Kuwu (P5BK) dalam rangka menyambut hari jadi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang akan diselenggarakan di lokasi wisata Bledug Kuwu, Purwodadi Jawa Tengah. Rencananya, P5BK akan diselenggarakan pada tanggal 15 April 2009.

Keberadaan KeSEMaT dalam P5BK adalah sebagai Konsultan Penanaman karena lokasi PB5BK memang berada dalam kondisi yang sangat ekstrim. Kandungan garam yang ditengarai terkandung di dalam tanah berakibat pada matinya beberapa jenis pohon, setelah dilakukan program penghijauan di tahun-tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan ini, KeSEMaT melakukan survei dan diskusi bersama dengan Ketua Panitia P5BK, KOMPAS, Camat, Kepala Desa, dan Ketua Kelompok Tani Kabupaten Grobogan. Dalam diskusi, dihasilkan sebuah kesimpulan bersama untuk mencoba lagi menanam berbagai jenis tumbuhan dengan jenis yang berbeda dari jenis pohon yang telah ditanam sebelumnya, yaitu Nyamplung, Cemara dan Ketapang.

Walaupun masih sangsi karena belum pernah dilakukan penelitian tentang jenis tanaman apa yang cocok untuk ditanam di area tersebut, namun demikian, diharapkan, percobaan penanaman ketiga jenis pohon dalam jumlah sedikit, yang belum pernah dicoba ditanam di lokasi dan merupakan komponen tambahan di wilayah pesisir ini, bisa tumbuh secara maksimal.

Apabila program P5BK di tahun ini kurang berhasil, maka KeSEMaT menyarankan agar di tahun berikutnya segera dilakukan penelitian ilmiah mengenai jenis tanaman yang cocok ditanam di Bleduk Kuwu serta kemungkinan disterilkannya Bleduk Kuwu dari program penghijauan, mengingat kondisi tanah dan lingkungannya yang telah membentuk sebuah ekosistem-tersendiri, yang sangat unik dan ekstrim sehingga tidak bisa dijadikan area penanaman pohon.

No comments:

Post a Comment