Peserta pelatihan ini adalah bapak-bapak, ibu-ibu, dan para pemuda warga pesisir kabupaten Kebumen dan kabupaten Purworejo yang berjumlah 60 peserta, dengan tujuan untuk menjadikan mangrove sebagai salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan dan tidak terbuang begitu saja.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Pada pelatihan ini, jenis masakan yang diolah, diantaranya adalah kue lumpur mangrove dan stik mangrove.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16-17 November 2016, mulai pagi hingga malam hari, bertempat di hotel Wisata Benteng Van Der Wijck, Gombong, Kebumen.
Hari pertama, KeSEMaT mendampingi penanaman mangrove di pantai Logending-Ayah, Kebumen. Jenis mangrove yang ditanam, yaitu Rhizophora sp. Selanjutnya, di hari kedua, KeSEMaT menyampaikan materi mengenai Analisis dan Pemasaran Hasil Olahan Mangrove.
Acara dilanjutkan dengan Praktik Pengolahan Hasil Tanaman Mangrove. Jenis mangrove yang digunakan pada praktik ini adalah Avicennia marina (brayo).
Pada saat pelatihan berlangsung, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan. Tidak hanya ibu-ibu, bapak-bapak dan muda-mudi yang menjadi peserta pun nampak senang memasak mangrove.
“Saya baru tahu, ternyata buah yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak kambing, ternyata dapat dijadikan sebagai olahan makanan yang bernilai jual tinggi,” ungkap salah satu ibu peserta pelatihan.
"Semoga saja, dengan kehadiran KeSEMaT dan Mas Jamang pada pelatihan pengolahan hasil tanaman mangrove di Kebumen ini, maka warga di sini mendapatkan pengetahuan lebih mengenai pemanfaatan hasil tanaman mangrove dan juga mendapatkan inovasi baru mengenai pemanfaatan pengolahan makanan berbahan dasar mangrove, serta dapat merasakan manfaat dari mangrove itu sendiri, terutama dari segi ekonomi," terang Sdri. Ulfah. (EA).
No comments:
Post a Comment