22.12.24

KeSEMaT, IKAMaT, dan Eiger Sukses Gelar Nonton Bareng Film Matra Pantura di Semarang

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT bekerja sama dengan IKAMaT dan Eiger menggelar acara Nonton Bareng (nobar) film “Matra Pantura” yang bertempat di Hotel Aruss, Semarang. Film yang ditonton menceritakan kisah yang terjadi di wilayah pesisir Pantai Utara Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Masalah utama yang dihadapi masyarakat di sana adalah degradasi ekosistem mangrove, abrasi, dan banjir rob. Acara Nobar ini dihadiri oleh pengurus dan anggota KeSEMaT dan karyawan IKAMaT. (10/12/2024).

Kegiatan dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan diawali pembukaan, sambutan, perkenalan peserta, nobar, diskusi, sesi kritik dan saran, dan ditutup dengan acara foto bersama.

Setelah nobar, Sdr. Agape Lista Anthoni (Presiden) menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi kehidupan masyarakat pesisir Pantura di Mayangan.

“Melihat kondisi kehidupan mereka yang terdampak banjir rob yang merusak tempat tinggal, saya merasa miris dan sedih. Namun, mereka sangat tangguh dalam menghadapi tantangan ini dengan cara beradaptasi dengan lingkungan dan bertahan hidup meskipun hampir setiap hari rumah mereka tergenang air,” ungkap Presiden.

Film Matra Pantura mengisahkan tentang Kelompok Siaga Pesisir Pantura (SIPUT) yang terdiri dari anak-anak muda yang memiliki peran penting dalam pelestarian ekosistem mangrove di Mayangan. Mereka dikenal sebagai pahlawan di desa mereka karena berjuang untuk keberlanjutan ekosistem pesisir yang menjadi benteng perlindungan dari dampak abrasi.

Bpk. Aris Priyono (IKAMaT) sangat mengapresiasi skema Eiger dalam mempromosikan produknya melalui pembuatan film inspiratif sehingga akan lebih banyak lagi masyarakat yang tercerahkan dengan adanya permasalahan sosial yang terjadi di sekitar mereka.

"Beberapa detail film ini, seperti color grading-nya bagus sekali, namun memang ada beberapa informasi yang harus diperdalam lagi agar film ini makin lengkap," kata Bpk. Aris.

Sdr. Paspha G. M. Putra (IKAMaT) menambahkan bahwa dia sangat bangga dan senang melihat keberadaan SIPUT.

"Di era sekarang ini, masih ada anak-anak muda yang peduli terhadap ekosistem mangrove di pesisir mereka,” kata Sdr. Paspha. “Dengan semangat yang dimiliki masyarakat Mayangan, saya yakin masih ada harapan untuk memulihkan kondisi pesisir mereka,” lanjutnya.

Presiden KeSEMaT berharap kegiatan Nobar ini dapat memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia mengenai pentingnya menjaga ekosistem pesisir.

Acara berakhir dengan baik dan lancar pada pukul 20.30 WIB setelah sesi kritik dan saran terhadap film yang diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari Eiger kepada KeSEMaT dan foto bersama. (ADM/ALA/AP).

No comments:

Post a Comment