Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 16 Maret 2014, mulai pagi sampai sore hari, KeSEMaT melakukan penelitian kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan mangrove, dengan cara melakukan diskusi dan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat pesisir di kelurahan Tawang Mas, Semarang.
Tim dari KeSEMaT dan PT Phapros Tbk, yang dipimpin oleh Sdr. Sapto Pamungkas (IKAMaT) melakukan Social Mapping terhadap warga di kawasan tersebut, yang mayoritas berprofesi sebagai petani tambak bandeng.
Kegiatan ini juga merupakan program KGTC (KeSEMaT Goes To Community) di tahun 2014, ini.
KGTC 2014 bertujuan untuk melihat antusiasme dan keinginan masyarakat di kawasan tersebut dalam rangka melaksanakan kegiatan konservasi mangrove dan penyelamatan lingkungan di sekitarnya.
Kegiatan berjalan dengan lancar, masyarakat cukup antusias menjawab pertanyaan dan mengisi kuesioner yang disediakan oleh KeSEMaT.
Dari hasil diskusi, ditemukan fakta bahwa di kawasan tersebut telah terbentuk kelompok nelayan yang bernama Kelompok Rejomulyo yang hidup diantara area pertambakan, mangrove dan segala macam pembangunan industri di Semarang.
Kegiatan ini merupakan awal dari program kerjasama KeSEMaT dengan PT Phapros Tbk untuk melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat pesisir di kawasan tersebut.
Kedepan, KeSEMaT dan PT Phapros Tbk berencana membuat kebun pembibitan mangrove berbasis masyarakat di kawasan tersebut, yang merupakan lahan milik Lanumad Ahmad Yani, Semarang.
Kegiatan ditutup dengan diskusi dan evaluasi dalam rangka menyusun kerangka acuan kerja, untuk program rehabilitasi mangrove, selanjutnya.
No comments:
Post a Comment