Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 26 April 2016, mulai pukul 19.30-20.30 WIB, KeSEMaT yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Sdr. Hatta Adi Failasuf (staf MENWIRA) selaku Duta Mangrove KeSEMaT Putra (DUMATRA) 2016 dan Sdri. Wiwid Andriyani Lestariningsih (staf ahli MENSEK) selaku Duta Mangrove KeSEMaT Putri (DUMATRI) 2016 menghadiri undangan acara Pembubaran Magang dalam rangkaian Penutupan Oprec calon anggota angkatan X UPK Coastal and Fisheries Comunity (C-Fish Comunity) FPIK UNDIP, yang bertempat di salah satu rumah makan di Semarang.
Kehadiran Dumatra Dumatri 2016 tidak hanya untuk memenuhi undangan saja, melainkan hadir sebagai pembicara mengenai materi pengenalan mangrove dan pengolahanya. Kegiatan ini juga dalam rangka melaksanakan program kerja Roadshow Dumatra Dumatri 2016 untuk mengkampanyekan konservasi ekosistem mangrove.
Keduanya menginspirasi peserta oprec dengan Mangrove Is Lifestyle dan memberikan informasi mengenai mangrove, teknik pengolahannya dan upaya pelestariannya yang akan, sedang dan sudah dilakukan oleh KeSEMaT.
Peserta sangat antusias mendengarkan materi-materi yang dipresentasikan. Materi pertama tentang pengenalan mangrove dibawakan oleh Dumatra 2016. Dalam kesempatan kali ini, Sdr. Hatta mengajak seluruh peserta oprec beserta panitia untuk bersama-sama berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan mangrove.
“Peranan mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem-ekosistem di laut tidak dapat digantikan oleh tumbuhan lain, maka dari itu sudah selayaknya kita sebagai generasi muda mari sama-sama turut berperan aktif dalam melestarikan ekosistem hutan mangrove, toh kita juga yang akan memetik manfaatnya,” jelasnya.
Antusiasme peserta semakin tinggi ketika Sdri. Wiwid membawakan materi Pengolahan Mangrove. Para peserta terkagum ketika ditunjukan hasil-hasil olahan mangrove yang diproduksi warga binaan KeSEMaT, yang dihadirkan secara langsung dalam acara tersebut, yaitu Batik Mangrove dan Mas Jamang.
Peserta juga nampak terheran ketika ditunjukan arang dari Rhizophora sp yang ketika dibenturkan mengeluarkan bunyi seperti besi. Hal ini semakin menambah rasa penasaran mereka dan ingin tahu lebih dalam mengenai mangrove.
Diakhir presentasinya, Dumatri 2016 berpesan. “Walaupun mangrove dapat dimanfaatkan sebagai bahan-bahan industri, seperti halnya sebagai bahan kontruksi bangunan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, namun pamanfaatan tersebut bersifat destruktif yang hanya akan merusak ekosistem mangrove itu sendiri. Maka dari itu, pengolahan mangrove sudah seharusnya dilakukan secara konservatif, seperti batik mangrove, olahan jajanan mangrove dan masih banyak lagi, agar mendapatkan manfaat ekonomis dan ekologis.”
Diakhir acara, UPK C-Fish memberikan simbolisasi pemberian plakat sebagai bentuk rasa terima kasih kepada UPK KeSEMaT yang telah bersedia berbagi pengetahuan mengenai mangrove.
“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada UPK KeSEMaT yang telah bersedia mengirimkan perwakilannya untuk berbagi ilmu mengenai mangrove. Semoga, kedepanya kita dapat semakin mempererat hubungan dan kerjasama untuk dapat menginspirasi masyarakat agar peka dan berperan aktif terhadap kelestarian ekosistem mangrove demi tercapainya keseimbangan ekosistem laut dan pesisir kita,” kata Sdr. Sahala Benardo Siahaan selaku ketua UPK C-Fish.
Keseluruhan acara berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan sesi makan bersama dan ramah tamah. (HAF).
No comments:
Post a Comment