Mangunharjo – KeSEMaTBLOG. Dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah, Hari Kehutanan, dan Hari Air Sedunia, maka KeSEMaT mengadakan suatu kegiatan yang bertajuk Mangrove Restoration (MANGRES) 2012 : Mangrover Unite, yang pada puncak acaranya telah dilakukan penanaman 3500 bibit mangrove dari jenis Rhizophora dan Avicennia, yang berlokasi di Desa Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Semarang Barat.
Penanaman mangrove yang diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2012 ini, menjadi sebuah prosesi penanaman mangrove yang paling meriah sepanjang sejarah MANGRES, karena dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP beserta istri, Pembantu Dekan III FPIK UNDIP, Dinas Kehutanan (DINHUT) Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Semarang, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah, Biota Foundation, Sekjen KeMANGTEER, KeSEMaTER, KeMANGTEER serta tokoh masyarakat lainnya.
Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB dari Kantor KeSEMaT yang dimulai dengan pembukaan berupa sambutan dari Ketua MANGRES 2012 Sdr. Rohimat (Staf Ahli MENDIKTAN) dan Presiden KeSEMaT Sdr. Muh. Faisal Rachmansyah. Selanjutnya, perjalanan menuju lokasi penanaman kurang lebih memakan waktu selama satu jam. Sesampainya di lokasi penanaman, acara dibuka secara resmi oleh para tamu undangan di atas berikut penanaman mangrove secara simboliknya.
Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu tiba, di aksi penanaman kurang lebih 3500 bibit mangrove, semua peserta merasakan menanam mangrove di subtrat lumpur berpasir tanpa harus merasa takut kotor dan terluka oleh serpihan-serpihan kerang. Acara selesai pukul 12.00 WIB yang ditutup dengan foto bersama serta makan siang. Antusiasme dari peserta MANGRES kali ini sangat luar biasa, karena mayoritas peserta belum pernah menanam mangrove, sehingga ini merupakan pengalaman yang pertama.
Setelah prosesi penanaman hari ini, maka pada tanggal 7 April 2012 mendatang, akan dilanjutkan dengan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) yang akan dihadiri kembali oleh KeSEMaTER dan KeMANGTEER. MONEV MANGRES 2012 ini tak lain dan tak bukan bertujuan untuk mengetahui tingkat persentase kelulushidupan bibit mangrove, sehingga untuk selanjutnya bisa dilakukan penyulaman atau penggantian bibit tanaman yang rusak dengan bibit tanaman yang baru.
“Akhirnya, besar harapan kami, bahwa penanaman mangrove hari ini semoga tidak hanya sekedar seremonial belaka, namun bisa benar-benar terus berlanjut secara kontinyu, untuk menyelamatkan mangrove di Indonesia khususnya di pesisir Semarang. Amin,” ungkap Ketua MANGRES 2012 Sdr. Rohimat. Semangat MANGROVER!
wah menjaga lingkungan memamng harus jadi agenda rutin deh
ReplyDeleteIya. Terima kasih dukungannya. Salam MANGROVER! :-)
Delete