MANGROVE FOR HOLIDAYS
TELUK AWUR, JEPARA 6 – 8 JUNI 2014
LATAR BELAKANG
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan dengan luasan terbesar yang berhabitat di daerah pesisir pantai dan muara sungai. Hutan mangrove Indonesia mengisi 25% dari total luas hutan mangrove yang ada di dunia.
Hutan mangrove ini, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dan memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda. Keberadaan hutan mangrove sangat penting, mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat pesisir dan lingkungan di sekitarnya.
Hutan mangrove memiliki bermacam manfaat, diantaranya berfungsi secara ekologis berupa feeding ground, spawning ground dan nursery ground. Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi laut serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah, mempercepat perluasan lahan, melindungi daerah di belakang mangrove dari hempasan dan gelombang serta angin kencang.
Hutan mangrove mampu meredam energi arus gelombang laut, keberadaan hutan mangrove juga dapat memperkecil gelombang tsunami yang menyerang daerah pantai. Rumpun bakau (Rhizophora spp.) memantulkan, meneruskan, dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun tersebut.
Selain itu, mangrove juga berfungsi secara ekonomis, yaitu tumbuhan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami berbahan dasar mangrove dan buah mangrove dapat diolah menjadi bahan dasar pangan.
Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman jenis mangrove yang tinggi, yaitu Jepara. Secara umum, hutan mangrove yang ada di Jepara memiliki karakteristik yang unik, tepatnya di Teluk Awur, dimana terdapat arboretum yang memiliki keanekaragaman yang tinggi, sekaligus sebagai tempat penelitian.
Arboretum tersebut adalah MECoK (Mangrove Education Center of KeSEMaT ), merupakan hutan mangrove percontohan yang pembangunannya diprakarsai oleh KeSEMaT. MECoK terdiri dari berbagai macam jenis mangrove yang digunakan oleh KeSEMaT sebagai pusat pendidikan dan informasi mangrove ke masyarakat Teluk Awur, Jepara pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Latar belakang didirikannya MECoK adalah berdasarkan studi penelitian salah seorang KeSEMaTER yang menemukan fakta bahwa potensi ekosistem mangrove di Teluk Awur dapat dikembangkan sebagai wilayah ekowisata mangrove berbasis pendidikan dan penelitian.
Adapun jenis flora yang terdapat di MECoK, yaitu (1) Komponen Mayor terdiri dari Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Nypa fruticans, Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal dan Ceriops decandra. (2) Komponen Minor terdiri dari Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha dan Acrostichum aureum. (3) Komponen Asosiasi terdiri dari Vitex ovata, Thespesia populnea, Terminalia catappa, Spinifex littoreus, Sesuvium portulacastrum, Scaevola taccada, Pandanus tectorius, Ipomoea pes-caprae, Hibiscus tiliaceus, Calotropis gigantea dan Acanthus ilicifolius.
Ilmu pengetahuan mangrove di Indonesia masih sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari kurang tanggapnya masyarakat terhadap kerusakan mangrove yang ada di Indonesia dan masih kurangnya komunitas-komunitas yang bergerak dalam bidang konservasi ekosistem mangrove. Dapat diambil contoh pada provinsi Bengkulu, dari luasan hutan sebesar 920.964 HA, 394.414,1 HA telah mengalami kerusakan.
Penyebab utama kerusakan hutan diduga dikarenakan illegal logging, perambahan, penambangan, konversi hutan dan lain–lain, baik oleh pengusaha, masyarakat maupun oknum masyarakat.
Padahal hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting, baik ekologis, fisik, dan ekonomis. Selain itu, keberadaan ekosistem mangrove yang dikelola dengan baik dapat dimanfaatkan sebagai daerah tujuan wisata yang nantinya akan meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Dalam pengelolaan dan pengembangan ekoeduwisata mangrove tentunya semua pihak harus terlibat, baik masyarakat maupun pemerintah. Untuk itu, diperlukan peran serta generasi muda dan media massa dalam upaya penginformasian penyelamatan ekosistem mangrove ke masyarakat luas.
Mangrove dapat menjadi lahan dalam bidang pariwisata berbasis lingkungan. Ekologi mangrove dapat dijadikan lahan wisata flora fauna mangrove. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa yang saat ini telah mengembangkan pariwisata berbasis lingkungan. Selain dari ekologi mangrove, konsep silvofishery dapat dijadikan wisata yang menjanjikan.
Konsep ini dapat menunjang perekonomian pesisir seperti yang telah dilakukan di daerah Pemalang. Untuk menunjang pariwisata mangrove ini, diperlukan pengemasan secara apik agar dapat menarik minat masyarakat luas.
Dalam upaya pengenalan mangrove sebagai sarana pariwisata yang edukatif, KeSEMaT telah memiliki badan afiliasi yang bergerak dalam bidang ekoeduwisata mangrove, yaitu KeSEMaTOUR. Pada bulan September 2013 yang lalu, KeSEMaTOUR telah mengadakan kegiatan penanaman bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dan Balai Taman Nasional Karimunjawa dalam upaya pengenalan mangrove sebagai salah satu sarana pariwisata yang menjanjikan di Kawasan Karimunjawa.
KeSEMaTOUR mengemas pariwisata mangrove secara apik untuk menarik masyarakat baik dari kalangan muda sampai orang tua. Semakin pesatnya perkembangan hutan mangrove yang digunakan sebagai sarana pariwisata edukatif, maka dibutuhkan sebuah wadah dan usaha publikasi yang lebih luas lagi, untuk menginspirasi masyarakat luas agar lebih peduli dengan ekosistem mangrove, demi masa depan yang lebih baik.
Untuk membantu penyelamatan mangrove serta memperkenalkan pariwisata mangrove di berbagai tempat di Indonesia, KeSEMaT membentuk KeMANGTEER singkatan dari KeSEMaT Mangrove Volunteer, merupakan wadah komunitas sukarelawan mangrove KeSEMaT yang berdiri sejak tanggal 6 November 2009. KeMANGTEER adalah wadah terbuka bagi siapa saja yang peduli terhadap mangrove.
Hingga Mei 2014 KeSEMaT sudah meresmikan KeMANGTEER di enam regional, yaitu Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta, Tangerang, dan Serang. Dari sinilah diharapkan pengetahuan akan peran serta pentingnya mangrove dapat tersalurkan ke seluruh penjuru Indonesia.
Untuk itu, maka KeSEMaT memandang perlu untuk mengadakan suatu program tahunan bertajuk Mangrove Cultivation (MC) 2014 berupa seminar nasional, pelatihan, penyuluhan, pembibitan, dan penyulaman mangrove yang bekerjasama dengan KeMANGTEER di keenam regional.
Dengan pendekatan pariwisata yang berkesinambungan dengan mangrove, maka tema Mangrove For Holidays (MFH) dirasa dapat mewujudkan dasar pemikiran di atas, yang didukung oleh informasi dan pengetahuan dari para praktisi mangrove yang telah berpengalaman dalam penyelamatan mangrove.
TUJUAN UMUM
Sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi terhadap ekosistem mangrove kepada generasi muda.
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai kondisi hutan mangrove di Indonesia dan dunia.
2. Memberikan gambaran kepada peserta mengenai tingkat kerusakan hutan mangrove yang sudah terjadi dan proses rehabilitasinya.
3. Memberikan pelatihan kepada peserta tentang tata cara membibitkan, menanam, menyulam dan menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove.
4. Menyiapkan bibit mangrove sebagai modal untuk penanaman mangrove pada program Mangrove REpLaNT 2014.
5. Memberikan informasi kepada peserta mengenai peranan mangrove sebagai tujuan pariwisata yang edukatif.
6. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada peserta mengenai lokasi-lokasi ekoeduwisata mangrove di Indonesia.
ACARA, WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Pelatihan I : Pengenalan Spesies Mangrove dan Penanaman Mangrove Asosiasi
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Juni 2014
Waktu : 05.46 WIB – 07.30 WIB
Tempat : Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara
2. Seminar Nasional Mangrove : Mangrove For Holidays (MFH) : Pengembangan Ekowisata Mangrove di Indonesia
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Juni 2014
Waktu : 09.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat : Ruang Teater Kampus Ilmu Kelautan Undip, Teluk Awur, Jepara
3. Pelatihan II : Penyuluhan Teknik Pembibitan Mangrove
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Juni 2014
Waktu : 13.01 WIB – 14.30 WIB
Tempat : Halaman Kampus Ilmu Kelautan Undip, Teluk Awur, Jepara
4. Pelatihan III : Praktik Pembibitan dan Penanaman Mangrove
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Juni 2014
Waktu : 14.31 WIB – 16.30 WIB
Tempat : Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara
5. Pelatihan IV : Diskusi dan Tanya Jawab Teknik Rehabilitasi Mangrove
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Juni 2014
Waktu : 19.31 WIB – 20.30 WIB
Tempat : Asrama Ilmu Kelautan Undip
6. Focus Group Discussion (FGD): Enam Titik Liburan Mangroving di Indonesia
Hari/tanggal : Sabtu, 7 Juni 2014
Waktu : 20.31 – 23.35 WIB
Tempat : Asrama Ilmu Kelautan Undip
7. Field Trip (FT)
Hari/Tanggal : Minggu, 8 Juni 2014
Waktu : 07.31 WIB – 15.00 WIB
Tempat : Benteng Portugis dan Masjid Agung Demak
DESKRIPSI ACARA
1. MC 2014 akan dibuka secara langsung oleh Bupati Kabupaten Jepara, pada hari Sabtu, 7 Juni 2014.
2. Seminar Nasional bertema MFH akan dikemas dalam format diskusi panel yang akan mempertemukan tiga orang Panelis, yaitu Balai Taman Nasional Karimunjawa, Kelompok Tani Mangrove Peraih Kalpataru Pemalang, dan KeSEMaT Ilmu Kelautan Undip
3. Pelatihan Pembibitan dan Penyulaman Mangrove akan dibimbing oleh Trainer Pelatihan dari Praktisi Mangrove KeSEMaT.
4. Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Enam Titik Liburan Mangroving di Indonesia” yang menghadirkan enam Ketua KeMANGTEER di setiap regional serta Sekjen KeMANGTEER Indonesia.
5. FT akan dilaksanakan di Benteng Portugis dan Masjid Agung Demak.
PEMBICARA SEMINAR NASIONAL MANGROVE
1. Balai Taman Nasional Karimunjawa
2. Kelompok Tani Mangrove Peraih Kalpataru Pemalang
3. KeSEMaT Ilmu Kelautan Undip
PEMBICARA FGD
Sekjen dan Ketua Regional KeMANGTEER Indonesia
TRAINER PELATIHAN PEMBIBITAN DAN PENYULAMAN MANGROVE
Praktisi Mangrove KeSEMaT Ilmu Kelautan Undip.
KUOTA PESERTA
Para peserta MC 2014 adalah umum, mahasiswa dan pelajar yang berumur maksimal 25 tahun dari seluruh Indonesia berjumlah 70 orang.
UNDANGAN
Para tamu undangan yang akan hadir di MC 2014, yaitu :
1. Pemerintah Kabupaten Jepara Bupati Kabupaten Jepara.
2. Dinas Kabupaten Jepara Dinas pemerintahan dan lingkungan terkait di Kabupaten Jepara.
3. Dosen Ilmu Kelautan Undip Dekan, Pembantu Dekan dan Dosen Ilmu Kelautan Undip.
4. LSM Semarang dan Jepara.
5. Swasta.
6. Masyarakat Kepala Desa Teluk Awur dan Desa Tanggul Tlare Jepara.
7. KeSEMaTER Kabinet KeSEMaT Periode 2014/2014 dan Ikatan Alumni KeSEMaT (IKAMaT).
8. KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER).
PENDAFTARAN
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 11 – 30 Mei 2014, dan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
A. ONLINE
1. Formulir pendaftaran MC 2014 yang telah diunduh dengan lengkap di KeSEMaTONLINE www.kesemat.undip.ac.id, dikirimkan kembali ke email kesemat@undip.ac.id Subject: Nama Anda_Kota_Pendaftaran MC 2014, disertai dengan scan bukti/nota transfer dana Anda.
Formulir Pendaftaran MC 2014 dapat diunduh di sini!
2. Panitia akan mengirimkan (1) kwitansi MC 2014, (2) jadwal acara, (3) tata tertib, (4) perlengkapan yang harus dibawa dan informasi lainnya.
B. KANTOR KeSEMaT
Kantor KeSEMaT Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698
E. kesemat@undip.ac.id W. www.kesemat.undip.ac.id
BIAYA
1. LUAR JEPARA
Pelajar Rp190.000,-
Mahasiswa D3, S1 Rp220.000,-
Umum, S2, S3 Rp250.000,-
2. DARI JEPARA
Pelajar Rp160.000,-
Mahasiswa D3, S1 Rp190.000,-
Umum, S2, S3 Rp220.000,-
PEMBAYARAN
Pembayaran bisa dilakukan dengan transfer ke :
Nomor Rekening A.N. : Amalia Dewi (Bendahara MC 2014)
Nomor Rekening : 025 – 096 – 39 – 74 Bank : Bank BNI Cabang Undip Semarang
FASILITAS
Transport Semarang - Jepara PP, Field Trip, T-Shirt, Konsumsi, Penginapan, Sertifikat, Modul Mangrove KeSEMaT, Seminar Kit dan Souvenir.
KONTAK
Segala korespondensi berkenaan dengan MC 2014, bisa dilayangkan kepada:
Sdri. Widya Sari Utami
Menteri Keuangan KeSEMaT (MENKEU)
HP. +6281908008648
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698
E. kesemat@undip.ac.id W. www.kesemat.undip.ac.id
KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKK) di bawah Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UNDIP Semarang.
PENUTUP
Demikian TOR ini kami susun, sebagai bahan acuan demi suksesnya acara MC 2014. Atas perhatian dan kerjasama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
No comments:
Post a Comment