Yogyakarta - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 23 November 2015, mulai pukul 15.30 - 16.30 WIB, KeSEMaT mendapatkan kesempatan untuk berbagi inspirasinya dengan menjadi pembicara pada kegiatan YSEALI Green Education Initiative: Biomarine Student Camp 2015. Kegiatan ini dilaksanakan oleh YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) yang bekerjasama dengan Kelompok Studi Kelautan (KSK) Biogama dari Universitas Gadjah Mada dan KOPHI DI Yogyakarta.
Kegiatan yang diadakan di salah satu wisma di Yogyakarta ini, memberikan pemahaman akan pentingnya keanekaragaman hayati. Generasi muda dipandang sangat perlu untuk mengetahui keanekaragaman hayati, khususnya keanekaragaman hayati laut karena mereka-lah yang memiliki peran dalam upaya penyelamatan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 pemuda se-Indonesia, mulai dari SMA yang berumur 16 tahun hingga mahasiswa yang berumur 20 tahun. Kegiatan ini benar-benar dikhususkan untuk generasi muda yang memiliki minat tinggi untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia.
Pada kesempatan ini, KeSEMaT diminta untuk menyampaikan materi tentang bagaimana caranya membuat sebuah proyek yang berkelanjutan. Sdr. Fahmi AB (Presiden) sebagai perwakilan dari KeSEMaT pada kesempatan ini menyampaikan bahwa proyek harus matang, terukur dan berkelanjutan bukan sambil lalu.
"Kami memiliki beberapa proyek mangrove, diantaranya Batik Bakau, MANGROVEMAGZ, Mas Jamang dan Cermang. Sebelum proyek dimulai, harus dibuat sistem yang kuat, untuk itulah kami mendirikan tiga afiliasi mangrove kami lainnya, yaitu perusahaan mangrove CV. KeMANGI, yayasan mangrove Yayasan IKAMaT dan relawan mangrove KeMANGTEER, yang semuanya sudah berbadan hukum sehingga hasil kampanye mangrove kami bisa "go international", "massive", "go viral" dan "persistence" dengan daya reduplikasi yang tinggi," jelasnya.
Dari materi yang disampaikan ini, diharapkan mampu menginspirasi peserta untuk dapat membuat proyek lingkungan yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.
"Sebuah proyek yang berkelanjutan tidak usah muluk – muluk, buatlah sebuah ide yang sederhana, namun berdampak besar baik bagi lingkungan dan masyarkat, serta yang paling penting adalah tetap konsisten dengan program yang dijalankan, jangan sampai ditinggalkan begitu saja," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment