9.4.09

Mangrove REpLaNT Mana yang Paling Berkesan?

Semarang – KeSEMaTBLOG. Memenuhi permintaan dari para Mantan Peserta Mangrove REpLaNT (MPMR) KeSEMaT, kali ini, kami akan sedikit berkilas balik membahas MR, yang merupakan program konservasi tahunan paling terkenal dari KeSEMaT. MR sendiri sudah diselenggarakan oleh KeSEMaT selama enam kali berturut-turut, yaitu 2003, 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008. MR memiliki jargon Seminar Nasional, Penyuluhan, Pelatihan, Penanaman dan Penyulaman Mangrove. Rata-rata Peserta MR setiap tahunnya adalah 100 orang.

Dengan demikian, sampai dengan tahun 2008 kemarin, MR telah memiliki kurang lebih 600 orang MPMR yang terdiri dari berbagai generasi. Cermatilah foto di samping, ini. Foto ini memperlihatkan para Peserta MR di dari tahun ke tahun, di jamannya masing-masing.

Menilik dari judul artikel ini, yaitu “Mangrove REpLaNT Mana yang Paling Berkesan?,” tak ada niatan dari kami untuk membandingkan MR mana yang paling berkesan di antara enam buah MR yang telah berhasil dengan sukses diselenggarakan oleh KeSEMaT, di setiap tahunnya. Pastilah, setiap MR menjadi sebuah kenangan yang tak pernah terlupakan di dalam benak masing-masing peserta dan KeSEMaTERS selaku panitia.

Di artikel ini, kami hanya ingin memberikan sebuah garis besar, bahwa di setiap tahun, tak akan pernah habis para kawula muda yang memiliki semangat menyala untuk terus menerus melakukan sebuah usaha konservasi mangrove demi menyelamatkan ekosistem ini di masa depan. Di setiap MR, memang dominasi peserta muda yang rata-rata berumur 20 tahun, terasa kentara. Tanpa mengesampingkan kawula tua yang juga pasti menghadiri MR, kinerja generasi muda dalam melakukan penanaman dan penyulaman di MR begitu mengagumkan.

Tanpa memandang jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, semuanya sangat berani untuk turut serta memasukkan kaki, tangan, dan seluruh badannya ke lumpur-lumpur mangrove yang sebagian orang masih mengaggapnya sebagai lumpur yang kotor dan jorok. Sebuah semangat yang menyala untuk membantu kehidupan mangrove yang kemudian diejawantahkan oleh KeSEMaT ke dalam berbagai bentuk kegiatan di MR seperti Perang Lumpur (RANGPUR), Seminar Nasional Mangrove, Pelatihan Pembuatan Makanan dan Minuman Mangrove, Pelatihan Teknik Penanaman dan Penyulaman Mangrove, Penyuluhan Pengenalan Beragam Spesies Mangrove dan Kampanye Pentingnya Ekosistem Mangrove dan beragam acara lainnya inilah, yang membuat MR tak bisa lekang dari ingatan.

Tak hanya itu, tingkah polah para peserta dan panitia MR mulai dari tak pernah mulusnya telapak kaki terkena pecahan karang dan runcingnya kerikil Teluk Awur, Kaos MR yang seratus persen berubah jadi hitam sewaktu RANGPUR, dan lain-lainnya begitu membekas di hati. Untuk itulah, apabila ada permintaan dari para MPMR, agar KeSEMaT memprakarsai Reuni Akbar MPMR, tentunya sah-sah saja. Begitu banyak yang memiliki kenangan indah dan manis semasa tiga hari mengikuti program konservasi KeSEMaT yang sangat fenomenal, ini.

Namun sayang, untuk mewujudkan mimpi para MPMR, KeSEMaT sendiri memiliki keterbatasan. Sehubungan dengan antrian program konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove di setiap tahunnya, untuk tahun 2009, Reuni Akbar MPMR tersebut, belum bisa diwujudkan. Sebenarnya, apabila ada sebuah inisiasi dari para MPMR sendiri dan atau para KeMANGTEER untuk membantu KeSEMaT mewujudkannya, tentunya itulah yang diharapkan bersama.

Sebagai kesimpulan, apabila ada pertanyaan, “Mangrove REpLaNT Mana yang Paling Berkesan?” Kami yakin, sekarang Anda terutama para MPMR, pastilah sudah bisa dengan tanggap menjawabnya sendiri. Salam MANGROVER!

No comments:

Post a Comment